Chapter 12

2.5K 185 22
                                    

Hiii! akhirnya ke Post. laptopnya maish belum keinstall apa-apa jadi yaa harus install sendiri. hehe , anyway makasii banyak buat votenya. anggi sayang kalian! enjoy xx

***

[Clay's]

"Hasilnya baik dan bisa didonorkan. Apakah kamu yakin ?" Tanya Dokter. Aku mengangguk mengiyakan. Menatap Harry yang tengah tertidur melalui media kaca yang terdapat di pintu ruangan.

 Tidak, dia sudah tidak koma. Semalam Tuhan memberinya keajaiban, Ia sadar dan bisa berbicara just like The normal Harry bahkan dia masih bisa menggodaku didepan semua keluarga dan sahabatnya.

"Apakah Harry sudah tahu ?" Tanya dokter tersebut.

Aku diam membisu.
Tidak, dia belum dan dia Tak perlu mengetahui hal ini, yang dia perlukan hanyalah Ginjal baru untuk tubuhnya bukan siapa pendonor ginjal tersebut.

"Sudah, sudah saya beritahu dan dia juga sudah menandatangani dokumen tersebut"

Bohong.
Aku membohongi Harry semalam agar Ia mau menandatangani surat persetujuan tersebut. Aku tahu ini gila tapi aku tidak akan membiarkan Harry hidup lebih menderita dari ini.

"Baiklah, saya permisi" pamit Dokter. Aku mengangguk mengucapkan terima kasih sebelum kembali kedalam kamar rawat Harry. Menggenggam tangannya yang kini hangat, syukurlah dia sudah sadar .

"Hey" sapanya. Suara khasnya ketika bangun tidur, suara yang sangat kurindukan selama ini sudah kembali.

"Hey. Mau jalan ketaman ?" Tawarku. Harry menggeleng pelan. "Aku mau bersamamu"

See ? Dia masih bisa menggodaku hingga wajahku berubah warna menjadi merah.

"Makan ?" Tawarku sambil membelai kepalanya secara perlahan, Ia menggeleng menolak.

"Apakah aku sudah bisa keluar dari rumah sakit ?"

"Belum"

"Kenapa ?"

"Entahlah" dustaku. "Jalan mau ?" Tawarku. Harry mengangguk, perlahan Ia bangkit dari tempat tidur menuju kursi roda yang sudah kuambilkan. setelah memastikan bahwa Harry nyaman duduk diatas kursi roda tersebut barulah  aku mendorong kursi Roda itu menuju taman. Terpaan angin taman yang sejuk menyambut kedatangan kami berdua.

"Disini yah, sambil makan ?" tawarku pada Harry. Harry mengangguk, aku segera mendudukkan tubuhku disamping kursi rodanya.

"Aku kangen bernyanyi dengan The boys"

"Histeria fans"

"Kekonyolan interview"

Ia mulai menerawang, mengenang masa-masa terindah didalam hidupnya yang Ia lalui bersama keempat sahabatnya. menyakitkan melihatnya seperti ini. tadi Simon menjenguk Harry dan ia mengatakan bahwa Emerald dicabut surat ijin operasionalnya akibat kejadian ini dan One Direction kembali keManagement yang dulu, Syco. syukurlah mereka kembali setidaknya Syco akan menjamin keselamatan Harry kelak.

"Kamu akan segera merasakannya"

"Siapa yang mau mendonorkan ginjalnya  untukku?"

"Entahlah tapi yang pasti ada"

Aku menatap Harry tengah sibuk melahap makan siang yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Ia sesekali menatap kehamparan hijau yang terdapat dihadapannya sambil tetap mengunyah.

"Sudah makan Clay?" Tanya Harry. Aku mengangguk sambil membuka botol air mineral lalu memberikannya pada Harry.  "Sudah"

"Kau terlihat jauh lebih kurus, apakah itu karena aku ?" Tanyanya. Aku menggeleng sambil memainkan jemari tangannya. "Tidak, bukan karenamu"

Harry beranjak bangun dari kursi roda, Ia masih kesusahan untuk menggerakkan tubuhnya secara sempurna, saat aku Hendak membantunya Harry menolak bantuanku. "Aku bisa" ujarnya. Aku hanya bisa pasrah lalu kembali menatap hamparan hijau yang ada dihadapanku .

"I Miss This moment" sebuah tangan kekar melingkar dileherku,menarik tubuhku kebelakang agar lebih dekat dengan tubuhnya. Harry duduk dibelakang sambil memeluk tubuhku yang berada tepat didepannya. aku tersenyum mendengar ucapan Harry, dia merindukan masa-masa ini.

Aku juga, aku mungkin akan merindukan masa masa seperti ini.


***

[none's]

The boys dan their girls yang sedang berada dikamar Harry, terenyuh menatap pemandangan yang mereka lihat melalui kaca jendela. Harry dan Clay tengah duduk berdua ditaman, menghabiskan waktu dengan sangat bahagia. Bagi mereka ini adalah pertama kalinya mereka terlihat begitu sangat bahagia pasca perginya Darcy.

Believe Me // H.s [END]Where stories live. Discover now