16

31.1K 1.7K 138
                                    

Lola berlari menghampiri Azka dan kedua temannya lalu menyodorkan handuk dan botol air. Ia tersenyum dan bertepuk tangan gembira atas kemenangan tim Azka, beda scor mereka hanya dua dengan tim lawan. Benar-benar menegangkan.

"Kakak bener-bener hebat" Ucap Lola mengagumi Azka yang begitu cekatan memasukkan bola ke dalam ring. Ia hafal semua dengan gerakan Azka selama pertandingan mereka tadi.

Azka tidak menjawab perkataan Lola. Ia duduk dan meneguk botol air minum yang diberikan Lola padanya, lalu sesekali menyeka keringatnya yang masih bercucuran

"Kak Raka dan kak Dodi juga mantep banget" Tambah Lola mengacungkan kedua jempolnya

"Makasih, Lola sayang" Jawab Raka. Lola tersenyum membalas ucapan sahabat Azka, ia juga menyodorkan mereka air putih.

"Lola juga menang lari estafet, kan?" Tanya Dodi.

Lola mengangguk, "Ia, kak" Jawabnya.

"Tadi, aku sama Dodi sempat melihat ke sana lho. Kami mau ngajak Azka, tapi Azka-nya menghilang" Kata Raka sedih.

Lola tersenyum meskipun wajahnya sedikit kecewa. Azka tidak melihatnya berjuang selama perlombaan tadi. "Makasih ya, kak" Ucapnya pelan. Azka menoleh padanya dan menggedikan bahu.

"Azka, selamat ya. Lo keren banget!" Azka, Lola, Raka dan Dodi menoleh pada asal suara

"Thankz, Fian!" Jawab Azka menyungging senyum

Lola membulatkan mata dan membuka mulutnya. Sedari tadi ia mengoceh di depan Azka namun tak sekalipun cowok itu membalas atau menyungging senyum padanya. Tidak seperti Fianne, ia baru datang dan mendapat senyuman manis dari Azka. Ini tidak adil!

Lola merasakan sakit melihat keakraban Azka dan Fianne di depannya, mereka bercanda tawa tanpa menghiraukan keberadaan Lola di belakang mereka.

Pemandangan ini tidak berlangsung beberapa saat saja. Lola sudah tahu akan hal itu. Azka tahan berlama-lama berbincang dan tertawa dengan Fianne. Tidak merasa bosan ataupun capek berhadapan dengan gadis itu. Lola mengerucutkan bibir sebal.

Benar saja, hari sudah semakin sore. Sebagian orang sudah meninggalkan lapangan. Azka dan Fianne masih saja mengombrol, mereka telah berpindah tempat ke kantin. Lola masih setia mengikuti mereka dari belakang, beberapa kali ia menghela nafas panjang karena hingga saat ini keberadaannya masih tidak di anggap di sana. Sementara Dodi dan Raka sudah pulang lebih dahulu sebelum mereka berpindah ke kantin. Sebenarnya Lola sangat kelelahan setelah lari estafet dan men-support Azka sebelumnya. Tapi ia tidak rela meninggalkan Azka dan Fianne mengobrol hanya berdua. Tidak akan!

Tanpa gadis itu sadari, Azka melirik Lola yang sudah sangat kebosanan di kursinya. Ia bosan memeriksa timeline semua media socialnya, ia bosan chattingan dengan temannya, termasuk Vion, ia bosan melihat kebersamaan Azka dan Fianne yang begitu akrab dan hangat.

"Gue udah di jemput, nih. Duluan ya, Ka, La" Kata Fian, membuat Lola berlonjak semangat. Sampai saat ini, Fianne sangat sering di jemput abangnya dari sekolah. Abangnya sangat menyayanginya. Terkadang Lola merasa iri melihat gadis itu mendapat senyum sambutan dari abangnya di depan sekolah. Membukanya pintu dan mempersilahkan adiknya masuk ke dalam mobil. Ia juga ingin diperlakukan istimewa.

"Oh! Ia" Jawab Azka. Fian kemudian berdiri dan membereskan tasnya dan menenteng tas raketnya. Azka tersenyum dan melambaikan tangan pada Fian yang sudah menghampiri abangnya di pintu kantin.

LOLA ✅ [SHIC #3] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang