Kepada siapa

2.1K 45 0
                                    

Tak akan lagi, ku menunggumu di depan pintu.
Tak ada lagi tutur manismu merayuku.

Tulus, 'Sewindu'

Kepada : Siapa?

Aku berdiri di ambang pintu sendirian. Mengedarkan pandanganku ke sekitar. Aku menemukan dirimu jauh dari pandangan. Ku lihat dirimu samar-samar. Ku rasakan nafasku mulai tak beraturan. Dadaku benar-benar sesak sekarang. Aku berusaha mengatur ritme nafasku yang semakin memburu.

Rasanya bertemu pun enggan. Apalagi harus bertatap atau malah melempar senyum sedemikian terpaksa. Haruskah selalu begini. Kita saling tak mau bertegur sapa. Hanya ada rasa yang ah entahlah apa namanya. Bisakah semua kembali baik-baik saja sekarang?

Aku belum bisa melepaskan pandanganku dari sosokmu. Dan aku hanya bisa menatapmu dari sini saja sekarang. Kamu tau? Selama ini aku hanya pura-pura untuk tak menghiraukanmu. Bahkan semakin aku menghindarimu, selalu ada saja sesuatu yang mengingatkanku tentangmu. Pertanyaan dan pernyataan mereka yang selalu diulang-ulang. Entah teman-temanku ataupun teman-temanmu kebanyakan. Ah, aku hanya bisa diam atau menjawab sekenanya dan berpura-pura tuli. Selalu seperti itu. Setelah semua yang kita lalui, kita bisa berjarak sejauh ini sekarang. Ruang spasi kita cukup jauh, bahkan.

Baik, aku ceritakan segala pernyataan dan pertanyaan mereka sekarang. Semua kalimat-kalimat yang menohokku bahkan membuatku mati perlahan-lahan. Ini semakin berlebihan. Mereka selalu menyebutku dengan panggilanmu. Aku mulai risih mendengarkannya. Mereka bertanya tentang status hubungan yang bagiku tak perlu lagi diceritakan dari A sampai Z-nya karena mungkin mereka sudah bosan mendengarkannya. Dan ketika segala kalimat itu dilayangkan padaku, getaran itu masih ada. Ada rasa berbalut sendu yang tertinggal di sana. Ada air mata yang tak tau akan ditumpahkan kepada siapa. Ada amarah yang tak tau akan diluapkan kepada siapa. Ada rasa rindu yang tak lagi tau akan diungkapkan kepada siapa. Dan ada luka menganga yang tak tau akan diobati oleh siapa. Masihkah itu adalah sosokmu?

Dari : -

Ruang AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang