Tiga.

354 9 0
                                    


***

"Rafaaaaa! Semalem lo kemana sih? Gue bales bm lo malahan deliv doang. Diread juga enggak. Betein." ucap Bianca dengan bibir yang sedikit maju ke depan.
"Sorry Bi, gue ketiduran semalem. Abis lo sih lama banget bales bm guenya." jawab Rafa.
"Biasanya juga kan lo belum tidur Raf jam segitu." kata Bianca.
"Yaa namanya juga gue ngantuk." jawab Rafa.
"Iya deh. Lo sakit Raf?" tanya Bianca.
"Gue? Sakit?" tanya balik Rafa pada Bianca.
"Muka lo pucet banget Raf." ucap Bianca.
"Iya apa Bi?" tanya Rafa tak percaya.
"Iya Raf, gue serius. Ke uks aja yuk? Gue temenin." ajak Bianca.
"Gak usah deh Bi, lagian gue gak kenapa-napa kok." jawab Rafa.
"Lo serius?" tanya Bianca.
"Iya Bi, serius. Mungkin karna gue belum sarapan tadi pagi jadi pucet." jawab Rafa sambil meyakinkan Bianca.
"Lagian lo sih, biasanya sarapan kenapa enggak sih? Kan kalo lo gak sarapan gini, lo bisa sakit Raf. Kalo gue bilangin, jangan ngeyel napa Raf. Gue gak mau lo sakit. Kalo lo sakit, ntar gue sedih gak ada temen." ucap Bianca panjang lebar.
"Bawel amat sih lo." jawab Rafa santai.
"Gue bawel juga kan karna gue peduli sama lo kali, Raf." ucap Bianca dengan sedikit memajukan bibirnya.
"Iya iya, Bianca bawel. Makasih ya." jawab Rafa sambil menyubit hidung Bianca.
"Sakit Raaaaaaf! Lepasin!" ucap Bianca kesal.
"Iya bawel lo." jawab Rafa dengan nada yang sedikit menyebalkan.

Tettttt.

Bel istirahat berbunyi.

Para guru pun segera keluar meninggalkan ruang kelas. Para murid keluar dari ruang kelasnya masing-masing. Ada yang menuju kantin, menuju lapangan, menuju koridor kelas, ataupun hanya berada didalam kelas saja.

Rafa, ia akan bermain futsal untuk menghilangkan penatnya. Untuk merefresh pikirannya.

Sedangkan Bianca, ia akan pergi ke Ruang Musik.

Saat berada di tepi lapangan, ia melihat Rafa sedang asik bermain futsal.

"Rafa!" teriak Bianca.

Rafa pun segera menengok ke arah sumber suara, dan berlari menghampiri Bianca.

"Iya Bi? Ada apa?" tanya Rafa.
"Lo ngapain?" tanya balik Bianca.
"Gue lagi main futsal, Bi." jelas Rafa.
"Bukannya lo belum sarapan? Emang lo kuat?" tanya Bianca.
"Gue gak apa-apa kok Bi. Lo mau kemana?" ucap Rafa.
"Lo serius? Lo jangan ngeyel ya, Raf. Gue mau ke Ruang Musik." jawab Bianca.
"Serius. Iya bawel. Yaudah Bi," ucap Rafa.
"Yaudah Raf, gue kesana dulu ya. Bye!" jawab Bianca sambil tersenyum dan melambaikan tangannya. Ia segera berlari menuju Ruang Musik.
"Bye!" ucap Raga sambil terkekeh melihat senyum Bianca.

'Senyum itu. Senyum manisnya. Senyum yang paling gue suka. Senyum yang bisa bikin hati gue selalu tenang.'

***

Sesampainya di ruang musik, Bianca langsung berjalan menuju sudut ruangan. Untuk apa? Untuk apalagi selain untuk mengambil gitar favoritnya dan langsung menduduki salah satu kursi di ruangan itu.

Tak lama kemudian, ia mulai memetik gitar itu. Dan ia pun menyanyikan salah satu lagu favoritnya.

'Loving can hurt, loving can hurt sometimes

But it's the only thing that I know

When it gets hard, you know it can get hard sometimes

It is the only thing that makes us feel alive

We keep this love in a photograph

We made these memories for ourselves

Where our eyes are never closing

Our hearts are never broken

And time's forever frozen, still'

Bad FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang