Lima.

891 13 0
                                    

***

'Gue gak bisa terus-terusan gini. Gue perlu moveon dari Clara,'

Rival Bagaskara
PING!!!

Bianca Nazaretha
Iya?

Rival Bagaskara
Lo lagi sibuk?

Bianca Nazaretha
Enggak Val

Rival Bagaskara
Lo gak lagi ngerjain tugas?

Bianca Nazaretha
Enggak. Kenapa?

Rival Bagaskara
Video call yuk Bi? Id line lo mana?

Bianca Nazaretha
@Biancanzrth val

Rival Bagaskara
Addback ya, @rivalbgskr

Bianca Nazaretha
Okesip.

*videocall*

"Lo lagi apa Bi?"
"Lagi bete, kangen Rafa gue. Hahaha"
"Gak kangen gue Bi?"
"Ngapain? Hahaha"

'gue? Kangen elo? Iyalah, Val. Baru ketemu tadi aja gue udah kangen.'

"Yakali gitu. Hahaha"
"Eh btw lo lagi apa, Val?"
"Gue lagi mikirin elo, Bi. Hahaha."
"Bercanda mulu lo Val, anjir hahaha."

'lo mikirin gue? Please, Bi. Lo gak boleh baper. Hahaha, paling juga lo lagi mikirin mantan lo kan? Si clara itu.'

"Hahaha. Gue serius kali, Bi."
"Ah yakali lo, udah ah jangan bahas."
"Hahaha oke oke. Besok jenguk Rafa mau? Biar kangen lo ilang."
"Boleh deh. Jam 11 ya, ketemuan dimana?"
"Gue jemput dirumah lo, Bi."
"Hm oke deh, Val."
"Oke, Bi."
"Iya, Val."
"Yaudah Bi, sampe sini dulu ya."
"Oke Val, bye."
"Bye, Bi."

'gue makin sayang sama lo, Val. Sikap lo bikin gue bingung, lo gak sedingin dulu. Lo udah cair sekarang,'

***

"Bang, sampe kapan lo mau nyembunyiin penyakit lo ke kak Bianca?"
"Sampe waktunya tepat, Ga"
"Lo harus cepet kasih tau dia, bang"
"Gak perlu buru-buru, Ga. Gue belum siap, gue malu"
"Lo malu? Apa yang perlu lo maluin bang?"
"Gue malu karna gue cowok lemah penyakitan, Ga."
"Bang, lo harus kasih tau dia. Apalagi penyakit lo udah lama, dan dia sahabat lama lo juga belum tau sedikitpun tentang penyakit lo"
"Belum waktunya, Ga"
"Sampe kapan bang?"
"Gue juga gak tau, Ga"
"Serah lo, bang."

***

"Nunggu lama gak, Val?" tanya Bianca.
"Enggak kok, Bi. Santai aja kali." jawab Rival.
"Sorry ya Val, oke. Yuk berangkat." ucao Bianca bersemangat.
"Sip." jawab Rival.

.
.
.
.
.

Tok tok..
-Kenanga 320-

"Masuk." ucap seseorang yang berada di dalam kamar.

'Gue gak salah liat kan? Bianca? Sama Rival? Please. Gue lagi sakit, Bi. Tiba-tiba lo dateng sama dia, dan itu ngebuat gue makin sakit. Lo gak pernah tau perasaan gue saat ini, Bi. Hancur. Lo gak perlu tau Bi, cukup gue yang ngerasain semua sakit ini. Bahagia lo, jadi bahagia gue juga.' ucap Rafa dalam hati saat melihat sosok yang dicintanya, bersama seseorang yang dicintainya.

"Rafaaaaaaa!" ucap Bianca.
"Elah Bi, lebay lo. Hahaha." jawab Rafa.
"Lo apa kabar, Raf?" tanya Rival.
"Gue udah baikan, Val. Besok bisa balik," jawab Rafa.
"Lusa lo bisa sekolah dong?" tanya Bianca girang.
"Iya Bi, semoga aja. Lagian gue juga udah bosen kali 2minggu disini." jawab Rafa.
"Eh Bianca kangen lo tuh, Raf. Hahaha." ucap Rival.
"Iya Raf gue kangen sama lo tau, sepi gak ada lo disekolah." ucap Bianca memelas.

'lo kangen sama gue juga cuma kangen sebatas sahabat kan, Bi?
Gak pernah dan gak akan pernah lebih.'

"Sedih amat muka lo, Bi? Segitu kangennya sama gue? Hahaha." ucap Rafa dengan tertawa dan meledek Bianca. Bianca dan Rival pun ikut tertawa.

Setelah kurang lebih 1jam mereka berbincang-bincang, akhirnya Bianca dan Rival pun pamit untuk pulang.
.
.


.
.
.
.

"Gue sama Rival pamit pulang ya, Raf. Lo cepet sembuh yaa. Salam buat Raga sama Bunda lo. Bye." ucap Bianca.
"Iya Raf, gue juga pamit pulang." ucap Rival.
"Makasih ya udah jenguk gue. Oke Bi, bye. Hati-hati ya!" jawab Rafa.

Melihat dua orang yang sedang berjalan ke arah pintu, membuat Rafa sakit. Bukan sekedar sakit biasa. Ini sakit yang cukup hebat.

Mereka, terlihat sangat cocok.
Cocok sebagai sepasang kekasih.
Bianca, perempuan itu pasti senang bisa berada di dekat Rival, laki-laki yang di dambanya dari dulu.

Mungkin saat ini mereka sama-sama saling berbahagia.
Tapi tidak dengan Rafa.
Ia malah merasakan sakit yang amat dalam.

Kau tahu rasanya?

Rasanya,

Sakit.

Perih.

Hancur.

Menusuk.

Menyakitkan.

Seperti saat kamu tertusuk oleh pisau yang sudah dipanaskan.

'Sakit. Cuma satu kata yang ngewakilin hati gue saat ini. Sakit liat lo bahagia sama yang lain, bukan sama gue.'

***

Vote & Comment!!!!

Bad FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang