Banyak gosip-gosip yang beredar bahwa Bintang jadian dengan Lady. Anehnya, aku sama sekali nggak denger cerita itu dari mulut Bintang soal kedekatannya dengan Lady.
Tapi, coba kupikir ulang, aku bisa galau berhari-hari kalau sampai Bintang cerita soal Lady. Dan di-tapikan lagi, gosip itu nggak selalu benar adanya. Jadi aku harus apa? Percaya akan gosip sekolah atau tanya Bintang langsung?
Memang sih, kulihat akhir-akhir ini Bintang lebih sering bersama Lady. Eh iya juga sih, apa benar ya gosipnya?
"Hai, Binta," sapa Lady kala aku dan Bintang sedang duduk disalah satu meja kantin.
Aku hanya membalas dengan senyuman dan anggukan kepala. Sedangkan Onta sudah heboh.
"Eh, Lady. Sini duduk sini, mau pesen apa?" tanya Bintang.
Moodku mulai berganti, aku langsung pamit untuk kekelas duluan. Melihat mereka berdua membuatku sakit. Ya mungkin karena ada perasaan ini. Rumit bukan? Disaat kalian ingin segalanya berjalan normal-normal saja namun kalian memiliki secuil rasa yang benar-benar menganggu?
Beberapa hari kemudian, Bintang mulai absen mengantarku untuk kesekolah. Dia lebih sering bersama Lady. Sungguh, rasanya aku ingin menjauhi Bintang. Kapan laki-laki itu sadar bahwa ada aku disini?
Onta: Binta, nanti lo berangkat dianter bang Rehan mau kan? Naik mobil dia kok. Gue sama Lady dulu ya. Lopyu, Binta.
Aku hanya menghela nafas lelah dan langsung menuju rumah Bintang untuk menemui bang Rehan. Sudah hampir seminggu hal ini terus berlanjut dan hampir seminggu juga bang Rehan jadi harus repot mengantarku.
"Bang, gapapa emang kalo harus nganter Binta tiap hari?" tanyaku karena merasa tidak enak.
"Ya gapapalah, Bin. Lo kan calon adek ipar gue,"
Aku makin memikirkan Bintang.
"Oh iya, seminggu lagi lo sama Bintang ulang tahun kan? Gimana kalo diadain party gitu? Kan lucu tuh yang niup lilin 2 orang," ujar bang Rehan.
Kulihat kalender kecil yang berada didashboard mobil bang Rehan. Seminggu lagi tanggal 7, itu berarti aku dan Bintang akan sama-sama bertambah umur.
"Hmm.. Itu biar urusan mama aja bang. Binta gak dirayain juga nggak apa,"
Selain nama kami yang sama, tanggal dan bulan ulangtahun kami juga sama. Namun beda di tahun, Bintang lebih tua setahun dariku.
Jika diingat, dulu aku tak pernah mau jauh dari Bintang. Jadi, saat Bintang hendak masuk TK, aku merengek agar aku sekolah juga. Sejak saat itu, aku dan Bintang selalu bersama. Namun mungkin hal itu sudah tidak berlaku.