12 Bintang

1.7K 175 1
                                    

Author's pov

Onta: Binta, gue kerumah lo ya?

Binta: Gak, gausah kerumah gue.

Onta: Lo kenapa?

Binta: I'm okay.

Onta: Lo marah sama gue?

Binta: Nggak.

Onta: Gue kerumah lo ya, please?

Binta: Nggak, gue mau tidur.

Onta: Oke, night, nice dream Binta, lopyu.

Tak ada balasan lagi dari Binta. Onta menunggu sekitar 30menit. Setelahnya, ia menuju balkon kamarnya dan melompat kebalkon kamar Binta. Tak lupa ia membawa barang yang akan ia berikan untuk Binta. Onta membuka pintu kaca kamar Binta dan melihat gadis itu tertidur sangat nyenyak. Kalau didalam film thriller, mungkin Onta akan menjadi makhluk menakutkannya.

Onta berjalan mendekati tempat tidur Binta. Laki-laki itu melihat benda yang berada ditangannya dan diletakkan diatas meja rias Binta. Ia memperhatikan wajah Binta beberapa menit dan mencium kening Binta dengan lembut.

"Gue gak lupa kok, happy birthday, Bintangku." Onta mengelus rambut milik Binta.

Ia tersenyum dan dengan cepat kembali kekamarnya.

***

Binta bangun dari tidurnya. Hari ini hari terakhir sebelum weekend dan acara ulangtahunnya.

Keningnya berkerut saat menemukan kotak bersampul motif bunga-bunga. 'Kado?' Tanyanya dalam hati. Ia membuka dengan cepat bungkusnya, didalamnya terdapat kotak putih kecil bertuliskan je t'aime. Karena penasaran, ia membuka kotak itu dan menemukan kupon bertuliskan 'Hadiah ulang tahun Binta yang ke-17' dibawahnya terdapat tulisan lagi 'kasih kupon ini saat acara ulang tahunmu!'

Binta tak tahu siapa pengirimnya. Ia menggeleng-geleng tak percaya. Saat matanya melirik jam dinding, dengan cepat ia memasukkan kotak itu ketasnya dan berlari menuju rumah Onta untuk minta diantar oleh Rehan.

"Bang Rehan, nganter Binta kan?" Teriaknya dari luar rumah.

Tanpa diduga, yang muncul justru Onta. Ia tersenyum kala melihat Binta. Sedangkan Binta, sudah mundur memberi jarak untuk mereka berdua.

"Loh, Bin? Kenapa?" Onta maju selangkah.

Bintang mundur mengikuti langkah kaki Onta. "Stop Onta, jangan deket-deket gitu." Ia mengangkat jari telunjuknya pertanda tidak.

"Bang Rehan, bang Rehan!!" Teriak Binta.

Rehan keluar dan melempar-lempar kunci mobil ditangannya.

"Bintang udah males sama lo, tau," ujar abangnya itu.

Onta mendengus kesal kemudian langsung menuju motornya dan langsung pergi mendahului Binta.

"Sabar, Bin. Ngeselin emang dia,"

"Iya, Binta tau bang." Binta tersenyum kecil.

"Besok jangan galau ye lo. Acara lo tuh,"

"Sip, diusahakan deh hahaha,"

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang