Bagian 9

145 18 0
                                    

Mama dan papa duduk dibangku taman rumah. Menyeruput teh hangat ditemani camilan renyah penggugah selera.

"Aku udah punya pacar ma, pa..". Mereka dengan serentak menatapku dan bertanya perihal siapa pacarku.

"Derry." jawabku singkat.
"Gak bisa begitu dong sayang. Kamu apa-apaan sih? Gimana sama azka?." kata mama.

"Azka juga udah pacar. Namanya salsha. Batalin ajalah ma...."
Mama menghela nafas. Papa hanya menggeleng.
"Mama lupa ya siapa azka?". Mama memandangku.

"Dia yg udah anterin aku pulang pas sakit ma... Masa mama lupa." kataku.
Mama berulang kali berkata 'ya ampun'. Dan dia makin mendorongku untuk bertunangan dengan azka.

Mamaku otoriter. Semuanya harus sesuai dengan yg ia mau. Dan harus rapi selesainya. Sedangkan papaku over protetive, ia tak ingin anak semata wayangnya jatuh ketangan yg salah. Keluarga yg sangat menyusahkan.
*****
"Gimana kalau aku beneran cinta sama kamu?." kata derry padaku.
"Apasih der, pakai aku kamu, norak ah!," sergahku.
"Aku serius." katanya mantab. Dia memang terlihat sangat serius.

"Sorry der, tapi gue gak mungkin pacaran beneran sama lo."

"Apa kamu gak bisa naikin rasa sayang kamu setingkah lebih tinggi jadi rasa cinta. Sekaliii aja." pintanya memegang tanganku.

"Kita sahabatan aja der. Gue janji kita gak akab berpisah. Gue tetap milik lo, dan lo milik gue. Sampai kapanpun." ujarku meyakinkannya.

"Aku butuh kejelasan. Reality check. Bukan fairy tale yg selalu berakhir bahagia. Ini hidup, bukan permainan monopoli yg seenaknya pindah." katanya membuatku tercenung. Ya! Ini hidup, bukan fairy tale.

"Kita jalani dulu." akhirnya aku memutuskan. Berat.
******
Pagi-pagi pr geografiku sudah dirampas azka dan aku hanya bisa diam, diikat dibangkuku sendiri menggunakan dasinya.

"Jangan berontak. Diam!." ucap azka.
Aku berusaha berdiri, tapi pantatku lengket.
"Gue taruh permen karet disana. Udah, nurut aja." katanya lagi. Aku berusaha berteriak sekuat tenaga. Mulutku disumpah apel merah. Setelah selesai, ia membuka ikatan dan menghilangkan permen karet dari bangkuku.

"Lo tu kasar banget ya. Gue balas lo!." seruku menjewer telinga azka hingga merah..
Rasakan itu!

My Special PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang