Bagian 18

152 14 0
                                    

Aku tertegun. Diam termenung melihat tumpukan ribuan mawar merah membentuk namaku.

Terharu? Sudah pasti. Mawar itu juga membentuk hati kecil dibawah namaku. Kulihat lagi video terakhir di handiecam.

"Suka? Mawar itu aku kumpulin sehari 3x. Haha, kayak obat aja ya. Gara-gara kamu aku jadi susah melirik perempuan lain. Hanya kamu yg bisa menggetarkan hati aku. Maafin aku. Terima kasih untuk semuanya." video itu berakhir.
*****
Aku berlari dilorong rumah sakit sambil menangis menuju kamar rawat azka.

Semua menangis. Ada apa ini?. Aku mengarah ke azka. Tubuhnya dingin dan sangat lemas. Mama memelukku tiba-tiba.

"Azka sudah tenang." ucap mama mengelus rambutku.

"Maksud mama apa?!. Gak mungkin ma! Gak!." teriakku histeris.

"Azka sayang, please... Bangun... Aku udah liat surprisenya." aku menggoyang-goyangkan tubuh azka. Tak ada reaksi.

Dia... Sudah pergi. Aku tak rela. Benar-benar tak rela. Tuhan.. Tolonglah aku..

My Special PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang