Prilly tak bisa menghilangkan perasaan bahagia, senyumannya selalu terukir di wajah cantiknya.
Prilly meletakkan tasnya sembarangan di atas kasur, berjalan menuju meja riasnya, dan kemudian duduk di depannya.Ia mengambil kapas dan menuangkan sedikit face cleanser kemudian membersihkan make up yg seharian ini menempel di wajahnya.
Tak lama Lintang masuk ke dalam kamar dengan segelas susu coklat hangat di tangannya."Nih, susu coklat hangat favorit lo spesial buat sahabat kesayangan gue." Ujar Lintang sembari meletakkan susu di atas meja rias Prilly.
Prilly melihat sahabatnya dengan tatapan heran namun dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.
"tumben-tumbenan lo bikinin gue susu, biasanya juga lo nyuruh gue kaya pembokat lo?" Tanya Prilly."aya nggak papa, 'kan sekali-sekali doang." Elak Lintang yang kemudian duduk di kursi sebelah Prilly.
Prilly kemudian meminum susu tersebut hingga setengah.Dilihatnya Lintang duduk dengan menopang dagunya menatap Prilly.
"Ngapain sih lo? wait... wait... ini bukan sogokan biar gue cerita sama elo kan?" Tanya Prilly penuh selidik.
Lintang hanya tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya."lo tau aja... ayolah Prill, jangan bikin gue mati penasaran, 'kan gue juga pengen tau apa yang buat elo senyum senyum? Tanya Lintang penasaran.
Prilly berdiri dari duduknya melepas blazernya dan kemudian merebahkan dirinya di kasur, yang diikuti Lintang di sebelahnya.
"Ali nembak gue tadi." Ucap Prilly singkat namun sukses membuat Lintang menoleh kaget ke arahnya.
"Sumpah demi apa lo? Terus lo jawab apa? Lo terima dia?" Tanya Lintang mendesak."Astaga, satu satu napa tanyanya?" Ucap Prilly.
"Hahaha... maap... gue penasaran aja." Ucap Lintang seraya tersenyum.
"Ali emang nembak gue tadi, tapi gue nggak bisa nerima dia." Jawab Prilly.
"lah kenapa? Gue liat lo selalu sumringah kalo ada Ali, lo harus move on Prill." Kata Lintang.
"Gue bukannya nggak mau move on, bukan nggak bisa buka hati, tapi gw takut, ini semua terlalu cepet, gue baru ketemu Ali lagi 3 hari yang lalu." Kata Prilly lagi.
"Bukannya lo bilang Ali itu dulu cinta pertama elo, harusnya lo seneng dong." Kata Lintang.
Tuuuukkk....
Prilly memukul pelan kepala Lintang."Asal ngejeplak tu mulut, nggak segampang itu lah, gue cuma takut, bayang-bayang pahit Oscar masih tersisa. Gue takut Ali bakal kaya gitu, bakal nyakitin gue disaat gue udah cinta sama dia." Ucap Prilly menghela nafasnya pelan.
"Darling, lo nggak boleh menyamaratakan semua cowok, Ali ya Ali,Oscar ya Oscar. Mereka dua pribadi yang beda. Gue lihat Ali juga tulus ke elo, sorot matanya nggak ada sedikitpun gue temuin kebohongan." Ujar Lintang.
Dddddrrrttt....
Sebuah pesan singkat muncul di layar Iphone Prilly.Digesernya lockscreen ke kanan, dan dibukanya SMS itu.
From : Ali
Sleep tight Princess... gue akan tetep nunggu lo disaat lo mulai siap mengijinkan gue untuk menempati 1 ruang di hati lo.Good night chubby....Prilly tersenyum membaca satu per satu kata yang Ali kirimkan padanya.
"ehemmm... nyengir-nyengir sendiri lagi. Sakit lo?" Ucap Lintang sambil menyentuh kening sahabatnya itu.
"Iya gue sakit... gue sakit Lintangg... gue sakit malarindu tropikangen sama Ali." Ucap Prilly.
"Eeewww... sejak kapan lo alay begini?" Tanya Lintang.
"Gue seneng kalo lo seneng Prill, ikutin apa kata hati lo aja, yakinkan diri lo apa Ali bisa menempati tempat spesial dihati lo atau enggak? Gue selalu doain yang terbaik buat elo, my bestie." Ucap Lintang yang kemudian berdiri dari posisinya.Drrrrrttttt...
Sekali lagi sebuah pesan masuk di HP Prilly.From : Ali
Pasti uda tidur?? Besok pagi gue jemput ya... see you tommorow....Prilly tidak membalas sms Ali. Dia tenggelam dalam lamunannya hingga kemudian terlelap.
Keesokan paginya Prilly telah siap di dapur, mengiris bawang dan sosis. Dia ingin memasak nasi goreng untuk sarapannya pagi ini, dan sekalian membuat bekal untuk Ali.
"Weettzz... pagi-pagi udah rame aja di dapur, heemm nasi goreng...." Ucap Lintang sembari menarik napas dalam.
"lap dulu tuh iler... jorok lo... mandi sana, bentar lagi juga mateng ini." Jawab Prilly sambil tangannya terus mengaduk nasi di penggorengan.
Tak lama nasi gorengnya telah matang, dihidangkan pada 2 piring di atas meja dan 2 di kotak makannya. Satu untuk dirinya dan satu untuk Ali."Lintaang!!! Lama amat sih, yuk buruan." Teriak Prilly memanggil Lintang.
"Iya... iya ah... ini udah selese... buset dah, nyiapin bekal pula, macem anak TK lo... hahaaha... mana cuma dua lagi, buat gue satu kan?" Tanya Lintang sambil mengunyah makanannya.
"Enak aja... buat Ali sama gue lah, noh masih ada di dapur lo ambil sendiri kalo mau bawa, lagian lo cewek kalo makan ditelen dulu kek, jorok." Ujar Prilly.
Drtttt... drttt....
SMS dari Ali."Ali dah dateng, gue duluan. Daaaahhh."Pamit Prilly sambil mencium pipi sahabatnya itu.
Lintang hanya geleng-geleng seraya tersenyum melihat sahabatnya.Mungkin saat ini Prilly harus membuka hatinya untuk yang lain, melupakan hal buruk yang pernah dia alami.
-Oliph-
YOU ARE READING
For More Love
FanfictionPatah hati adalah akhir pahit dari sebuah percintaan. Hampir setiap orang merasakannya, begitu pula dengan Prilly. Ia harus menahan rasa sakitnya ketika diputuskan sebelah pihak oleh Oscar, kekasihnya. Ia gagal move on dari pria tak beradab itu. Nam...