7 Bintang

1.8K 185 0
                                    

Sudah seminggu Bintang dan Lady selalu bareng pas istirahat. Mungkin aku bagian yang dilupain Bintang. Tapi dalam seminggu itu, Bintang juga tak pernah absen untuk mengantarku berangkat dan pulang sekolah. Aneh sebenarnya jika mengingat ia dekat dengan Lady namun masih mengantarku kemana-mana.

"Cus Bin, balik." Bintang mengenggam tanganku dan menariknya menuju parkiran.

Aku menarik tangannya dan berhenti.

"Loh, kenapa Bin?"

"Gue kayaknya naik angkot aja, Nta." Aku melepas genggaman tangannya.

"Emang kenapa? Gue ada salah ya?" Bintang mulai menatap mataku. Namun, aku tak berani membalas menatap matanya.

Bintang memegang kedua bahuku. "Binta, kalo gue salah ya bilang aja. Lo juga gak biasanya minta pulang sendiri."
Aku diam tak bergeming. Sebenarnya kalau begini bukannya Bintang malah akan tahu jika aku menyukainya? Aku merutuki diriku yang dengan mudahnya marah pada Bintang. Padahal hal itu justru membahayakan diriku sendiri jika Bintang sampai tahu. Ketakutanku ada pada Bintang dan itu ketika Bintang menjauh.

Dengan lembut Bintang mengelus puncak kepalaku dan menarikku menuju motornya. Aku diam dan tak berkomentar apa-apa. Sampainya dirumah, aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur. Lelah, entah mengapa tiba-tiba aku merasa sangat lelah.

Tokktoktokk..

Tanpa tersadar aku tertidur, dan terbangun karena suara ketukan pintu yang sangat menganggu. Aku segera beranjak dari tempat tidurku menuju pintu. Saat aku membukanya, disana terdapat Bintang dengan senyum lebarnya.

"Lo mau ngapain kesini?"

"Bete nih, mau ngajak jalan," ujarnya.

Aku melirik jam dinding. "Ini kan masih si- astaga udah sore? Kok cepet banget?"

"Lo sih kebo, gue aja udah tiga kali mondar-mandir dan ngetuk-ngetuk pintu lo. Untung yang terakhir gue ketuk, lo bangun,"

Aku memasang ekspresi wajah tak percaya. Pasalnya, aku merasa bahwa tadi itu aku hanya sekedar rebahan biasa. Aku mengusap wajahku dan menggelengkan kepala. Bintang tampak bingung.

"Kenapa sih? Ayo jalan sama gue yuk. Bete nih,"

"Gak sama Lady aja?" Tanyaku sinis.

"Ya ampun! Jadi lo ngambek mulu tuh gara-gara gue sama Lady? Cemburu yaa?" Ujar Bintang meledekku.

"Siapa bilang? Ngapain cemburu sama lo?"

"Yaudah makanya kalo gak cemburu, temenin gue jalan." Bintang menaik-naikkan kedua alisnya.

Aku mengusap daguku dan tersenyum lebar. "Tapi gue ya yang pilih tempatnya."

Bintang mengangguk setuju, tanpa ia sadari aku sedang menjahilinya.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang