AUTHOR POV
“Menyebalkan! Kenapa mereka hari ini terus-terusan mengerjaiku? Tidak cukupkah dengan mengelem kursiku hingga aku terpaksa merobek rokku sendiri dan membuatku terjatuh di kantin?” Ucap Hee Young kesal. Ia menatap sepatu sekolahnya yang sudah rusak dan menatap kakinya yang kesakitan. Setelah sepatunya di rusak Hee Young terpaksa jalan dengan telanjang kaki
“Kenapa harus sepatuku? Apa yang harus kukatakan pada orang di rumah nanti?” Hee Young menundukkan kepalanya. Ia menahan tangisnya dan memikirkan alasan yang akan ia katakan pada orang di rumahnya jika nanti bertanya.
Hee Young sama sekali tak sadar kalau sejak tadi Jaejoong mengawasinya dari atap sekolah. Jaejoong mengawasi Hee Young sambil melukis. Jaejoong berhenti melukis saat melihat yeoja itu berdiri dan pergi dari taman. Ia terus menatap yeoja itu hingga tak terlihat lagi lalu kembali melukis.
Hee Young kembali ke kelasnya tanpa memakai sepatu. Selama pelajaran berlangsung Hee Young berusaha bersikap biasa saja dan fokus pada pelajaran yang di berikan songsaengnim-nya.
Saat pulang sekolah Hee Young berjalan keluar gedung sekolah. Saat tengah berjalan seorang diri tiba-tiba dari belakang ada yang menabraknya lalu menumpahkan minuman padanya. Orang itu mengatakan tidak sengaja lalu pergi tanpa meminta maaf padanya. Hal itu tak terjadi sekali, setelah orang itu pergi, anak-anak lain mulai melakukan hal yang sama hingga kini Hee Young basah kuyup. Hee Young menghela nafas berat lalu kembali berjalan.
“Kenapa hariku seperti ini?” Gumam Hee Young sambil berjalan.
Sampai di rumah Hee Young langsung masuk ke kamarnya dan mengobati kakinya yang sakit karena pulang tanpa menggunakan sepatu. Ia tak peduli dengan teriakan Ji Young yang memanggilnya tadi.
Selesai mengobati luka di kakinya Hee Young pergi ke kamar mandi lalu setelah itu berbaring di atas ranjangnya sambil menatap langit-langit kamar.
“Apakah besok akan seperti hari ini juga ya? Aku harus mempersiapkan diriku dan menyiapkan pakaian dan sepatu ganti. Siapa tau mereka akan melakukan hal yang lebih gila lagi besok. Aku tak boleh kalah dari mereka dan tidak boleh cengeng.” Ucap Hee Young menyemangati dirinya sendiri.
“Tapi ngomong-ngomong kenapa mereka menjahiliku ya? Apa salahku?” Gumam Hee Young. Tak lama ia merentangkan otot lengannya, ia merasa tubuhnya sangat lelah karena seharian ini ia di jahili oleh murid-murid sekolah.
***
Yunho tertawa senang karena melihat Hee Young masuk ke dalam perangkap yang ia buat. Perangkap ini ia buat dengan saudaranya Yunhyun, Yuchun dan Jaejoon. Ini sudah seminggu yeoja itu mereka jahili dan tak sedikit pun mereka merasa kasihan pada yeoja itu.
Diantara mereka semua yang tidak mau menjahili Hee Young hanyalah Changmin dan Junsu. Changmin dan Junsu meminta saudara kembar mereka, Changsoo dan Junho untuk tidak menjahili Hee Young. Keduanya tidak mau menjahili yeoja itu karena mereka merasa kalau yeoja itu merupakan yeoja yang sangat baik.
Yunho dan yang lainnya berhenti tertawa dan menatap Changmin dan Junsu juga saudara kembar mereka yang terlihat santai. Yunho berdecak kesal.
“Ya! Kalian ini kenapa santai seperti itu? Diantara kita hanya kalian yang tidak bersemangat menjahili yeoja itu. Jangan katakan lagi kalau alasannya karena yeoja itu baik, aku sudah bosan dengan alasan itu.” Ucap Yunho kesal.
“Tapi dia memang yeoja yang baik.” Ucap Junsu.
“Jangan katakan hal itu lagi!” Ucap Yunho.
“Changmin katakan sesuatu. Jangan bilang kalau kau baik dengan yeoja itu hanya karena yeoja itu memberikan roti dan minumannya padamu di kantin waktu itu.” Ucap Yunho kesal. Changmin menatap Yunho dan memasukkan ponselnya yang sejak tadi ia mainkan. Ia berjalan mendekati Yunho.