13

600 59 5
                                    

2 bulan kemudian...

Sudah dua bulan Yuki hidup bersama janin yang di kandungnya. Selama ini pula Stefan dan Davin,Stefan palsu merawat Yuki.

Dan ini sudah benar-benar usia kandungannya menginjak 8 bulan. Dan dia risau..dia takut akan meninggalkan anaknya sendirian jika benar ia akan di bunuh oleh Mira.

Biarlah aku mati setelah melahirkan anakku,Tuhan. Asalkan anakku masih tetap hidup. Batin Yuki

Yuki benar-benar merasa senang ketika tahu anaknya berjenis kelamin perempuan. Dia tidak merasa tersiksa ketika bayinya terus menendangnya. Justru dia senang menyadari betapa kuatnya anaknya di dalam janinnya.

Tok..tok..tok..

Yuki membuka pintu rumahnya dan kaget melihat seorang berpakaian jaket hitam dengan kacamata hitam pula.

"Kamu..siapa?"tanya Yuki

"Aku Mira,Yuki. Aku akan membawa mu sekarang juga"kata Mira

"Tapi aku belum melahirkan anakku,Mira"kata Yuki

"Itu gampang. Aku hanya akan membawa mu,tidak membunuhmu langsung. Nanti ketika kau sudah mau melahirkan maka aku yang akan membawa mu ke rumah sakit. Ikut saja atau langsung ku bunuh kau saat ini juga!"kata Mira

Yuki hanya menghela nafas kemudian mengangguk pelan. Mira menggandeng tangan Yuki hingga sampai di mobil nya yang nampak kuno.

***

Untung bukan di hutan. Batin Yuki.

Ya,tempat ini bukan di hutan. Hanya di sebuah apartemen kecil biasa.

"Aku akan menemani mu disini. Jadi ketika sudah ingin melahirkan,maka aku yang akan membawamu ke rumah sakit..lalu.."kata Mira menggantungkan kalimat akhir

"Aku faham"kata Yuki

"Bagus!"kata Mira

"Mira..jika bayiku sudah lahir..kau akan menitipkannya pada siapa?" Kata Yuki dengan tatapan sendu

"Aku akan menitipkan anakmu pada.."kata Mira, "jika aku benar-benar menjadi milik Stefan,maka aku akan merawat bayimu ini bersama Stefan. Lagipula, jika kau sudah mati kan tak perlu kau repot mengurus hak asuh anakmu dan perceraianmu dengan Davin kan?"lanjutnya

"Lalu apa yang akan kau katakan pada Davin jika dia mencariku dan anaknya?" Kata Yuki

"Davin tidak tahu siapa aku. Jadi aku akan menyuruh May saja yang mengatakan jika kau dan anakmu sudah meninggal. Dan,selama aku belum bersama Stefan maka aku yang akan merawat bayi ini"kata Mira

"Ku harap kau mengurusnya dengan baik. Karena aku menyayanginya..dia anak kandungku"kata Yuki

"Itu pasti"kata Mira

"Tapi Mira.."

"Apa lagi?"

"Jika tidak kau dapatkan Stefan..maka apa yang akan kau lakukan pada anakku? Apa.."jeda..Yuki berusaha menahan tangisnya,

"Apa kau akan melampiaskan kemarahanmu pada anakku, Mira? Kau akan membunuhnya? Aku takut Mira..Aku mau anakku hidup dengan tenang,Mira. Aku mau dia melihat masa depannya yang indah,"

Yuki tak kuasa lagi menahan tangisnya, "a,aku takut kau membunuhnya..menghancurkan impianku menjadikannya anak yang sukses. Aku takut kau salah mendidiknya..hiks..aku takut,Mira. Aku mau anakku menjadi anak yang baik dan berpendidikan.hiks..jika itu tidak terjadi..hiks..maka.. dia akan merasa sedih"

"Dia..hiks..dia akan sedih. Tidak mempunyai ibu..hiks.. juga..tidak bisa meraih impian..hiks..aku takut itu akan terjadi..hiks.."isak Yuki

Yuki sungguh takut. Mira adalah pribadi yang cuek.. mungkin jika anaknya berada dalam asuhan Mira mungkin anaknya tidak akan di sekolahkan.

Mira sebenarnya tidak tega pula. Namun dia selalu mementingkan egonya.

"Kenapa harus sedih? Jika aku mendapatkan Stefan maka aku akan merawat anakmu dan mendidiknya."

"Tapi jika tidak? Hiks..kau.. kau akan membunuhnya? Atau malah tak memperhatikannya..hiks.." Yuki masih terisak

Mira berpikir,itu benar. Jika dia kesal bisa saja dia membunuh siapapun yang ada di dekatnya. Dan melihat isakan Yuki membuatnya iba. Yuki sangat sayang pada anak yang di kandungnya. Dan dia bisa merasakan ketulusan Yuki yang bahkan rela mengorbankan nyawanya nanti.

Kali ini dia akan menuruti hatinya,

"Kau akan ku biarkan hidup. Namun hidup dengan anakmu saja. Aku akan terus mengurungmu disini. Dan aku hanya akan mendekati Stefan. Soal biaya makananmu..aku yang tanggung"kata Mira

Hati Yuki mendapatkan kelegaan kali ini. Setidaknya dia bisa merawat anaknya dan mendidik anaknya.

"Soal sekolahnya?"

"Aku berjanji akan menyekolahkan dia di tempat gratis..tapi kau tidak boleh keluar..aku yang akan mengantar jemputnya"kata Mira

Yuki langsung memeluk Mira. Mira ternyata masih memiliki sedikit perasaan. Dan Yuki merasa sangat lega.
#

Segini aja dulu ya..part depan akan lebih baik deh.

Love In Korea 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang