13 Bintang

1.8K 174 4
                                    

Bintang's day.

Bintang melihat pantulan dirinya didepan cermin. Ia bergerak ke kanan dan ke kiri. Sesekali ia tersenyum puas, dandanannya kali ini terlihat pas.

"Binta, ayo cepet," teriak mamanya.

Binta merapihkan pita putih yang berada dirambutnya. Setelah selesai, ia berlari menuju pintu. Saat hendak membuka pintu, ia merasa telah melupakan sesuatu.

"Apaya.. Ah kupon!"

Dengan cepat Binta mengambil kupon yang ia simpan itu.

Sampai diruang tamu, sudah banyak sekali teman-teman sekolah Bintang. Ia tersenyum senang apalagi saat ia dapat melihat Ontanya berdiri disana.
Setelah sambutan dan berdoa, orang tua Binta dan Onra memersilahkan Binta untuk tiup lilin. Namun, Binta menolak hal itu.

"Binta mau niup bareng Onta, ma." Ujarnya sambil melirik Onta.

Para orang tua tersenyum dan mengangguk. Onta menghitung dan Binta mengikuti aba-aba laki-laki itu. Semua bertepuk tangan saat mereka berdua selesai meniup lilin.

Binta sesekali tersenyum secara diam-diam. Onta begitu tampan dihari itu. Berbeda dengan ulang tahun-ulang tahun sebelumnya.

"Binta, mana kuponnya?" Tanya Onta sambil berbisik.

"Lo yang ngasih?"

Onta mengangguk.

"Tapi je t'-"

"Mana cepet." Tangan Onta bergerak menagih kupon itu.

Binta memberikan kuponnya.

"Tutup mata lo,"

Binta menuruti Onta. Sekitar hampir 1 menit Binta menutup mata.

"Sekarang bisa buka,"

Binta terkejut saat melihat semua temannya memegang sesuatu. Setengah dari mereka memegang kertas dengan huruf dan ada juga yang membawa lembaran foto Binta dan Onta. Jika dirangkai, tulisannya 'will u be mine, Binta?'

Sungguh, Binta terkejut melihatnya. Tak lupa disana terdapat Lady yang bahkan ikut berpartisipasi dengan membawa buket bunga berwarna putih.

"I-ini a-apa?" Tanya Binta.

"Bin, gue sayang banget sama lo. Happy Birthday, Bintang. Jangan lupa, itu pertanyaannya dijawab ya." Onta memeluk Binta.

Semua bersorak ramai.

"Jadi ini maksudnya apa, Nta?"

"Nanti malem gue jelasin ya. Jawab aja dulu,"

Binta mengangguk dan semua bertepuk tangan. Kedua orangtua mereka juga melakukan hal serupa.

"Makasih, Onta." Bisik Binta.

"Semua untuk Binta."

---

Clichè.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang