Chapter 2

1.4K 158 16
                                    

Kala takdir harus mempertemukan cinta
Bisakah seorang menolaknya
Kala takdir mempertemukan aku dan kamu
Bisakah aku mengangap kau tak ada

********

Flashback on

Dibawah guyuran hujan yang deras tampaklah seorang gadis sedang menunggu seorang di bawah halte yang tampak sepi serta hujan nan menemaninya.

"Maaf yah aku telat jemput kamu Prill," ucap seorang yang sedari ditunggu oleh Prilly.

"Iya gapapa kok Raka, yang pentingkan sekarang kamu udah ada di sini, jemput aku sekarang," ucap Prilly kepada seorang itu yang ternyata Raka, ia adalah kekasih dari Prilly.

"Yaudah sekarang kamu pake nih jas hujan biar tidak basah bajunya," ucap Raka memberikan jas hujannya kepadaku.

"Udah yuk pulang," ucapku saat sudah melekatkan jas hujan di tubuhku.

Aku menaiki motor yang di bawa Raka membelah derasnya air hujan menuju rumahku. Saat aku ingin memeluk Raka dari belakang, tapi Raka malah menlepas pelukaanku.

Aneh, tak biasanya dia bersikap seperti ini terhadapku.
Sesampainya di depan rumah, aku melepas jas hujan  dan memberikanya ke Raka.

"Makasih yah," ucapku dan dibalas anggukan oleh Raka. Saat aku ingin memasuki rumah Raka menarik tanganku, aku menoleh kepadanya seakan bertanya ada apa? Aku lihat raut wajahnya yang berubah tegang dan serius. Rasanya akan ada pembicaraan yang akan disampaikan  Raka sangatlah penting.

"Pril... aku rasa hubungan kita cukup sampai disini," ucap Raka terhadapku.

"Maksud kamu apa aku ga ngerti?" tanyaku, berharap dugaan aku salah saat ini.

"Kita putus Prill," lirihnya menunduk tanpa menatapku sama sekali.

Flashback off

Seketika air mataku pun jatuh tanpa biasa aku tahan lagi.
Saat itu juga aku trauma akan hujan, tapi tidak membuatku membencinya. Justru aku malah sangat menyukai hujan seperti sekarang ini, karena dari hujan aku mendapatkan banyak sekali pelajaran hidup.

*********

Menyukai akan kebun dengan bunga
Menyukain kebun dengan bunga tulip yg bermekaran
trauma akan masalalu dengan hujan
Tapi berbeda sang gadis tetap menyukain hujan
Bertolak belakang dengan sang pria
Dia tidak menyukain hujan sejak saat itu

Akankah persamaan dan perbedaan itu dapat mempertemukan mereka
Akan mereka saling jatuh cinta
Dan melupakan trauma akan masalalu mereka.....

*****

Ali pov

Aku sedang berkutat dimeja kerjaku, memeriksa apakah berkas-berkas sudah lengkap semuanya, tiba tiba terdengar dering teleponku.

Mama calling

"Hallo ma, ada apa?"

"...."

"Tapi Ali lagi sibuk ma."

"...."

"besok aja yah ma, Ali lagi benar benar sibuk."

"....."

"Oke.. oke Ali pulang sekarang."

"....."

"Iya mama siap-siap aja dulu."

Selalu seperti itu, aku tidak pernah bisa menolak keinginan mama untuk menghantarkanya. Aku  segera bergegas pergi meninggalkan kantorku, menjemput mama.

Rain And Flowers (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang