G for Goodbye

57 5 0
                                    

1 November 2015

Besok senin. Satu kata yang hari ini sudah aku ucapkan entah untuk yang keberapa kali. Besok senin dan bulan depan UKK. Aku cuma mau satu hal, jangan buat konsentrasiku buyar, aku minta tolong. Sore tadi draft sudah aku upload, tinggal diedit terus dipublish.

Sekarang aku sedang berbaring di atas kasur dengan sebuah novel ditangan. Kalau ditanya, orang semacam apakah aku ini. Jawabanku, aku adalah orang yang percaya kalau momen pertama dan terakhir itu ada. Kurasa semua orang yang pernah kehilangan tahu akan hal ini. Sulit dikatakan tapi, aku salah satu yang suka menyia nyiakannya.

Di luar hujan kurasa. Sekarang pukul delapan kalau tidak salah. Aku membuka smartphoneku, melihat notifikasi yang bertambah. Ada beberapa pesan dari grup. Kubuka satu persatu, sulit sebab setiap detik pesan baru masuk dan thumbnailnya terus berpindah. Akhirnya aku malah masuk ke grup kelas.

Al : iiih, G serius mau pindah?
Fr : baleg siaaaa
Ho : anjir pindah
At : gelo maneh
Rd : edas sia
Al : jangan pindahlaaah plisss

Apaan ini? Aku menscroll chat grup.

G : kalian tetep semanget yaa

Jadi bener dia mau pindah? Hmm... ah, besok senin.

Bsk ada pr apa?
Bsk ada pr apa|
Bsk ada pr ap|
Bsk ada pr a|
Bsk ada pr |
Bsk ada p|
Bsk ada |
Bsk ad|
Bsk a|
Bsk |
Bs|
B|
Ba
Bal
Bale
Baleg
Baleg s
Baleg si
Baleg sia
Baleg sia G
Baleg sia G?

Sent.

At : Waaah, si azka kangen nih.

Sialan, refleks macam apa yang diciptakan tanganku.
Aku mematikan lampu kamar. Nada sendu itu tiba tiba bermain di dalam lorong pikiranku yang tiba tiba sunyi. Kenangan itu muncul di saat sepi.

Kuharap kuterlelap dengan cepat dan esokkan baik baik saja. Sama seperti saat aku tidak pernah mengenalnya, dulu.
Kuharap kutak lagi peduli atau penasaran akan seorang.

Aku menyia nyiakan itu lagi. Sial!

IntervalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang