TOGETHER FOREVER

9.4K 803 45
                                        

"Kita mau kemana sih?" tanya Prilly untuk kesekian kalinya.

"Kalo kamu capek, mending tidur deh sayang." Alih-alih menjawab, Ali malah menyuruh Prilly tidur.

"Ssshhhhh." Desah Prilly lelah sambil menyandarkan tubuhnya di kursi. Ali hanya terkekeh mendengar nada frustasi dari istrinya itu. Tangan Ali terulur mengelus kepala Prilly dengan lembut.

Hari ini adalah weekend, baik Ali maupun Prilly tidak bekerja. Sebenarnya Ali tidak ingin Prilly bekerja lagi, dia ingin Prilly ada di rumah untuk menunggunya pulang kerja dan menyambut kedatangannya. Tapi Prilly tidak bisa serta merta keluar begitu saja, namun dia sudah mengajukan surat resign namun bagian HRD menunggu penggantinya.

Prilly sebenarnya berat untuk meninggalkan pekerjaannya apalagi tidak bertemu dengan Lintang. Namun sebagai istri, Prilly tetap mengikuti perintah suami. Sedangkan Ali, dia tidak mau Prilly lelah bekerja karena sudah menjadi tanggung jawabnya menjadi kepala keluarga. Semisal Prilly ingin bekerja, Ali hanya mengizinkan Prilly bekerja di rumah, sebagai ibu rumah tangga.

Ali dan Prilly tidak lagi tinggal di apartemen, melainkan di sebuah rumah yang ternyata sudah Ali siapkan untuk dia dan Prilly. Ali sudah menyiapkan istana kecilnya sejak dulu untuk keluarga kecilnya kelak dan itu hanya untuk seorang Prilly Fahisya Denada. Semua sudah dia persiapkan termasuk isinya dan sebuah taman bunga.

Weekend kali ini, Ali mengajak Prilly liburan namun dia tidak menyebutkan kemana arah tujuan mereka. Sejak berangkat hingga di perjalanan, Ali tidak menjawab pertanyaan Prilly. Itulah mengapa sejak tadi Prilly sedikit senewen kepada suaminya. Rasanya dia ingin mencubit Ali dengan kencang sampai memar lalu mengigit lengannya sampai kulit suaminya mengelupas.

Ali membelokkan mobilnya ke arah restaurant yang ada di pinggir jalan. Prilly sedikit heran, karena jika Ali hanya mengajaknya makan di restaurant, di dekat rumah mereka banyak sekali restaurant-restaurant.

"Yuk turun!" Prilly bahkan sampai.tidak sadar jika pintu dibuka oleh vallet parkir.

Ali dan Prilly keluar dari mobil. Kesan pertama yang Prilly berikan saat melihat restaurant tersebut.

AMAZING

Bagaimana tidak?? Dari depan designnya sudah sangat bagus, apalagi pelayanannya yang terbilang istimewa. Restaurant yang seakan-akan memperlakukan tamu bak seorang raja dan ratu.

Saat sudah di dalam, Prilly kembali dibuat terpesona. Ternyata restaurant itu memiliki view dimana pengunjung bisa melihat laut.

Mereka duduk di dekat jendela yang bisa menatap langsung ke arah laut tanpa penghalang karena kaca itu begitu bening sampai tidak terlihat. Sungguh sangat indah.

"Bawakan makanan spesial yang kalian miliki." Ucap Ali tanpa melihat menu makanan.

"Aku mau seafood aja." Celetuk Prilly.

"Disini menunya semua seafood nyonya." Jawab pelayan.

"Oh baguslah. Minumnya kelapa muda aja deh."Kata Prilly dan pelayan itu mengangguk sambil mencatat pesanan.

"Kelapa muda dua." Sambung Ali.

Setelah mencatat semua pesanan Ali dan Prilly, pelayan tersebut meninggalkan mereka. Prilly nampak sangat bahagia sambil menatap laut biru yang luas. Ali yang sedang mengutak-atik ponselnya mengecek email, dengan iseng memotret wajah istrinya yang berbeda dari sebelum datang. Ali senang, melihat wajah bahagia Prilly dan dia tidak sia-sia mengajak Prilly ke restaurant tersebut. Ali sangat tahu jika Prilly menyukai pantai, Prilly akan senang dengan suasana pantai. Pantai benar-benar membuat mood Prilly kembali baik dengan sekejap mata.

For More LoveWhere stories live. Discover now