Bila status itu penting
Apakah cinta juga butuh status
Atau status yg mengubah cinta
Cinta yang tulus akan mengalir layaknya air di samudra
Mengikutin derasnya menuju dermaga laut
Menghantarkan kembali hatiku kepadamu***********
Siang menjelang petang tepat pada pukul 3 sore setelah membersihkan dirinya. Prilly berjalan menuju halaman rumahnya entah kenapa tujuan Prilly kali ini ke depan halamanya, biasanya Prilly akan menghabiskan waktu sorenya dengan bersantai santai di halamam belakang. Saat Prilly sudah sampai didepan pintu rumahnya, ketika Prilly sudah membuka pintu, dia menatap binggung sekotak bingkisan dengan pita merah diatasnya. Prilly mengkerutkan keningnya binggung siapa yg menaruh kado disini. Prilly penasaraan dengan hati-hati Prilly membuka bingkisan tersebut, Prilly tersentak kaget melihat isi didalam bingkisan tersebut. Mini dress tanpa lengan dengan sepatu senada dengan dress. Prilly menatap binggung akan siapa yg memberikan dress tersebut dan untuk siapa dressnya, kenapa ada di depan rumahnya. Didalam kotak tersebut Prilly menemukan selembar kertas, dengan penasaran Prilly membaca kertas tersebut.
Haii Rain
Maaf aku tak pernah menghubunginmu akhir akhir ini
Aku disibukan dengan rencanaku
Jika kamu tak keberatan, aku akan mengajak mu kesuatu tempat malam ini jam 7.
Pakailah dress dan sepatunya semoga kamu suka dear.Flo~
Prilly pun tersenyum dan segera berlari menuju kamarnya, melupakan apa yg akan ia lakukan saat ini. Tak salah lagi Ali yg mengirim kotak bingkisan tersebut iya Ali. Karena cuman Ali lah yg memanggil Prilly dengan sebutan Rain saat jauh seperti ini. Dan hanya Prilly lah yg memangil Ali dengan sebutan Flo. Oh sangat mengejutkan sekali prianya tak pernah terfikirkan bahwa Ali akan merencanakan ini semua, romantis sekali prianya. Prianya? Oh tidak, Ali bukan prianya Prilly, ah mungkin bukan sekarang, tapi entar siapa tau Ali akan menjadi Prianya.
*****
Tepat pukul 7 kurang lima belas menit Prilly sudah selesai menggunakan dress dan aksesoris lainnya yg juga pemberian dari Ali.Sangat cantik menurutnya entahlah menurut Ali. Prilly menambahkan tas selempang, dan Prilly kembali bercermin ditatanya kembali rambut yg sedikit berantakaan itu.
Tinn... tin...
Suara klakson mobil menyadarkan Prilly, ia bergegas kebawah saat tau itu mobil Ali, disaat ingin membuka pintu Prilly pun berusaha memberikan Ali senyum terbaiknya. Tapi saat pintu sudah terbuka lebar senyum tersebut pudar saat melihat orang dibalik pintu, Prilly mendesak kecewa saat tau yg datang kerumahnya bukanlah Ali, melainkan hanya seorang pria berbadan kekar. Pria? Siapa pria tersebut rasa takut mulai menyelimutin tubuhnya.
"Maaf nona, apakah benar nona bernama Prilly?" ucap pria tersebut, dan hanya di jawab anggukan oleh Prilly.
"Kamu siapa?" Ucap Prilly memberanikan dirinya. Pria tersebut hanya tersenyum.
"Saya Bram orang kepercayaan tuan Ali. Saya disuru tuan untuk menjemput nona Prilly." ucap pria tersebut adalah Bram dan menjawab pertanyaan Prilly, namun kenapa harus Bram yg menjemputnya kenapa tak Ali langsung. Prilly tak banyak bicara dan mengangguk menjawab pernyataan dari Bram dan mengikuti Bram yg tampak terlebih dahulu jalan menuju mobil Ali. Hening, ya hanya terjadi keheninggan didalam mobil seakan sibuk dengan fikiraanya masing-masing, Bram yg fokus saat menyetir, dan Prilly yg bertanya-tanya dalam benaknya Ali akan membawanya kemana. Pada akhirnya mobil itu pun berhenti tepat ditempat yg sangat sepi tak ada satu orang pun yg berlalu lalang disana. Seketika Prilly kembali menoleh cepat kearah Bram, rasa takut itu datang lagi menyelimutin. Seakan tahu apa yg sedang Prilly pikirkan tentangnya. Bram hanya menarik nafasnya dengan santainya turun membukakan pintu untuk Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain And Flowers (END)
FanfictionAku suka hujan karena saat turunnya hujan aku merasa tenang, nyaman, dan damai. Aku suka hujan karena saat itu pula aku bisa merasakan bertapa berartinya hidupku saat ini. ~Prilly Allena Rain Aku suka bunga tulip karena tulip adalah bunga yang indah...