Chapter 1

2.9K 220 56
                                    

Indah..
saat memandang bunga yang bermekaran.
Embun yang seakan ikut menyiram bunga saat itu.
Angin yang menerpa wajahku,
Seakan memberikan rasa yang begitu nyaman di pagi hari.

*************

Seorang gadis sedang memandang bunga yang bermekaran pada pagi hari, melihat di balik sebuah toko bunga miliknya. Setiap hari gadis tersebut selalu merawat bunga-bunga itu dengan sendiri, karena untuk menghindarkan protes dari para pelanggannya. Seperti saat ini dia sedang menyiram, memberi pupuk pada bunga tersebut, yang berada di halamaan luas di belakang toko bunga miliknya.

Prilly flowers. Sebuah toko bunga yang menjual berbagai macam bunga mulai dari mawar, angrek, tulip, bahkan lily sekali pun ada di toko bunga tersebut. Mempunyai toko bunga dengan kebun bunga sendiri membuat hidup prilly sangat menyenangkan. Setiap hari Prilly selalu berangkat pagi agar sampai di toko bunga, hanya untuk melihat kebun bunga bermekaran di pagi hari, bahkan embun yang menyiram bunga tersebut. Sungguh indah pemandangan bunga, seperti saat ini Prilly sedang memandang bunga yang bermekaran dan dengan senyum yang bermekaran pula di bibirnya.

*****

Prilly menghirup dalam-dalam aroma pagi serta bunga yang bermekaran, sungguh nyaman dan sejuk yang Prilly rasakan. Prilly berdiri membelah kebun bunga saat ini, ia merentangkan kedua tangannya dan memejamkan mata serta menghirup udara  yang menyenangkan. Prilly merasa bebas saat-saat seperti ini, tidak ada yang menggangunya, bahkan dunia seakan sunyi dan menenangkan, Prilly merasa tenang tak memikarkan bahwa sekarang dunia sedang menertawakanku.

Prilly rasa waktu untuk menenangkan pikirannya sudah selesai, dan sekarang ia harus segera kembali ke tokonya. Melayani setiap pembeli yang ingin membeli bunga.

"Selamat pagi, selamat datang di Prilly flowers. Ada yang bisa dibantu?" ucap Prilly ramah terhadap seorang pria saat memasuki tokonya, pria tersebut tidak menggubris ucapaan Prilly barusan, sosok yang sangat dingin terlihat dari raut wajahnya. Pria tersebut melihat sekeliling bunga yang terpajang di setiap rak, segera Prilly menghampirkan pria tersebut.

"Maaf, ada yang bisa dibantu Mas?" Tanya Prilly lagi kepadanya semoga pria itu membalas ucapannya, dan benar dugaan Prilly  kini dia menoleh kearahnya.

"saya sedang mencari bunga tulip warna putih apakah ada?" Tanyanya dan kembali melihat bunga bunga yang terpajang jelas di hadapannya.

"Oh tentu ada Mas, tunggu sebentar saya akan mengambilkannya," ucap Prilly dan sedikit berlari menuju tempat penyimpanan bunga tulip.

Prilly pun kembali dengan serangkai bunga tulip sesuai dengan pesanaanya. "Ini bunga tulipnya Mas, ada lagi?" tanyanya kepada pemuda itu.

"Tidak. Terima kasih," ucapnya mengeluarkan 5 lebar uang seratus ribu dan segara pergi di balik pintu toko. Aneh, dingin, dan cuek kata yang pas untuk mengambarkan pria tersebut.

******

Pria yang tadi membeli bunga itu kini  memandang halaman rumahnya yang dipenuhi dengan bunga tulip. Ia adalah Ali, penyuka segala hal yang berhubungan dengan bunga tuli, Ia merubah halaman kecilknya menjadi kebun dengan bunga tulip, entah sejak kapan Ali mulai menyukai bunga tulip, ia pun tidak tau kenapa  menyukai bunga tulip. Satu yang yang Ali tau ia menyukai bunga tulip karena makna dari bunga tulip itu sendiri, yaitu kasih yang sederhana dan sempurna.

Seperti saat ini Ali memandang bunga tulip dengan hujan membasahi bunga tersebut, Ali hanya bisa memandangi bunga-bunga tersebut tanpa ikut terjun dan bermain bersama guyuraan hujan.

Bukan Ali takut dan sakit saat  bermain hujan, tapi Ali masih tak bisa bermain di derasnya air hujan karena saat ia mencoba saat itu juga bayang-bayang masa lalunya kembali. Saat Ali mencoba untuk terjun, kepalanya pasti akan  terasa berdenyut dan semuanya lenyap dan gelap.

Rain And Flowers (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang