Chapter 1

3.4K 173 5
                                    

[Harry Styles]

Kuletakan sebucket bunga mawar tersebut diatas makam Darcy, hembusan angin menerpa tubuhku. mengoyakkan coat dan juga rambutku. Seuntai senyuman terukir dibibirku ketika senyum,tawa dan clotehan Darcy masuk kembali kedalam ingatanku. Everything was simple,everything was easy when she was here.

“I miss you so much, my little angle” gumamku.

Darcy suka sekali ketika aku memanggilnya ‘Angle’ ia selalu mengatakan bahwa jika dia seorang malaikat bersayap, maka ia akan memilihku dan Clay sebagai sepasang sayapnya yang abadi. Dan setiap kali gadis tersebut mengatakan hal itu aku dan Clay akan tersenyum bahagia menyadari bertapa pintarnya ia berbicara.

“and now, you are flying without wings” sambungku. Ya, dia terbang tanpa kedua sayapnya yang tertinggal disini. Dia pergi tanpaku maupun Clay, dia sendirian.

Sudah enam bulan semenjak Darcy pergi dan jujur saja Clay mengalami perubahan yang drastis. ia sering menyendiri entah kemana dan pulang tengah malam. Dari pub ? Clay bukan wanita seperti itu, entah dia menghilang kemana selama ini dan setiap kali aku menanyakan keberadaannya dia akan menjawabnya dengan ketus.

“Dari luar” jawaban yang pendek dan tidak komunikatif untuk dipakai dalam berkomunikasi. Dari Luar ? luar mana  , luar kota ? luar negeri ? hal itu selalu memicu pertengkaran diantara kami dan aku adalah satu-satunya pihak yang harus mengalah.

“mom sudah berubah semenjak kepergianmu, entahlah apakah dad masih mampu mempertahankan semua ini atau tidak. Tapi jika mom ingin berpisah dengan Dad ,mau tak mau Dad harus rela bukan ?” ujarku, tak ada jawaban. Jelas tidak akan pernah ada jawaban darinya, aku berbicara pada Angin bukan pada anakku sendiri. Entah dimana dia berada sekarang yang jelas aku merindukan kehadiran Darcy.

Kuseka air mata yang sudah membasahi pipiku, perlahan aku beranjak dari tempatku berdiri setelah mengucapkan salam perpisahan pada Darcy. Aku harus kembali ke studio untuk rekaman dan jam istirahat makan siang hampir usai, Liam akan panik jika mengetahui salah satu sahabatnya tidak hadir atau terlambat. Daddy Liam!

**

[Clay Parker]

Berjalan menyusuri pemakaman keluarga, aku memutuskan untuk menemui Darcy hari ini. Aku terkekeh ketika melihat sebucket bunga mawar putih segar diatas makan Darcy, Ayahnya pasti baru saja kesini. Kuletakkan sebucket mawar putih yang kubawa disamping sebucket bunga mawar milik Harry.

“mom merindukanmu,sayang” ujarku.

Tak ada jawaban, dan tak akan pernah ada balasan darinya. Gambaran ketika Harry mengajarkan Darcy menari ‘Oggy-Oggy’ disekolahnya kembali terputar dikepalaku,ketika kami bertiga berada dimakam orang tuaku, ketika kami makan siang bersama diNandos dan peristiwa lainnya terputar kembali diotakku.

“Dad melaporkan apa saja padamu ? pasti mengenai perubahan mom yah ?” lagi-lagi aku terkekeh setelah mendengar ucapanku sendiri dan menyadari bahwa Darcy tak akan pernah menjawab setiap pertanyaan dan ucapanku lagi. aku tak akan pernah bisa mendengar ucapan anakku sendiri, ucapan Darcy.

“what the hell is wrong with you ?!”

 

“you never understand me, Harry !”

 

“bagaimana aku bisa mengerti masalahmu kalau kamu sendiri tidak menceritakannya padaku, aku bukan seorang pembaca pikiran atau bahkan orang sakti! Aku tahu kita jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama, aku minta maaf tapi tolong jangan hukum aku seperti ini !”  

Pertengkaran antara aku dan Harry semalam kembali terputar dikepalaku  entah itu sudah kali keberapa kami bertengkar, tapi syukurlah mungkin dengan begitu Harry akan merasa kesal lalu lama-lama muak denganku and BAM! Kami berpisah dan Harry akan merasakan kebahagiaan sesungguhnya tanpa diriku yang hanya menambah beban dan masalah untuknya. Im useless. 

**

Hii..!!! terima kasih sudah baca dan vote. i love you ! i got 15 Votes since yesterday, so thankyou guys i love you. if i get 15++ votes for THis CHapter, i'll post another Chapte as soon as possible  ! so, Vote now ! 

-AnthrAnggi

Believe Me // H.s [END]Where stories live. Discover now