20.

83 9 5
                                    

Author POV

Sudah 2 minggu setelah aksi kematian Visa, dan hari ke hari Visa mulai membaik dan juga sudah berjalan-jalan tempat ke tempat.

"Hey Hazz, Ni, kau mau camping?" celetuk Visa tiba-tiba saat Harry, Niall, dan dia sedang bermain monopoli.

"Hmmm, ide bagus tetapi, bagaimana dengan keluargamu?" ucap Niall, Harry mengangguk.

"Kalau itu sih tak masalah, aku bisa membujuk mereka termasuk Luke." kata Visa.

Mereka berdua setuju saja dengan ucapan Visa, lagipula 1D sedang hiatus.

~~~~~~~~~~~~~~~

"Please mom..... aku janji aku tak akan kenapa-kenapa..."bujuk Visa ke Liz.

Liz pun berdecak "Iya iya, tetapi kalau kau hilang lagi, Mom tak akan tanggung jawab." Visa pun berjingkrak riang dan berterima kasih kepada Liz.

~~~~~~~~~~~~~~~

Di kediaman Hemmings, Harry, Luke, Niall dan Visa sedang menonton film The 5th Wave.

"Ahh! Apakah selera Chloe Moretz yang cantik begitu rendah? sampai-sampai ia mencium Alex Roe???? Dan mencampakkan si tampan Nick Robinson?!?!" seru Visa kesal dan menumpahkan sedikit popcorn yang ada di pangkuannya.

"Bisakah kau tak komentar setiap ada adegan Alex dan Chloe?" celetuk Luke kesal. Visa hanya menyengir dan menggumam tak jelas.

Setelah 1 jam 52 menit, film itu pun selesai lalu Luke kembali ke kamarnya dengan alasan mengantuk.

"Hey guys, bagaimana kalau kita menaiki kapal pesiar saja di St. Barts?" ucap Harry tiba-tiba.

"Memangnya mengapa?" tanya Visa masih memakan popcorn nya yang belum habis.

"Ehh, aku sudah mem-booking 4 tiket untuk kita." ucap Harry agak ragu.

"Tunggu, 4? Luke akan kita ajak? oh oke, aku akan memberitahu nya." baru saja Visa ingin bangkit tetapi tangannya di tahan oleh Harry.

Visa menampakkan tampang bingung tetapi kembali duduk.

"Ehhh, tiket ekstra nya bukan untuk Luke tetapi untuk....."

~~~~~~~~~~~~~

Visa membanting pintunya keras-keras danVisa langsung melempar tubuhnya kekasur lalu mengambil bantal untuk menutupi mukanya pakai bantal.

"AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!" teriak Visa kedalam bantal itu. Ia sangat amat kesal. BIla suhunya diukur saat ini, pasti termometer itu akan pecah sebab Visa sangat dibakar oleh kemarahan yang luarr biasa.

"Visa? Please open the door..." ucap Harry di balik pintu kamar Visa.

"GO AWAY!"

"Please?"

"NO!"

"Aku tahu kau marah, tetapi biarkan aku menjelaskan semuanya.." ucap Harry. Visa tidak merespon. Lalu terdengar perdebatan yang tidak begitu terdengar oleh Visa.

"Visa? Ini Niall..." Visa langsung mendongak dari bantalnya dan menjawab,

"It's open." ucap Visa langsung menjawab.

Ceklek

"Hey, kau marah?" tanya Niall sambil menaruh bokongnya di ujung kasur Visa.

"Hmm."

"Kalau kau marah aku mengerti, tetapi kau tak boleh menyalahkan Harry untuk ini. " Niall menghela nafas lalu melanjutkan. "Permasalahan kau dan dia bisa diselesaikan di St. Barts. Kau tak boleh terus-terusan marah kepadanya. Walaupun memang dia yang memanas-manaskan kau."

"Tetapi walaupun ku meminta maaf padanya, ia pasti akan mengibaskan rambut coklatnya itu dan berlagak bitchy. Kau ingat kan, aku pernah meminta maaf padanya tetapi dia malah pergi tanpa alasan?" kata Visa akhirnya.

Niall menghela nafas.

"Bagaimanapun kau harus ikut ke Saint Barts titik."ucap Niall lebih tegas kali ini.

"Ta-"

"Tidak ada tapi-tapian, bersiap-siaplah. Besok kita akan berangkat."ucap Niall lalu pergi meninggalkan kamar Visa membiarkan seorang Visa yang kesalnya setengah mati.

~~~~~~~~~~~~~

Tin tin

"Ya sebentar!" seru Visa sambil membawa 2 koper yang berisi bikini dan pakaian lainnya.

Lalu Visa pamit dan langsung ngacir ke mobil yang ada Harry, Niall dan Luke.

"Mengapa kau lama sekalii???" ucap Luke kesal.

"Kau kira perempuan bisa 5 menit selesai seperti laki-laki?" Luke hanya memutar matanya dan mulai menjalankan mobilnya untuk ke bandara.

30 menit kemudian....

"Obat-obatan?" "Cek." "Pakaian?" "Cek." "Tampon?" "Ce-" Visa langsung memukul bahu kakaknya yang omes itu.

"Oke bye!"seru Luke lalu mencium kening Visa dan meninggal kan 3 sekawan itu di bandara.

Mereka akan terbang ke St. Martin lalu menaiki kapal untuk ke St. Barts.

Flight Number 2101 is going to depart in 5 minutes...

"That's our flight." ucap Harry lalu menuntun Niall dan Visa.

~~~~~~~~~~~~~

Setelah 13 jam 35 menit dengan 2 kali berhenti, akhirnya mereka sampai di St. Martin dan sesampai disana, tanpa istirahat mereka langsung menaiki Ferry ke St. Barts.



*****************

Aku berniat untuk memendekkan setiap chapter biar cepet update-nya.
setuju? komen deh,

QOTD; ada yang punya instagram, snapchat? kalo ada tulis id nya di komen ya! bakal aku follback dan aku add back.

instagram ; khiladap
snapchat ; khiladjnr

xx

Perfect (discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang