bab 7

941 60 3
                                    

Warning: typo bertebaran ya

Seperti pagi biasanya, Zela terlambat bangun karena ia merasakan badannya sakit semua, dengan malas ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Tak sampai 30 menit, ia turun ke bawah menuju ruang makan dan disana ada sudah ada orangtuanya serta Dean.

"Pagi ma, pa" Ucap Zela sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Masa cuma mama sama papa aja yang dicium gue kagak" Dean cemberut membuat semua orang tertawa.

"Mmm, maaf non didepan sudah ada temen non katanya mau jemput non Zela" ucapan bik Sum membuat Zela kaget. Siapa yang menjemputnya? Apa mungkin Andrew?.

"Yaudah bik suruh masuk aja dulu bilang kita lagi sarapan" balas mama Zela yang di jawab anggukan olehnya.

"Pagi tante pagi om" sapa cowok tersebut pada orang tua Zela. Zela yang familiar dengan suara tersebut menoleh dan membelalakkan matanya kaget.

"Pagi, temennya Zela ya?" Tanya mama Zela.

"Hm, iya tante saya Revan, temennya Zela" ucap Revan dengan sopan.

"yaudah yuk sini sarapan bareng kita" ucap mama Zela namun dengan cepat Zela protes.

"ehmm ma, kita sarapan di sekolah aja deh ma udah hampir telat nih" setelah berkata seperti ini ia pun segera mengambil tasnya kemudian pamit kepada orang tuanya.

"kenapa buru-buru banget sih?" mamanya kesal karena Zela tiba-tiba ingin langsung pergi ke sekolah tanpa sarapan dulu.

"hampir telat ma, Assalamualaikum" jawab Zela.

"ehm tante, om saya sama Zela berangkat dulu, Assalamualaikum" pamit Revan sambil mencium kedua tangan orang tua Zela.

▫▫▫▫▫▫▫

"Lo ngapain jemput gue gak bilang-bilang sih?" Revan hanya terkekeh melihat Zela yang cemberut kesal.

"Surprise dong, kemaren-kemarinnya kan gue batalin buat jemput lo yaudah sekarang gue jemput lo" Balas Revan sambil mengacak rambut Zela malah membuat Zela semakin kesal.

"Buruan naik ntar telat" Zela pun segera naik ke motor Revan.

"Gue gak jamin kalau lo ngak pegangan lo gak bakal jatuh" goda Revan membuat Zela memukul bahu Revan agak keras.

"Modus lo!!!" cibir Zela malah membuat Revan tertawa.

"ngapain lo ketawa? Dasar lo tukang mo--" ucapan Zela terpotong karena tiba-tiba motornya melaju sangat kencang membuat Zela kaget dan secara refleks melingkarkan tangannya pada Revan membuat Revan tersenyum penuh arti.

▫▫▫▫▫▫

"Gue tadi lihat lo nganter cewek, bener gak?" tanya cowok tersebut pada cowok di sebelahnya.

"seperti yang lo lihat" jawab cowok tersebut seenaknya.

"Siapa? Jangan bilang dia target lo selanjutnya"

"Azela Clarissa" Balas cowok tersebut sambil tersenyum miring.

"Jangan dia plis! Gue mohon jangan dia, Dia terlalu rapuh buat di mainin, Alden" mohon cowok tersebut namun Alden tetap dengan senyum miringnya.

"Gak akan ada yang bisa mencegah gue termasuk itu LO" Balas Alden tak kalah sengit membuat cowok tersebut menggeram marah.

"sekali lagi gue bilangin sama lo. JA.NGAN. JADI.IN ZE.LA. TAR.GET. LO. Kalau sampe lo bikin Zela nangis lo berurusan sama gue" ujar cowok tersebut lalu meninggalkan Alden

"Dengan senang hati" jawab Alden dengan seringainya.

▫▫▫▫▫▫▫

Tak sampai dua puluh menit, Zela dan Revan sampai di sekolah. Tatapan semua cewek seakan ingin menguliti Zela hidup-hidup.

"ih kenap tuh semua liatin gue kayak gitu" sebal Zela.

"lo kan cantik jadi wajar aja kalau lo diliatin sampe gitu" goda Revan membuat Zela merona.

"Ciye blushing Ciye" goda Revan semakin menjadi-jadi membuat Zela tambah kesal.

"bye, gue ke kelas dulu" Zela pun meninggalkan Revan yang diam-diam mengulum senyum.

▫▫▫▫▫▫▫

Sesampainya di kelas, Zela pun berjingkrak-jingkrak membuat Mareta heran dengan tingkah laku sahabatnya.

"Lo sakit, Ze?" tanya Mareta pada Zela, namun Zela tak menghiraukan Mareta.

"Fix lo emang lagi sakit" celetuk Mareta.

"ih lo apaan sih, gak bisa liat orang seneng aja"

"Ya lo kayak orang sakit tau gak, tiba-tiba nyampe kelas langsung jingkrak-jingkrak"

"ahh gue seneng banget tau, tadi Revan jemput gue" Ucapan Zela membuat Mareta menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Yaelah gue kira apaan" Ujar Mareta dengan malas.

"ih lo kok gitu sih"

"Gue bilangin ya"

"apa?"

"sebenarnya Revan itu...."

▫▫▫▫▫▫▫

Hayo sebenernya Revan apa hayo? Wkwk. Sory kalau banyak yang typo gak sempet ngedit soalnya hehehe. Oke jangan lupa voment nya ya! Thankyou xxx

Give Me LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang