Hai, maaffff banget baru lanjut. Sumpah jadwal sekolah padet terus pulang selalu sore. Belum lagi ngerjain tugas malemnya. Oke happy reading guys
.
.
Cekidot
.
.
Kesialan RenoSesuai kesepakatan Danil pun memenuhi tantangan Arlyn untuk balapan di Sirkuit. Semua orang kini ramai yang menonton mereka termasuk siswa dan Siswi dari sekolah mereka.
"Gimana? Lo siap?," tanya Danil
"Kapanpun gue siap" tegas Arlyn
"Oke, gue suka cewek yang tegas kayak lo. Oke kita siap-siap yuk"
Danil dan Arlyn pun menaiki motor mereka, memakai helm dan menyiapkan diri. Sorak sorai mulai terdengar di sekeliling mereka memberi semangat bagi keduanya
"Ayo, Lyn! Lo pasti bisa!!" Teriak Keyra
"Heh, diem. Suara lo cempreng tau" tegur Rafka
"Iih, Siapa elo? Kita kenal ya?" Sewot Keyra
"Kenal ndasmu" judes Rafka
"Oh, lo temennya Reno" ucap Keyra setelah melihat ada Reno di sebelah Rafka
Rafka tak menjawab.
Dan bendera sudah dijatuhkan pertandingan pun dimulai, diputaran pertama Arlyn memimpin namun diputaran selanjutnya Danil mampu mengimbangi Arlyn. Dan pada putaran ketiga tiba-tiba
Tukkk.... ciiiitttt..... brakkkkk
Arlyn terjatuh, Reno langsung berdiri dari duduknya. Danil menghentikan motornya lalu menghampiri Arlyn
"Lo gapapa?" Tanya Danil, Arlyn mengangguk
"Keyra Mana?" Tanya Reno pada Rafka
"Ke toilet kali. Lagian kenapa lo nanya gue"
"Lo beneran gapapa?" Tanya Danil lagi
"Iya beneran"
"Kok lo bisa jatuh sih?" Tanya Danil heran
"Nggak tau, kayaknya ada yang lempar batu ke Helm gue"
"Yaudah, yang penting lo gapapa. Yuk nepi" ajak Danil
"Eh, Ren. Lo mau kemana?" Tanya Rafka
"Nyusul Arlyn"
"Arlyn, lo gapapa?" Cemas Reno sambil menggenggam tangan Arlyn, tapi Arlyn menepisnya
"Ngapain lo disini?" Tanya Arlyn dingin
"Gue... gue denger soal tantangan lo ke dia buat balapan disini"
"Trus urusannya sama lo apa?" Ketus Arlyn
"Tapi, Lyn yang---"
"Stop, gue capek denger celotehan lo yang nggak jelas itu" ucap Arlyn lalu beranjak pergi bersama Danil
"Arlyn... Arlyn" panggil Reno namun Arlyn tetap melanjutkan langkahnya.
***
Entahlah, Pagi ini Reno merasa tidak mood untuk melakukan apapun. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 06.15 tetapi ia masih berleha-leha diatas kasurnya
"Reno, bangun. Kamu nggak sekolah apa?" Tanya Resya sambil memukul putranya itu dengan guling
"Males ah, Mi"
"Reno, bangun atau uang jajan kamu sebulan nggak Mami kasih" ancam Resya
"Otw, Mi" ucap Reno meloncat dari kasurnya lalu menyambar handuk dan langsung masuk ke kamar Mandi
"Dasar tu anak, harus diancam dulu baru nurut" ucap Resya sambil geleng kepala, heran melihat sifat anaknya yang menurutnya.... Copy-an dirinya.
Sesampainya di Sekolah ternyata Reno terlambat, gerbang telah dikunci. Reno berusaha merayu sang satpam agar mau membukakan pintu gerbang itu untuk dirinya
"Ayolah, Mang. Cuma telat 2 menit doang kok nggak ada dispensasinya sih" rayu Reno pada Mang Diman, satpam sekolahnya
"Tidak bisa atuh, kamu teh udah telat. Siapa suruh bangunnya kesiangan" ucap Mang Diman menolak permintaan Reno
"Saya nggak bangun kesiangan, Mang. Saya kena macet. Mang tau lah gimana Jakarta" ucap Reno memelas
"Makanya siapa suruh kamu teh tinggal di Jakarta"
"Ya Allah, Mang Diman. Saya tinggal di Jakarta karna Mami sama Papi saya ada disini, Mang Diman gimana sih?" Kesal Reno
"Ya itu teh bukan urusan saya"
"Arrgghh, shiitt ngeselin banget sih ni satpam" kesal Reno sambil mengguncang gerbang hingga menimbulkan bunyi yang sangat keras
"Why? Ada apa ini?" Tanya Madam Eni yang baru datang
"Reno, why you diluar?" Tanya Madam Eni
"Dasar guru pikun. Udah tau gue telat pake nanya lagi gue kenapa" Gumam Reno
"Heh, you ngomong-ngomong sendiri kayak di film-film gitu ngomongin I ya?" Sergah Madam Eni
"Enggak, Madam. Iih madam Geer nih"
"Sudah, karna you late. You harus dihukum. Mari ikut I. Mang Diman, Open gerbangnya" Perintah Madam Eni
Reno pun mendapat hukuman lari keliling lapangan sebanyak 10 kali
"Ha, Madam Mau bunuh saya? Kok 10 sih, Madam. Lapangan kita kan luas banget" protes Reno
"Itu karna you late 10 menit"
"Ya ampun, Madam. Saya itu sebenernya cuma telat 2 menit. Mang Diman aja yang ngerecokin saya makanya jadi lama" ucap Reno
"I nggak mau tau, sekarang you Run"
Reno pun berlari mengelilingi lapangan. Hukuman Reno selesai bersamaan dengan berbunyinya bel Istirahat. Ketika ia akan ke kantin ia melihat Arlyn dan Danil. Reno ingin menghampiri mereka namun Rafka keburu nongol dan menghancurkan rencananya
"Aduh, lo ngancurin misi gue ajadeh" kesal Reno
"Misi apaan?" Bingung Rafka
"Ya buat bilang ke Arlyn kalau gue yang gendong dia bukan Danil"
"Masih soal itu, Ren. Ya ampun udahlah nyerah aja kali. Lagian gue rasa dia nggak akan pernah percaya sama lo kecuali lo punya bukti dan ada saksi yang liat langsung waktu lo gendong si Arlyn"
"Bodo' percaya nggak percaya gue tetep harus bilang ke Arlyn"
"Batu banget sih lo" geram Rafka sambil meremas botol minuman ditangannya sedangkan Reno hanya menatapnya Acuh.
(Bersambung)
Dasar, kepala Batu banget si Reno-_-
Oke segini dulu, jangan lupa Voment-nya. Makasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] BadBoy VS BadGirl【𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭】✔
Ficção Adolescente📌[Diterbitkan Oleh Numerous Publisher] 📌(Sequel My Badgirl) Reno Adrian, Putra dari Resya Elvira dan Vino Adrian. Seorang Badboy yang banyak dikagumi oleh Siswi-siswi disekolahnya, kecuali 1 Orang, Vriya Arlyn. Vriya Arlyn, Siswi Baru di sekolah R...