8

598 83 0
                                    

Ini bukan Flashback lagi ya. Masih Povnya Yuki kok.

#

Aku berlari,aku takut. Aku benar-benar,frustasi.

Aku terus memandang ke arah luar,dari kaca taksi ini, aku bisa memandang indahnya malam,kerlap- kerlip lampu nya sangat indah.

Aku mengelus perutku,kurasa aku tidak boleh terlalu pusing. Meski aku tau,ini benar-benar,sulit.
"Nona,anda mau kemana?" Kata supir taksi di depanku.

"Apa kau tau penginapan murah dekat sini? Antarkan aku kesana. Tapi pastikan daerahnya jauh dari tempat tadi"kataku.

"Baiklah,nona. Aku akan mengantarkan anda. Kebetulan teman saya itu punya penginapan yang di sewakan cukup murah. Tapi, ya..penginapannya sedikit kecil"kata supir itu.

"Biarlah. Yang penting tempatnya nyaman,aman dan bersih"kataku.

"Tentu nona. Baik,akan kuantar"katanya.

Supir itu sampai di sebuah bangunan yang cukup besar. Mungkin ini,apartemennya.

"Ehm,berapa biaya argonya?"kataku.

"Tidak perlu nona. Lagipula tadi saya mau menolong anda karena anda sepertinya cukup frustasi. Ikuti saja saya. Akan saya pertemukan dengan pemilik pemilik ini"kata nya.

"Tidak,ini ambillah"kataku sambil menyodorkan beberapa lembar uang.

Dia hanya tersenyum,kemudian ia mengajakku masuk ke bangunan ini. Ternyata ini memang penginapan,karena papan nama nya bertuliskan 'Penginapan Haeung'. Aku tersenyum kemudian aku membawa koperku,mengikuti langkah supir itu.

Ia menghampiri seorang pemuda yang sedang asik berbincang dengan salah seorang wanita berseragam.

"Selamat malam,Hae Rung" kata supir itu.

"Oh,malam. Ada apa,Heri?"kata pria itu.

"Hae rung. Kenalkan,dia orang yang akan menginap di sini"kata supir tadi.

"Halo,tuan Hae Rung. Saya Yuki kato. Saya ingin menyewa satu kamar penginapan disini"kataku sambil mengulurkan tangan.
Pria bernama Hae Rung itu kemudian menjabat tanganku, "saya Hae Rung. Panggil saja Hae. Jadi,anda akan menyewa satu kamar penginapan ini? Tunggu,saya panggilkan resepsionisnya" kata Hae ini.

Aku kemudian memesan kamar yang kecil dengan fasilitas yang biasa.

Aku berberes di kamar penginapan ini. Ugh,rasanya lelah. Seharian ini..apakah aku akan terus begini? Rasanya seperti,hidup segan mati pun tak mau. Serba salah.

Drrrttrrrtt..

Aku melihat ponselku yang berdering.

Otousan Call..

Otousan menelpon? Kuangkat saja.

"Halo.."kataku

"Yuki..ayah sudah dengar semuanya dari Stefan. Kamu sudah tau yang sebenarnya ya?"

Otousan juga ternyata ikut dalam sandiwara ini,kebohongan ini. Berarti, Otousan juga turut membohongiku.

"Aku kecewa,Otousan sudah membohongiku. Kenapa Otousan? Jadi,Yuki selama beberapa bulan ini hidup dalam kebohongan? Kenapa Otousan tega?"kataku.

"Yuki,Otousan juga tak tega membohongi kamu. Ini terpaksa,Yuki. Otousan cuma mau kamu berbahagia. Bangkit dari keterpurukan kamu"

"Tapi apa? Aku malah merasa aku telah hidup di dalam sandiwara ini. Di dalam kebohongan yang kalian buat. Lalu di mana Stefanku yang asli?"kataku.

Love In Korea 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang