Apalah yang saya punya
Hanya sajak-sajak tak bertuan
Yang dirundungi nestapa
Kisahnya berputar disitu sajaPerasaan saya belum kentara balasannya
Karena segala rasa
Sengaja saya beri sembunyi
Sebab saya juga tahu diriWahai Tuan,
Kalau benar sajak saya tak pernah bertuan
Bagaimana saya bisa menyelesaikannya dengan benar
Merasakan setiap lafalnya menyayat begitu dalamKau benar, Tuan
Saya hanya gadis yang sok jadi puitis
Hidup bagai pujangga penghamba cinta
Yang hidupnya begini-begini sajaSedang kau, Tuan
Telah bertali kasih
Berbenang merah
Dengan gadis berkerudung merah jambu yang pernah saya lihat jelita parasnya ituSudah cukup Tuan buat saya merana
Menanggung segala sakit dan perihnya
Tertangis akibat api asmara yang menggelora
Tak kunjung juga ada habisnyaKau benar abadi, Tuan
Saya pun sama
Kisah kita pun layak dikenang
Sebagaimana judul dari sebuah kisah ternama; Kasih tak sampai