bab 1

2.5K 128 7
                                    

Andrew Putra: lo dimana? Gue jemput lo sekarang.

Gadis tersebut hanya mendengus melihat pesan dari sahabatnya yang menurutnya terlalu over protective padanya.

Azela Clarissa: Vintage Cafe, buruan.

Setelah memberi balasan pada Andrew, Azela atau akrab dipanggil Zela kembali meneguk greentea nya kembali sambil mengerjakan tugas sekolah yang menurutnya susah.

"WOY!!!" teriak seseorang membuat Zela terpekik kaget kemudian mendongakkan kepalanya.

"lo emang mau bikin gue mati muda hah?! Untung gue gak langsung jantungan" cibir Zela dengan memonyongkan bibirnya sehingga terlihat seperti anak kecil.

"Anjir muka lo sumpah, coba aja gue foto gue kasih foto tadi ke Revan" ujar Andrew dengan gelak tawa tetapi ia langsung bungkam melihat Zela nampak menahan tangisnya.

Gue salah ngomong atau gimana nih bocah langsung mewek waktu gue sebutin nama Revan batin Andrew.

"Ze, are you okey?" tanya Andrew memeluk Zela sambil mengelus kepalanya dengan sayang.

Tangis Zela semakin keras sehingga semua mata di Cafe tersebut melirik tajam ke arah Andrew dengan tatapan-lo apain anak orang itu- sehingga membuat Andrew kalang kabut.

Andrew pun langsung membawa Zela keluar dari Cafe tersebut tak lupa menaruh selembar seratus ribuan diatas meja.

▫▫▫▫▫▫

Setelah keluar dari Cafe tersebut, Andrew pun membawa Zela kedalam mobil tanpa melepaskan pelukannya.

"Ze, udahlah lo kenapa sih hm?" tanya Andrew dengan lembut sehingga membuat Zela mendongakkan kepalanya. Seketika Zela terkekeh dalam pelukan Andrew membuat Andrew bingung.

Nih anak kenapa lagi tadi nangis sekarang kayak gini batin Andrew.

"lo modus ya peluk-peluk gue" goda Zela sehingga membuat Andrew blushing tapi dengan cepat ia merubah ekspresinya menjadi kesal.

"bilang makasih kek apa kek" sindir Andrew membuat Zela mengerucutkan bibirnya sambil mendumel tidak jelas.

"lo mau pulang atau gimana? Mumpung gue baik mau jadi supir lo" tanya Andrew pada Zela yang hanya di beri anggukan oleh Zela.

Kemudian Andrew pun melajukan mobilnya menuju rumah Zela dengan keadaan sepi.

▫▫▫▫▫▫

Sesampainya di rumah Zela, Andrew pun langsung membawa Zela masuk ke kamarnya dengan menggendongnya tanpa membangunkannya terlebih dulu.

Sesampainya di ruang tamu Bella -mama Zela- pun kaget kenapa anaknya bisa berada di dalam gendongan Andrew.

"ADUH YAAMPUN, SAYANG KAMU KENAPA SAYANG?" ucap Bella dengan suara toa nya.

"Ya Tuhan tante, suaranya bikin Andrew tuli langsung tau gak? Zela ma gak kenapa-napa tante, dia cuma kecapean aja tadi, yaudah tante Drew bawa Zela ke Kamar dulu ya tante" pamit Andrew seraya membawa Zela kedalam kamarnya.

"semoga Andrew jadi yang terbaik buat kamu ya Ze" batin Bella sambil tersenyum tulus dan meninggalkan ruang tamu dan menuju ke ruangan pribadinya.

▫▫▫▫▫▫

Zela terbangun dari tidurnya merasakan tangannya di genggam oleh seseorang, ia pun langsung mengusap rambut Andrew membuat Andrew terbangun dari tidurnya.

"eh gue ketiduran ya?" tanya Andrew dengan suara serak khas bangun tidur.

"ngapain lo nungguin gue Drew?" bukannya menjawab Zela pun malah bertanya balik ke Andrew.

"Gue tau lo ngode gue buat pulang ya kan?" ucap Andrew sambil menarik turunkan sebelah alisnya membuat Zela tertawa keras melihat wajah konyol sahabatnya.

"Akhirnya Andrew Putra Fergio peka dengan keadaan hahahaha" tawa Zela membuat Andrew mengulum senyum.

"Gue pulang dulu deh, Good night baby" ucap Andrew sambil mencium kening Zela sehingga membuat Zela merona dengan kelakuan Andrew.

Lo emang baik Drew, beruntung banget nanti yang jadi pendamping hidup lo batin Zela sambil tersenyum.

Absurd ya? Minta vote sm comment boleh dong wehehe;)

Give Me LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang