Kucabuti helai demi helai kelopak bunga mawar. Berjatuhan ditanah. Masih ditempat yg sama, memikirkan hal yg sama. Apakah aku akan menyesal dengan ide gila yg kuperankan dengan azka tempo hari?. Atau akankah aku bahagia dengan pilihanku?. Derry memelukku dari belakang.
"Lagi mikirin apa sih sayang?." tanyanya manja. Aku tersenyum menggeleng. Benar yg dikatakan azka. Derry menyimpan hati padaku. Padahal, menjadi sahabat sudah sangat menyenangkan dan kami bisa memiliki tanpa harus kehilangan. Bukan ini mauku. Sekarang, yg kutakutkan adalah, ketika hubungan ini berakhir, entah siapa yg akan mengakhirinya, dan membuat kami kehilangan satu sama lain.
"Kita bakal gini terus kan viola?." pertanyaan yg sangat sulit dijawab. Hati kecilku ingin sekali berkata tidak. Tapi, "iya der." kebohongan itu yg terus menerus kuucapkan. Membohongi orangtuaku, orangtua azka, azka, semua orang, bahkan diriku sendiri dengan berkata bahwa aku mencintai derry. Laki-laki tampan yg sama sekali tak kuanggap kekasih sebagaimana aku harus.
"Perjodohan itu belum dibatalkan. Dan aku gak ada hak apa-apa." kataku saat derry menatapku.
"Kamu berubah la.." tiba-tiba kata itu terucap dari mulut derry.
"Berubah apa? Aku ya gini. Aku gak berubah. Aku tetap ada disini." ucapku tak ingin membuat derry yg begitu baik, kecewa pada diriku. Aku tak ingin kehilangan dia. Aku menyayanginya, tetap sebagai seorang sahabat.
******
"Enak, hidup dalam kepura-puraan?." tanya azka saat aku memakan coklat.
Azka seperti hantu. Datang tiba-tiba dimanapun aku berada."Jangan rese deh! Urusin aja si salsha. Lo kan sayang banget sama dia." cibirku membuat tampang azka berubah seperti gugup.
"Gue gak punya perasaan apa-apa sama salsha. Cuma ada satu cewek yg bener-bener gue sayang, dan gue gak bakal pindah kelain hati. Gue cuma sayang sama cewek itu." ujarnya mengaku.
"Haha, orang seperti lo bisa juga jatuh cinta? Gue kira perasaan lo udah mati. Siapa sih cewek yg udah bikin lo kelenger gini?." kataku sangat ingin mendengar jawaban darinya.
"Rahasia. Someone who standing with me now." ucapnya membuatku harus menelan ludah untuk membasahi tenggorokanku yg kering. Tubuhku sedikit bergetar, jika azka pandai melihat perubahan raut wajah, mungkin ia dapat melihat parasku berubah pucat pasi. Aku terbatuk-batuk sejenak.
"Gue cabut ya. Gak enak sama derry." aku pergi menyelempangkan tas doraemonku.
"Hati-hati ..." ucap azka membuat langkahku terhenti sebentar, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Ucapan azka tadi terdengar begitu tulus dan... Lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Promise
RomanceMenceritakan tentang seorang perempuan bernama viola yg berseteru dengan azka, lelaki tampan nan menyebalkan. Namun diam2 mereka saling menyayangi