Chapter 4

3.3K 181 30
                                    

HAI kalian yang cetar ulala membahana sampe tumpeh tumpeh. kindly read the Announcement below yah xx

**

[Harry Styles]

Kami tengah berkumpul diruang rapat SyCo Management menunggu kedatangan Simon yang tiba-tiba saja menghubungi kami dan meminta kami untuk berkumpul sekarang juga. Padahal tadi aku tengah berkebun bersama Mom, Gemma dan Clay tapi karena panggilan Simon aku terpaksa meninggalkan mereka.

“He’s Coming” ucap Paul yang tengah mengintip keadaan diluar dari celah tirai ruangan ini, dasar Paul. Tak lama Simon datang dan segera duduk dikursi besar miliknya yang terletak diantara kami berlima ia segera menaruh lima amplop cokelat besar yang sedari tadi berada digenggamannya, kami hanya bisa menatap setiap gerak-gerik Simon dengan bingung.

“boys..”

“yes, sir ..:” ucap kami serempak. Paul beranjak dari tempatnya ketika melihat Simon memanggilnya dan segera membisikan sesuatu pada Paul, astaga jangan bilang kalau aku harus berpacaran kembali dengan Taylor. God, hell to the no!

“there’s something I want to give you” ucap Simon saat kami berlima telah menerima Amplop Cokelat yang tak berisi nama tersebut dari Paul. Penasaran dengan isi amplop tersebut  Kami – terkecuali Niall – mulai membolak-balik bahkan mengocok Amplop tersebut.

“guys, itu bukan undian Arisan, dan Niall itu bukan Bom jadi jangan memandang Amplop itu seolah-olah benda itu akan meledak beberapa detik lagi” ucap Simon yang tampaknya mulai stress melihat tingkah kami berlima.

“open it” perintah Simon. Kami mulai membuka Amplo Coklat tersebut dan menemukan beberapa benda yang cukup familiar dengan aktivitas kami selama ini.

“Passport ?”

“tiket pesawat ?”

“what fo ? ”

“Uncle Si, kalau untuk Stadium Tour kau tak perlu repot-repot membungkusnya sedemikian rupa” cloteh Louis sembari mengeluarkan semua barang-barang yang ada diAmplop miliknya tersebut secara blak-blakan. Louis membalik posisi amplopnya lalu mengoyaknya dengan sedikit kasar hingga seluruh benda yang berada didalamnya jatuh berhamburan dimeja, hanya butuh waktu kurang dari semenit. easy right ? 

 "Sworry, guys" ujarnya sesaat setelah sadar bahwa pandangan kami terfokus padanya dan kelakuannya tadi. 

“Bali ?!” seruku tanpa sengaja saat menemukan Brosur pulau Bali yang kalau tidak salah terletak diIndonesia yang masih menjadi bagian dari Asia.  aku semakin penasaran dengan Amplop milikku,kuputuskan untuk mengeluarkan semuanya dan aku menemukan passport, dua tiket pesawat dengan tujuan Bali . What kind of joke is this ?!

“stop, let me explain” tegur Simon, kami sontak terdiam dan menatap Simon dengan tatapan meminta penjelasan.

“aku mengetahui apa yang sudah terjadi,apa yang kalian lakukan dan masalah kalian selama ini cukup berat. Jadi kami, selaku pihak management ingin mengirim kalian untuk berlibur sementara waktu di tempat yang cukup jauh dan diluar jangkauan paparazzi juga media. Jadi sekarang tolong sebutkan tempat wisata yang kalian dapat agar bisa didata oleh paul” jelas Simon.

Believe Me // H.s [END]Where stories live. Discover now