10

503 67 0
                                    

Semoga ttp suka ya,jgn lupa Vomment ok?

Happy Reading...

#

Hari baru lagi.

Seperti yang kulakukan seperti biasanya,aku menyiapkan sarapan untuk Stefan palsu. Kenapa harus ku sebut Stefan palsu? Karena aku tidak tau siapa namanyaaaaa!

"Suamiku,aku membuatkanmu sarapan." Kataku.

Kenapa aku masih memanggil Stefan palsu dengan sebutan 'suami'? Karena dia masih suamiku, lagipula tidak enak di dengar jika ku panggil dia 'Stefan palsu kan?'

"Terima kasih. Oh ya,hari ini aku akan pulang agak malam"katanya

Dia duduk kemudian menyuapkan omelete ke mulutnya.

"Memangnya kenapa?"tanyaku

Anggap aku penasaran,tapi aku masih istrinya,aku berhak tahu apa yang ingin di lakukannya kan?

"Aku mau pergi dinner bersama May. Malam ini kamu juga tidak perlu membuatkan makan untukku."kata Stefan palsu

"Baiklah"kataku,singkat

Drr..drr..

Stefan Calling..

"Halo,Yuki"

"Halo,Stef. Kenapa?"

"Yuki,bisa tidak luangkan waktu sedikit untukku? Aku ingin bertemu denganmu. Sekarang ya. Ehm,di kafe Flower"

"Hm,aku akan kesana segera, Stef"

Tutts tutts

Stefan palsu menatapku,

"Dia siapa? Stefan kah?"

Aku mengangguk,
"Aku mau pergi juga sama Stefan. Oh ya,bisakah kau mengganti nama mu? Ehm, Davin saja sekarang namamu. Stefan tetap Stefan dan kau kini adalah Davin, bagaimana?"kataku

"Ok. Kau mau pergi sekarang?"

Aku mengamgguk,

"Hm,aku pergi dulu ya. Kau kan sudah memegang kunci cadangan. Aku pergi dulu"

Aku kemudian pergi,

#

"Ada apa,Stefan?"kataku begitu sampai di kafe

"Aku hanya ingin berdua bersamamu. Apakah salah? Aku juga ingin mengajakmu jalan-jalan. Bisakah?"katanya

Aku tersenyum mengangguk,
"Mengapa tidak? Aku juga merindukan sifat konyolmu itu"kataku

"Jadi,kau mau kemana?"kata Stefan

"Taman hiburan mungkin, atau mall,atau apapun,yang penting menyenangkan" kataku

Dia menggeleng, "aku akan menunjukkanmu sesuatu yang indah. Taman hiburan, mall..itu sudah begitu biasa. Ikutlah"

Dia menarik tanganku dan aku (?) hanya bisa mengikuti.

#

Kami sampai di tempat ini, maksudku hm..ini seperti hutan. Banyak pepohonan. Perasaanku tidak enak kurasa.

"Stefan,kenapa mengajak kesini? Ehm,kita ke tempat lain saja. Aku takut,perasaanku tidak enak. Kita dimana?"kataku

Dia menggenggam erat tanganku,

"Aku ada disini. Tenang saja. Aku akan selalu melindungimu. Lagipula,ini tempatnya sejuk bukan? Ayo,kuajak ke suatu pegunungan"ajaknya

Astaga,disini begitu sunyi. Perasaanku semakin tidak enak jika terus begini.

Kami sampai di atas pegunungan. Yang harus di ketahui,ini di atas gunung. Dan di bawahnya terdapat jurang yang sangat terjal.

Kami duduk di gunung itu. Aku terus memperhatikan ke bawah,jurang itu sangat terjal. Sungguh,aku takut.

"Stefan,aku takut"kataku

"Kau ini rewel sekali daritadi. Jadi,seorang Yuki Kato yang katanya pemberani ini kini menjadi takut ya? Hahaha,kau paranoid sekali. Jangan perhatikan kebawah,lihat langit di atas yang sungguh indah"kata Stefan

Kenapa kau tidak mengerti juga? Firasat ku mengatakan akan terjadi sesuatu..

"Aku tidak bercanda saat ini. Aku..sungguh,merasakan takut,Stef"kataku

"Begini."

Stefan menyandarkan kepalaku pada dadanya. Dia mengelus kepalaku pelan,

"Kamu tidak perlu takut. Aku selalu ada disini. Tenang saja ya. Sekarang kita seperti ini saja terus,lalu memperhatikan nuansa alamnya. Indah bukan? Apalagi udaranya sejuk"kata Stefan

Meski aku sudah sedikit tenang,namun perasaan itu tetap ada. Ya Tuhan,semoga tidak terjadi hal buruk.

Entah telah berapa lama kami seperti ini,tapi sepertinya sudah sangat lama.

Perasaanku kian tidak enak.

"Stef,perasaan aku tidak enak" kataku

Dia hanya diam. Memang, sedari tadi aku hanya mengucapkan hal sama. Namun sungguh,aku merasa benar-benar..

Beda,

Seperti..sesuatu yang buruk akan menghampiri.

Arrrrggggghhh!!

Aku memekik,

Aku merasakan,belakangku tertusuk benda tajam. Dengan sisa tenaga yang ku punya aku berbalik.

Dia seorang wanita. Dia tersenyum licik padaku. Aku tidak tahu dia siapa. Dia memegang pisaunya.

Ku lirik ke sampingku,

Astaga. Stefan,dia sudah benar-benar pingsan.

"Si,siapa kau?"tanyaku,lirih

Dia mengambil sesuatu dari kantong jaketnya..sapu tangan?

Tiba-tiba mulutku di bekap dengan sapu tangan itu,

Buram.

Perlahan semua memburam.
#

Baru apdet langsung kasih konflik baru? Iya dong. Aku segera banget mau kasih banyak konflik untuk cerita ini. Gimana? Sp ya cewek itu? Yang jelas bukan Nadia Almira.

Maaf pendek dan lama apdet. Aku pernah update uda byk bgt,tapi kehapus, bikin badmood,selain itu juga UlHar terus.

Udah ya curcolnya. Vote dan komen ok...

Love In Korea 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang