Sepulang sekolah, Lola menunggu kedatangan Azka di parkiran sekolah. Ia menunggu sambil senyum-senyum membayangkan Azka memakan habis bento yang di berikannya tadi sewaktu istirahat pertama.
Azka diam-diam mendorong motornya agar Lola tidak mengetahuinya, gadis itu sedang bersender di salah satu motor teman sekolahnya
"Sayang..." Azka menghela nafas panjang. "Tungguin..." Lola menghampiri Azka dengan manja
"Heh, monyet. Ngapin sih lo nongkrong di parkiran kayak orang gila..?! Lo ngga ada kerjaan lain apa..?!"
Lola menggeleng "Aku nungguin kamu, yang" Ucapnya "Aku ikut, ya" Pintanya
"Ngga boleh. Gue ngga kenal sama lo" Umpat Azka kasar
"Sayang... Aku ini pacar kamu, belahan jiwa kamu"
"Lebay" Azka meninggalkan Lola yang belum menyelesaikan ucapannya
Dingin, kasar, sadis dan keji sudah menjadi makanan sehari-hari Lola dari Azka, kakak seniornya. Namun ia tidak pernah mundur untuk mengambil hati cowok remaja itu, semangat dan pantang menyerah dalam dirinya di turunkan oleh gen ayahnya yang gila kerja tanpa mengenal waktu.
"Lola.." Dodi memanggil Lola yang hendak pergi dari parkiran
"Eh.. kak Dodi, mau pulang ya kak..?"
"Ia" Dodi mengangguk "Nih" Doni menyerahkan kotak makanan miliknya
Lola menerimanya sambil senyum "Makasih, kak"
"Azka juga ikut makan" Ucap Doni bohong setelah melihat wajah Lola yang penuh tanya. Sebenarnya Azka sama sekali tidak menyentuh bahkan sekedar melihat makanan yang di berikan oleh Lola
Lola tersenyum sambil menggaruk tengkuknya "Besok Lola bawa lagi untuk kak Dodi dan kak Raka" Ucapnya berlalu setelah Dodi menganggukinya.
Seperti biasa, Lola datang ke rumah Azka sebelum kembali kerumahnya "Tanteee...." Lola menghambur ke pelukan Sela yang sedang menonton televisi di ruang tamu
"Lola... Ada apa, sayang"
"Lola kangen sama tante" Ucap Lola manja, ia menyandarkan kepalanya di bahu Sela dan melingkarkan tangannya di lengan Sela
"Kamu ada-ada saja. Tiap hari ke sini masih kangen aja" Tukas Sela tertawa. Lola nyengir "Nanti malam kita mau makan di luar, kamu ikut ya, La"
"Emang boleh tante..?"
"Ia dong. Kan bentar lagi kamu jadi menantu tante"
"Emang boleh tante..?" Lola mendongak dengan mata berbinar
"Boleh dong, kamu ngga mau..?"
"Maauuu... " Ucap Lola panjang hingga bibirnya manyun
"Berarti kak Lola jadi kakak ipar Luna dong" Ucap Luna
Keduanya mengangguk "Iihh.. Lola seneng banget bisa nikah sama kak Azka" Lola memegangi pipinya dengan kedua tangannya
"Tante juga seneng kamu jadi menantu kami. Mulai sekarang manggilnya 'mama' aja, ya" Pinta Sela
Lola mengerjap tidak percaya "Mama..?" Sela mengangguk "Makasih ya, tan. Lola akan manggil mama sama tante" Sela mengangguk. Sekali lagi mereka berpelukan karena bahagia yang mereka ciptakan.
"Siapa yang mau menikah denganmu..?" Azka tiba-tiba turun dari lantai dua. Ia duduk di sofa lain, di depan Lola dan Sela. Ia juga telah mendengar perubahan panggilan dari 'tante' menjadi 'mama'
"Kamu lah.. Siapa lagi" Jawab Sela mewakili Lola
"Mah.. Mama kok bisa-bisanya sih menentukan jodoh Azka. Azka ngga mau nikah sama cewek barbar itu" Azka melirik Lola yang mulai cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
LOLA ✅ [SHIC #3] [TERBIT]
Fiksi RemajaGANTI JUDUL. CEWE BARBAR => LOLA Sequel of (S)He Is Crazy #2 Cover by : @Lita-aya SELURUH CERITA MASIH UTUH. TAPI PRIVATE ACAK. FOLLOW UNTUK MEMBACA KESELURUHAN CERITA!! Mungkin kata 'BARBAR' saja tidak cukup untuk Lola bagi Azka. Ia tidak tahu...