Chapter 10

2.5K 180 16
                                    

-Previous on Chapter 9- 

“so this phone number, lead us to Preston Mahone . your bodyguard”

 

“The Hell ?!”

 

Betapa terkejutnya mereka saat mengetahui pelaku dibalik semua tragedy itu. Orang yang mereka percaya tega mengkhianati seluruh kepercayaan yang mereka berikan pada Preston.

Orang yang selama ini menggendong Niall ketika lututnya cedera atau mulai sakit, Orang yang selama ini membantu Liam mengurusi keempat saudaranya, Orang yang selama ini selalu menjadi sasaran empuk untuk dijahili oleh Harry dan Louis, orang yang selama ini membantu Zayn menghadapi Hate Threats, ternyata tega mengkhianati mereka. Paul merasa sangat dikhianati oleh Preston, bagaimana tidak. Mereka berdua berasal dari agen Security yang sama, menjalani Test bersama-sama hingga akhirnya resmin menjadi bagian dari Syco Management, Paul dikhianati oleh sahabatnya sendiri.

 

“Preston ? no. ini semua bohong” ucap Paul tiba-tiba. Ia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kearah pintu keluar, saat hendak keluar Paul terhadang oleh tubuh Preston. Kekecewaan, rasa sakit dan kemarahan tersirat dengan jelas didalam mata Paul ketika melihat Preston.

 

“how dare you?!” Paul bertanya pada Preston, rahangnya mengeras dan nada bicaranya sangatlah dingin. Paul marah dan kecewa atas sikap preston yang selama ini ternyata adalah pengkhianat.

 

Tangan Paul yang terkepal terangkat hendak meninju wajah preston namun tertahan akibat tangan Simon yang menahannya. “kita selesaikan secara baik-baik. Ada hukum yang akan menyelesaikan semua ini” ujar Simon.

 

“No, sir. Im done. Enough” sahut Paul yang menangkis tangan Simon dan berjalan keluar ruangan.

 

“im sorry” gumam preston ketika memasuki ruangan yang dingin tersebut. Tak ada yang menanggapi ucapan Preston, mereka hanya menatap Preston dengan tatapan kekecewaan.

 

“I shouldn’t did that, to you guys. Kalian terlalu baik” tambah Preston. Nada suaranya bergetar, perlahan air mata membasahi pipinya. Kelima pria tersebut bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Preston, memberinya sebuah pelukan hangat.

 

“Terima kasih sudah menggendongku selama ini, ketika lututku cedra. Tapi Maaf, apa yang kamu lakukan sudah keterlaluan. Aku kecewa” ujar Niall sebelum melepas pelukannya pada Preston, Niall menyeka air matanya sebelum berjalan keluar dari ruangan.

 

“terima kasih sudah membantuku mengurus mereka selama ini, I trust you but you just broke it like it was meant nothing” ucap Liam, ia lebih tegar dibanding Niall. Liam melepas pelukannya sebelum berjalan mengikuti Niall keluar dari ruangan diikuti dengan Danielle yang hanya bisa menggeleng pasrah.

 

“you told me to keep my chin up whenever people ot there judge me, but why ? why did you do this ?” Tanya Zayn setelah memeluk Preston. Preston ingin membalas pelukan Zayn karena Zayn yang paling ia sayangi namun tak bisa karena borgol yang terpasang ditangannya. Perrie memberikan pelukan singkat pada Preston sebelum mengikuti Zayn keluar dari ruangan.

Believe Me // H.s [END]Where stories live. Discover now