AUTHOR POV
Sudah beberapa minggu ini Di Kha mendiamkan Yunho. Ia benar-benar sudah tidak peduli dengan namja itu. Di Kha menjalani hari-harinya seperti biasa, sebelum Yunho datang. Tak ia pungkiri kalau ada yang kurang di hari yang ia jalani tapi rasa sakit hati karena di bohongi membuatnya tak mempedulikan kekurangan itu.
Di Kha berjalan di lorong sekolah, langkahnya terhenti di depan mading sekolah. Senyum mengembang di wajahnya saat membaca salah satu pengumuman. Sedetik kemudian ia berlari ke arah ruang guru. Di Kha memeluk wali kelasnya dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu ia pergi ke taman sekolah dan menelepon orang tuanya tentang kabar baik yang baru saja ia terima. Orang tuanya terdengar sangat bahagia mendengarnya.
“Aku akan mengunjungi kalian akhir pekan ini. Aku harus kembali ke kelas. Anyyeong. Saranghae.” Di Kha menutup teleponnya lalu kembali ke kelasnya dengan wajah cerah.
Sepulang sekolah Di Kha langsung pergi ke café, ia berbicara dengan bosnya untuk mengatakan kalau ia akan berhenti bekerja. Pada awalnya bosnya tidak setuju tapi setelah mendengar alasannya bosnya setuju. Di Kha memutuskan berhenti bekerja hari ini.
“Mianhae kalau pengunduran diriku terkesan terburu-buru. Pihak sekolah memberitahukan kalau kurang dari 2 minggu lagi aku berangkat.” Ucap Di Kha.
“Gwenchana. Aku ikut bahagia, sejak dulu kau mengincar beasiswa untuk sekolah di Amerika ini dan akhirnya sekarang berhasil. Chukae.” Ucap bosnya. Di Kha mengangguk sambil tersenyum lalu tak lama ia pamit.
Di Kha berjalan santai sambil berusaha menghubungi sepupunya, Hee Young. Ia berdecak kesal karena Hee Young tak mengangkat telepon darinya.
“Ya! Kenapa kau lama sekali mengangkat teleponnya?” Omel Di Kha saat teleponnya diangkat.
“Mianhae. Ada apa kau menelepon?” Tanya Hee Young.
“Kau di mana?” Tanya Di Kha tanpa menjawab pertanyaan sepupunya.
“Aku di mall biasa, tepatnya di toko buku.” Jawab Hee Young. Di kha yang sudah tahu dimana lokasi sepupunya pun langsung tersenyum.
“Kalau begitu aku kesana. Kau jangan kemana-mana.” Di Kha memutuskan sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Hee Young. Ia pergi ke mall di mana Hee Young berada. Ia ingin sekali segera memberitahukan kabar baik itu.
Sampai di mall Di Kha langsung pergi ke toko buku dan mencari-cari keberadaan Hee Young. Ia menjentikkan jarinya saat menemukan sepupu dekatnya itu. Hee Young menatapnya curiga saat ia datang.
“Jangan menatapku seperti itu. Aku mencarimu karena ada yang ingin kuceritakan padamu. Aku mendapatkan kabar baik tadi di sekolah.” Ucap Di Kha senang.
“Kabar apa?” Tanya Hee Young penasaran. Belum sempat Di Kha menjawab tiba-tiba ia mendengar suara namja memanggil nama sepupunya itu, ia dan Hee Young pun reflek menoleh ke sumber suara. Wajah Di Kha yang tadinya senang kini sudah lenyap saat melihat siapa yang ada di hadapannya. Yunho, Jaejoong dan yang lainnya kini ada di hadapannya dan Hee Young.
Yunho, namja yang membuat Di Kha kesal dan merasa sangat di bohongi. Lalu namja-namja lainnya yang ikut mem-bully sepupunya dulu. Ia sangat membenci mereka semua. Termasuk namjachingu Hee Young.
Di Kha mundur beberapa langkah saat Yunho berusaha mendekatinya. Ia pun menarik Hee Young mundur. Di Kha menatap Yunho dan yang lainnya sangat tajam dan penuh kebencian.
“Di Kha-a, aku ingin bicara denganmu.” Pinta Yunho.
“Tidak ada yang perlu di bicarakan. Semuanya sudah jelas. Kau membohongiku dan kau juga otak saat mem-bully Hee Young. Aku benci kau dan semua temanmu.” Ucap Di Kha penuh amarah. Ia membentak Jaejoong saat namja itu akan mendekati Hee Young.