35- Amnesia

60.4K 2.6K 15
                                    

Amnesia

Reno benar-benar terkejut mendengar apa yang disampaikan Renita. Arlyn Amnesia dan hanya ia yang tidak Arlyn ingat. Dokter mengatakan bahwa hal ini biasanya ada hubungannya dengan kejadian yang ia alami sebelum kecelakaan dan itulah yang membuat Otaknya mengalami trauma.

Reno tertegun, wajar jika Arlyn lupa tentang dirinya karna dialah penyebab Arlyn kecelakaan, lebih tepatnya Arlyn seperti ini setelah bertemu dengannya.

"Jadi sekarang aku harus apa, Tan?" Tanya Reno frustasi, kini semua keluarga sedang berkumpul untuk mencari solusi dari masalah yang terjadi saat ini

"Kamu harus mengingatkan dia tentang segala sesuatu yang pernah kalian lakukan, ya seperti mengulang kembali yang telah kalian lakukan dulu" ucap Renita

"Tante yakin ini bakal berhasil?" Tanya Reno ragu

"Tante sangat Yakin, karna dokter pun mengatakan Arlyn bisa kembali lagi mengingat semuanya"

"Oke, Aku coba" Tiba-tiba Reno jatuh pingsan dan menimpa Arlyn yang duduk disebelahnya

"Eh, Lo kenapa?" Kaget Arlyn, semuanya juga ikut terkejut

"Reno!" Panik Vino dan ingin menghampiri Reno yang ada diseberangnya namun Resya menahannya

"Jangan ada yang nolongin Reno" ucap Resya, semua menatap kearahnya

"Maksud lo apa, trus lo mau biarin dia gitu aja?" Kesal Renita

"Nggak ada yang boleh nolongin Reno kecuali gue sama Revi" ucap Resya

"Kenapa?"

"Reno memulai Rencananya, Tante. Dulu juga pernah kejadian kayak gini" jelas Revi

"Jadi, maksud kamu Reno pura-pura" tebak Renita, Revi mengangguk sambil tersenyum

"Duh tolongin dong, kok pada ngobrol sih. Berat tau!" Keluh Arlyn, Revi dan Resya membantu Arlyn membawa Reno ke Kamar

"Nggak nyangka Reno memulai Aksinya secepat ini" kagum Vino

"Syukur deh. Seenggaknya dia nggak kayak lo, Lemot" ejek Arka

"Kurang aja lo!" Lalu mereka tertawa bersama. Tak lama Resya, Revi dan Arlyn kembali

"Kok dia bisa tiba-tiba pingsan sih?, perasaan tadi baik-baik aja deh" ucap Arlyn

"Demam Rindu kali" jawab Revi asal dan hanya di 'oh' kan oleh Arlyn.

Arlyn terbangun jam 2 pagi karna merasa sangat haus, ia pun pergi ke dapur. Keluarga Arlyn memutuskan untuk menginap disini semalam dengan Alasan udah larut untuk pulang padahal Ada alasan lain. Arlyn meletakkan gelas yang baru ia gunakan ke atas meja lalu berniat ingin kembali ke kamarnya. Namun, langkah nya terhenti begitu melihat Reno berdiri 1 meter didepannya.

Reno melangkah kearah Arlyn ketika jarak mereka semakin dekat Arlyn melangkah Mundur hingga ia menabrak Wastafel dibelakangnya membuat langkahnya terhenti begitupun Reno. Ia meletakkan kedua tangannya di sisi Kanan dan kiri tubuh Arlyn membuat gadis itu memundurkan badannya. Reno menatapnya dalam, Arlyn tertegun

'Apa maksud tatapan itu?'

'Kenapa jantung gue berdebar?'

'Kenapa gue ngerasa dekat dengan tatapan itu?'

'Sebenarnya ada apa ini?'

Reno menatap Arlyn penuh harap

'Tolong ingat aku Arlyn, tolong jangan hilangin aku dari pikiran dan hati kamu. Aku mohon tolong ingat aku'

"Aku mohon" gumam Reno dengan Tatapan sendu, Arlyn diam. Reno melangkah mundur lalu berbalik dan kembali ke kamarnya.

Arlyn mengusap tengkuknya yang berkeringat

"Duh, kok gue jadi tengsin gini sih. Ni juga jantung kenapa lagi nggak mau diam. Tu anak kesambet kali ya, ngapain coba dia kayak gitu" oceh Arlyn.

-----

Hari ini Reno dan Arlyn kembali bersekolah, kini mereka sudah kelas XII dan tanpa diduga ternyata mereka sekelas. Resya meminta agar guru menempatkan mereka agar duduk sebangku. Berita baiknya Keyra dikabarkan Pindah keluar kota, dan kabar buruknya Danil sekelas dengan Mereka bahkan ia duduk tepat didepan Reno

"Lyn, ke kantin yuk" ajak Reno

"Yok gue juga laper" Arlyn mengikuti Reno. Begitu sampai di kantin Arlyn duduk disalah satu meja kosong yang terletak di Pojok kantin sedangkan Reno memesan makanan

Menunggu pesanannya datang Arlyn memutuskan untuk memainkan Ponselnya namun ia merasakan seperti ada yang menatapnya merasa risih ia pun mendongak dan benar saja Danil kini sedang menatapnya

"Lo ngapain sih?" Kesal Arlyn, Danil tersenyum

"Lagi liatin kamu" goda Danil

"Cih, 'kamu'. Ngapain coba lo liatin gue, nggak ada kerjaan banget" ucap Arlyn malas dan kembali memainkan ponselnya

"Kamu lupa, kamu kan pacar aku" ucap Danil sok serius. Arlyn mendongak malas

"Kalau lo pacar gue, kok jantung gue nggak berdebar ya pas lo natap gue tadi!" Ucap Arlyn

Deg!

Debar? Natap? Reno?

Tiba-tiba ia teringat dengan kejadian seminggu yang lalu. Di dapur, Reno yamg tiba-tiba bersikap aneh padanya, dan Reno yang mengucapkan 'Aku Mohon'

"Kok gue jadi mikirin Reno sih, ni jantung gue kenapa lagi" batin Arlyn sambil menggelangkan kepalànya kuat

"Lo kenapa?" Tanya Danil

"Lo masih disini? Buruan deh pergi!" Usir Arlyn, tak lama Reno datang dengan nampan berisi makanan ditangannya

"Eh, lo ngapain disini? Pergi lo! Jangan ganggu Cewek gue!" Usir Reno kasar

"Cewek lo?, dia aja Lupa kalau lo pacar dia" ucap Danil dengan nada mengejek untuk mengompori Reno lalu ia pergi dengan tersenyum sinis

"Sinting!. Nih makan" Reno menyodorkan makanan untuk Arlyn, namun Arlyn justru menatapnya seolah-olah mencari sesuatu

"Reno," panggil Arlyn, Reno mendongak

"Lo beneran Pacar gue?" Tanya Arlyn.

(Bersambung)

Halo, udah di next nih. Semoga suka hehehe
Jangan lupa Voment yang banyak ya, Makasih❤❤

[2] BadBoy VS BadGirl【𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭】✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang