Bagian 4

177 16 0
                                    

"Kepalaku pusing..." keluhku.
Tiba-tiba

Bruukkk...

Azka tepat dibelakangku. Menopang badanku yg lunglai. Saat itu, tatapannya berubah. "Lo gapapa?." tanyanya masih menatapku. Tubuhku makin lemas. Dia meraih kakiku dan menggendongku menuju UKS. Kepalaku menyuruk didada bidangnya. Bau parfum khasnya membuatku tersenyum sendiri. "Badan lo kecil, tapi berat juga ya." dia tersenyum. Tulus. Baru kali ini aku melihatnya tersenyum tulus.

Dukkk...

"Sus, tolong vio. Dia lemas sekali, tadi hampir pingsan."
Suster jaga diUKS langsung memeriksaku.

"Viola terserang penyakit malaria. Suhu Badannnya naik jadi 39°." kata suster itu.
Malaria? Tak salah jika aku sakit, karena hampir setiap hari aku dijadikan bahan bullying.

"Lo tidur disini aja sampai bel pulang. Gue kekelas." ucapnya masih dingin. Aku bangkit dari tidur.

"Gak mau. Gue mau belajar."
"Jangan ngeyel deh!."
*****
Aku bosan. Jenuh. Tidur di UKS yg berbau obat-obatan menyengat. Sudah 4 jam aku disini. Saat ini Jam istirahat.

"Viola, makan dulu nih." kata andi menyodorkanku nasi Goreng. "Oiya, itu azka yg beli." tambahnya sebelum pergi.
Dari azka?. Kupandangi sepiring nasi goreng itu lalu melahapnya. Pasti ada maunya. Tak mungkin azka sebaik ini.
*****
"Kok gak dihabiskan sih? Kenapa disisain setengah?! Duhh... Lo tau gak sih, demi beli nasi goreng ini, gue gak makan jam istirahat pertama." semburnya kelihatan kesal.
"Kan gue gak nafsu makan. Lagian, gue gak minta dibelikan makanan. Kenapa lo baik hari ini?" spontan pertnyaan itu kuucapkan.
"Jangan GR ya! Gue cuma kasian liat lo. Udah, lo mau pulang atau tidur di UKS sampai besok?." katanya. Seketika aku bergidik. Dia mengiringi langkahku.
"Pulang sama gue aja. Gue antar sampai rumah. Berabe kalau lo pingsan dijalan." azka meraih tanganku dan menarikku kemotornya. Aku berusaha menolak tawaran itu. Namun azka bersikeras.
Thanks for today!.
*****
Sesampainya dirumahku, mama langsung menghampiriku dengan wajah cemas. "Mashaallah! Panas sekali.." kata mama.
"Vio kena malaria tante. Suhu badannya 39°. Sebelumnya, kenalkan... Saya azka." ujar azka mencium tangan mama.
"Terima kasih ya nak azka udah antar viola pulang.. Mau mampir dulu?." tawar mama. Respon azka hanya tersenyum lalu menggeleng. "Gak usah tante. Saya langsung pulang aja. Permisi tante.. GWS ya vio!" pamitnya pulang dengan motornya.

"Pacar?. Ganteng juga." puji mama. Aku menggeleng keras. Mana mau aku jadi pacarnya. Mama dan aku segera masuk kedalam rumah, beliau membuatkan segelas coklat panas kesukaanku.

"Dia panggil kamu 'vio' tadi, mama baru dengar, ada orang lain yg panggil kamu 'vio' selain mama." ujar mama mengoleskan minyak angin keleherku.
Aku baru sadar, azka hari ini menyebut namaku untuk yg pertama kalinya. Dan dia memanggilku 'vio'.

My Special PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang