Bagian 16

164 13 0
                                    

Bruukkk....

"Azka!. Kamu kenapa? Ayo aku bantu." aku menopang badan azka keranjang.

Kubaringkan ia dan kuselimuti.

"Tunggu sayang. Sini..." tangannya memegang tanganku dan menyuruhku untuk berbaring disampingnya.

Canggung. Dia mencium bibirku lembut sambil berbisik, "jangan pergi vio."

Kamu yg seharusnya jangan pergi. Aku cinta kamu azka!

"Gak akan pernah." jawabku padanya. Aku menyodorkan obat pada azka, memintanya untuk meminum obat itu. Sampai sekarang, azka tak tahu bahwa aku mengetahui kondisi kesehatannya yg buruk dan makin memburuk.

"Kamu harus istirahat. Jangan terlalu capek." kataku menahan tangis.

"Apa yg kamu tahu dari aku, sayang?." tanyanya tiba-tiba dari balik wajah pucatnya.

Aku menggeleng. Aku tahu semuanya...
"Aku cuma tahu, kamu cinta sama aku." sahutku tersenyum tulus. Sangat tulus.

"Kalau kamu beneran cinta sama aku, kamu harus berjuang untuk selalu bersamaku." ucapku memeluk azka.

"Pasti sayang." saat itu juga, tangisku berderai.
*****
Hari demi hari kujalani bersama azka. Hanya aku dan dia. Tak boleh ada orang lain. Aku mengajak azka jalan-jalan sekalian hunting foto di taman.

Memotret hal-hal menarik. Kami juga banyak mengambil foto selfie berdua dengan beragam gaya. Mulai dari gaya gokil hingga gaya termanis. Aku nyaman dengan kepribadiannya. Aku suka perhatiannya selalu tercurah padaku.

"Makan es krim yuk!." ajaknya.

"Jangan!." cegahku cepat. "Maksud aku, kita makan salad aja yuk di resto itu. Atau, makan kimchi." kataku membuatnya mengangkat alis. Kami bergegas menuju resto itu. Aku tahu sekarang lambung azka lemah, makanannya harus dijaga. Jadi, ia tak boleh makan es krim dan makanan berpengawet lainnya. Bahaya.

"Enak kan?." tanyaku bertopang dagu didepannya.

"Aku gak suka sayur." katanya mengernyit.

"Ayolah sayang.. Sayur itu menyehatkan. Kamu garus banyak-banyak makan ini sekarang." aku menyuapinya salad selada dengan mayones.

Dia tampak bingung namun tersenyum kembali. "Makasih sayang." katanya mengelus rambutku.

Jangan pernah pergi azka...

Dia melahap semua salad tanpa menyisakan satupun dimangkuk itu. Ternyata dia mendengar semua nasihatku dan menurutinya. Walaupun dia sendiri tak suka sayur. Dan dia tetap memakan itu walau terlihat tersiksa.

Terima kasih...

My Special PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang