Bagian 5

176 16 0
                                    

Pagi-pagi betul aku harus sampai disekolah untuk piket kelas. Papa sudah pergi kerumah sakit karena ada pasien yg akan operasi usus buntu, jadi tak ada yg mengantarku. Naik taksi mungkin pilihan yg bagus. Tanganku melambai menghentikan laju taksi.
"SMA 2 ya pak, jln. Cendrawasih 5." supir taksi yg sudah tua itu mengangguk dari balik cermin kemudi. Argo taksi terus berjalan sedikit demi sedikit. Merasa jenuh, aku mengeluarkan ipod dan mendengarkan musik. Masih jam 06.10 ketika aku melihat jam tanganku. Jalan yg dilalui cukup sepi, karena masih sangat pagi.

"Makasih non.." ucap supir itu saat aku memberi uang 50 ribu. Aku hanya tersenyum.

Tap tap tap...

Suara sepatu siapa ya? Seingatku, baru aku yg datang. Kulanjutkan kembali tugas mengepel yg melelahkan.

Bruaakkk....

Ember yg berisi penuh air tumpah membanjiri kelas.

"Sialan!." kataku. Pandanganku beralih pada lelaki yg mirip bule itu.

"Lo tu ya! Gue udah capek ngambil air.. Gue juga udah capek ngepel kelas, dan lo seenaknya nendang ember itu?!. Lo..." aku menghentikan ucapanku saat azka memegang dahiku.
"Udah gak panas. Berarti lo udah sembuh. Cepat pel lagi!." perintahnya.
"Bantuin." pintaku memberi pel.

"Kan, lo yg piket. Udah, beresin!." tolaknya kasar. Aku menggemeretakkan gigiku. Keterlaluan!.
*****
Sepulang sekolah, aku memutuskan untuk pergi hunting foto ditemani canonku. Hmm, pemandangan disudut kota sepertinya menarik juga. Karena dekat dari sekolahku, jalan kaki rasanya lebih baik. Ketimbang harus mengeluarkan ongkos.
Kususuri jalanan ramai orang dan pedagang kaki lima. Diarah kanan terdapat air mancur 3 mata dikelilingi taman bunga dengan berbagai varian bunga cantik.

Kupotret satu per satu.

"Sendirian aja nih..." aku menoleh kesumber suara.

"DERRY!!!." pekikku girang ketika melihat siapa yg duduk disebelahku. Sahabat lamaku. "Gue kangennn... Lo kapan pulang? Kok lo tahu gue disini?." tanyaku bingung.
"Gue tadi jemput lo disekolah, tapi kata anak-anak, lo pergi kearah sini. Yahh... Gue ikutin aja." ucapnya diiringi senyuman dengan lesung pipi yg menyeruak.

"Nih, gue bawa oleh-oleh. Jan tangan merek alba yg lo idamkan."
"Gila lo... Beneran nih buat gue? Ihhh... Makasih banyak." kataku memeluk derry erat.

Aku pulang bersama derry sesudah hunting. Kami berpegangan tangan sambil memakan es krim cone masing-masing. Hari ini memang melelahkan, tapi aku juga bahagia karena sahabatku kembali dan akan bersekolah didekat sekolahku.

Dikejauhan, ada lelaki melirik kearahku. AZKA!
Shit!.

My Special PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang