bab 8

971 63 2
                                    

Typo bertebaran ya dikarenakan males ngedit hehe. Happy reading guys

Seorang gadis keluar dari mobil tersebut dengan gaya anggun membuat semua orang kagum dengannya.

"anak baru ya?"

"sumpah cantik"

"kelihatannya baik"

"baik palalu liat aja tuh mukanya galak abis"

Gadis itu hanya tersenyum melihat semua –calon temannya memperhatikan dia.

"permisi, emm ruang administrasi dimana ya?" tanya gadis tersebut pada cowok di depannya.

"anak baru ya?" tanya cowok tersebut yang dibalas anggukan oleh gadis tersebut.

"ayo gue anterin" ajak cowok tersebut dan diikuti oleh gadis itu.

Gadis itu hanya berjalan pelan di belakang cowok tersebut membuat cowok di depannya mendengus kesal.

"kenapa?"

"kenapa?"

"ck, lo kenapa jalan di belakang gue? Sini samping gue aja"

"Hm, iyaudah"

Mereka pun jalan berdampingan, membuat gadis itu merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih kencang. Ih kenapa gue deg-deg an deket sama nih cowok batin gadis tersebut.

"nah udah sampe"

"makasih ya—" ucapan gadis tersebut terpotong oleh suara berat cowok itu.

"Gak masalah" jawab cowok tersebut sambil meninggalkan gadis itu.

▫▫▫▫▫▫▫

Bel masuk pun terdengar membuat Mareta tidak melanjutkan kata-katanya, Zela yang berdecak kesal membuat Mareta terkekeh.

"Selamat pagi anak-anak" suara Bu Tania membuat semua murid mengalihkan pandangannya ke Bu Tania.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, ayo Ellena perkenalkan diri kamu" perintah Bu Tania pada Ellena.

"Nama saya Ellena Daviandra, kalian bisa panggil saya Lena" ujar Ellena sambil tersenyum tipis.

"Ada pertanyaan?"

"Neng Lena udah punya pacar belom?"

"Oh jadi anak baru namanya Ellena"

"Lena jalan yuk"

"Mau gak jadi pacar ke lima gue?"

Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat Ellena tersenyum.

"Sudah-sudah, ayo Ellena kamu duduk di belakang Zela dan Mareta"

Ellena pun segera duduk di belakang Zela dan Mareta. Zela dan Mareta pun kemudian mengajak Ellena berkenalan lebih dekat.

"hai gue Azela Clarissa, lo bisa panggil gue Zela" ujar Zela kemudian di susul Mareta.

"Mareta Andina panggil Reta aja ok"

Ellena pun tersenyum kemudian dengan ramah ia memperkenalkan dirinya pada Zela dan Mareta.

"Ellena Daviandra panggil Lena aja ya"

"Nice name" ujar Zela dan Mareta barengan membuat Lena terkekeh. Menurut Lena, Zela dan Mareta seperti anak kembar.

"AZELA CLARISSA, MARETA ANDINA. Kalian bisa diam atau mau keluar dari kelas saya" Bu Tania melihat keduanya dengan tajam membuat mereka berdua merinding sedangkan Lena hanya tersenyum melihat Zela dan Mareta.

▫▫▫▫▫▫▫

Alden bosan dengan apa yang daritadi di bicarakan oleh guru yang sedang mengajar di kelasnya.

"Dit, Kantin yuk gue bosen" ajak Alden pada Radit–sahabatnya.

"Yuk, gue juga bosen dengerin dia ngoceh mulu"

"Gue duluan yang pergi, abis gitu lo nyusul" ujar Alden sambil berjalan meninggalkan kelas dan meminta izin pada guru yang mengajarnya.

Tak lama pun Radit berdiri dari tempat duduknya dan meminta izin pada gurunya namun gurunya pun tidak mengizinkan Radit keluar kelas.

"Bu, saya lagi mencret bu. Apa ibu mau kalau saya mencret di kelas? Apa ibu mau bersihin mencret saya?" ujar Radit dengan polos membuat seisi kelas menertawakannya tapi tidak dengan guru di depannya.

"Tunggu sampai Alden kembali baru kamu boleh keluar kelas" ucap guru tersebut final.

"tapi bu–"

"TUNGGU ALDEN KEMBALI ATAU TIDAK SAMA SEKALI" teriak guru tersebut membuat seisi kelas memandang Radit dengan tatapan ngeri. Tapi tidak dengan Radit, ia pun langsung keluar dari kelas tanpa persetujuan dari gurunya.

"RADITYA ERLANGGA" teriak guru tersebut tapi membuat Radit cekikikan.

▫▫▫▫▫▫▫

Radit berjalan sambil melihat pintu kelasnya membuat ia kembali cekikikan dan tiba-tiba....BRUGH.

Radit menabrak seorang cewek membuat cewek tersebut hampir terjungkal jika tangan Radit tidak menahan pinggang cewek tersebut.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Radit pun masih tetap diam dan malah memperhatikan cewek yang tadi ia tabrak membuat jantungnya berolahraga. Tetapi suara cewek tersebut membuat Radit sadar dan melepaskan tangannya pada pinggang cewek tersebut membuat cewek tersebut jatuh.

"eh--eh maaf gue gak sengaja" ucap Radit sambil membantu gadis itu berdiri.

"Gak papa, gue juga minta maaf jalan sambil nunduk tadi"

"ehm lo anak baru yang tadi pagi ke ruang administrasi kan?" Tanya Radit pada gadis di depannya yang hanya di balas gumaman olehnya.

"Gue Radit, 11 IPA 4" ujar Radit pada gadis itu.

"Ellena, panggil aja Lena. 11 IPA 2" Balas Ellena sambil tersenyum tipis membuat Radit tiba-tiba kehilangan nafas.

"WOY CUMI, LO GUE TUNGGUIN DARITADI MALAH ENAK-ENAKAN DISINI" Teriak Alden membuat Radit dan Lena kaget. Lena pun mengalihkan pandangannya ke arah Alden. Ganteng itu kata pertama kali yang ada di otak Lena.

Alden pun mengalihkan pandangannya pada Lena. Cantik satu kata yang di ucapkan Alden dengan pelan namun masih terdengar oleh Lena membuatnya merona.

"Hm, udah kali Den liatinnya" cibir Radit membuat Alden sadar.

"Sialan lo"

"Anak baru ya? Kok gue gak pernah lihat lo" tanya Alden pada Lena.

"Iya, gue anak baru" jawab Lena singkat.

"Kenalin gue Alden" ucap Alden sambil menjabat tangan Lena.

"Ellena"

"Nice name"

"thankyou"

"ehmm Alden, Radit gue kesana dulu ya" pamit Lena kepada mereka.

"Gue rasa gue suka sama dia" ujar Radit membuat Alden tertawa.

"Akhirnya lo suka sama cewek, gue kira lo suka sama gue" ucap Alden sambil berlari meninggalkan Radit yang bersiap-siap melemparkan sepatunya.

"Sialan lo"

▫▫▫▫▫▫▫

Jangan lupa vote sm comment nya ya, thankyou xxx

Give Me LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang