Thank you, Madam Eni
"Arlyn,"
"Apalagi sih? Mau bahas itu lagi?. Gue capek, gue bosan dan gue udah nggak mau denger lagi"
"Tapi, Lyn..."
"Oh ya lo kan menang nih, Dan kemarin. Sesuai kesepakatan gue setuju buat dinner sama lo nanti Malam" ucap Arlyn
Arlyn justru berbicara dengan Danil dan mengabaikan Reno. Danil melirik Reno sebentar lalu kembali melihat Arlyn
"Oke bakal gue atur waktu dan tempatnya"
"Lyn, kita perlu bicara!" Ucap Reno sambil menahan tangan Arlyn
"Lo duluan aja, Dan," suruh Arlyn "Apa?"
"Kenapa lo jadi gini ke gue?" Tanya Reno
"Inikan kemauan lo. Gue pergi jauh dari hidup lo, berhenti peduli sama lo, iya kan?. Setelah gue pergi kenapa lo tarik gue lagi?, setelah gue lepas kenapa lo cari lagi?" Tanya Arlyn langsung menohok hati Reno
"Gue khilaf, Lyn"
"Khilaf?, apa Khilaf sesering itu, Ren? Apa kekhilafan lo setega itu sampai-sampai lo bentak gue di depan semua orang?, lo buang bekal yang gue buat di hadapan semua orang, Lo buang jauh-jauh perhatian dan Rasa sayang dari gue, Apa itu juga bagian dari kekhilafan lo, Ren?" Geram Arlyn, Air matanya mulai menetes. Bersamaan dengan keluarnya ungkapan luka hatinya.
Reno menarik Arlyn ke dalam pelukannya.
"Apa lo nggak bisa kasih gue kesempatan kedua buat perbaiki semuanya, Lyn?" Tanya Reno, Arlyn mendorong Reno untuk melepas pelukannya
"Gue bahkan nggak pernah kepikiran buat kasih kesempatan itu sama lo!" Ucap Arlyn lalu melangkah pergi dengan pipi yang telah basah dengan air mata.
"Reno, lo gapapa?" Tanya Rafka
"Dia tetep nggak percaya kalo gue yang udah nolongin dia kemaren. Dia bahkan nerima ajakan Danil buat Dinner"
"Reno, Are you okay?, i look you fight with Arlyn, Why?" Tanya Madam Eni yang ternyata menyaksikan perdebatan Reno dan Arlyn tadi
"Gapapa kok Madam" jawab Reno lesu
"Oh iya, i mau tanya. Kemaren Arlyn Why? Kok you gendong dia?, Dia sakit?"
"Ren, Saksi Ren, Saksi. Ini ada saksi yang liat lo gendong Arlyn. Berarti lo masih punya kesempatan buat perjuangin Cinta lo" histeris Rafka sambil menarik-narik baju Reno
"Oke, Madam. Kemarin Madam beneran liat saya gendong Arlyn?," tanya Reno memastikan
"Sure, i nggak mungkin salah Liat" ucap Madam Eni Yakin
"Oke, Madam harus jadi saksi buat Saya, Please"
"Why? Saksi apa?, Saksi nikah? You mau nikah? Ha?" Histeris Madam Eni
"Oh My God, buju gile saya nikah umur sekarang. Bisa-bisa di gorok Mami saya, Madam. Jadi gini..." Reno pun menjelaskan semua titik permasalahannya dengan Arlyn dari awal sampai akhir
"Oh begitu, okey Madam tolongin" eh
"Madam, tumben lancar" goda Rafka
"Lancar apanya?" Bingung Madam Eni
"Bahasa Indonesianya. Tumben nggak pakai bahasa gado-gado"
"Itu karna saya sedang serius, Okay. Cus kasih tau saya alamat Cafe nya dimana" ucap Madam Eni
"Oh nggak usah repot-repot, Madam. Nanti malam saya jemput kita pergi bareng aja, Gimana?" Usul Reno
"Oke, boleh juga i setuju" balik lagi._.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] BadBoy VS BadGirl【𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭】✔
Fiksi Remaja📌[Diterbitkan Oleh Numerous Publisher] 📌(Sequel My Badgirl) Reno Adrian, Putra dari Resya Elvira dan Vino Adrian. Seorang Badboy yang banyak dikagumi oleh Siswi-siswi disekolahnya, kecuali 1 Orang, Vriya Arlyn. Vriya Arlyn, Siswi Baru di sekolah R...