7

1.7K 30 0
                                    

Hari ini tepat ke enam bulan baby di rumah sakit tapi baby belum juga membuka matanya.

Aku tidak pernah meninggalkan baby semenjak baby masuk sini, aku hanya pergi untuk mandi dan makan saat kak muel datang dan menjaga baby. Karna hanya kak muel lah yang bisa ku andalkan saat ini.

Aku selalu menesan bunga mawar merah untuk baby  dan setiap pagi bunga itu selalu di ganti dengan yang baru serta aku membelikan boneka teddy bear jumbo yang sempat aku janji waktu itu walau menguras tabungan ku tapi aku bahagia saat aku membeli itu baby mengalami kemajuan. Mendengar kabar bahagia itu aku pun menyisakan uang ku untuk membeli apa yang aku janjikan kepadanya, hingga tinggal 1 yang belum aku tepati kepada baby yaitu berjalan jalan dengan baby serta keluarga kita masing masing

"Baby cepat bangun dan buka mata kamu, aku sudah memenuhi apa yang aku janjikan kepada mu baby tinggal satu yang belum mari kita wujudkan itu" bisik ku di telinga baby sambil memegang tangan baby dan tangan ku yang satunya merapikan rambut yang menutupi rambut baby setelah itu aku mencium puncak kepalanya, kening, mata, dan pipinya saat aku ingin melepaskan tangan baby dan menukar posisiku dengan kak muel tapi tangan baby menahan ku dan dia membuka matanya. Aku sangat tidak percaya

"Baby kamu bangun baby sayang kamu tunggu disini jangan kemana mana ya aku manggil dokter" saat aku ingin pergi tangan baby sudah menahan tangan ku dia mengeratkan genggaman tangannya dan aku menoleh kebelakang dan kak muel yang melihat aku dengan cepat kak muel memanggil dokter tidak perlu waktu lama dokter kembali dan memeriksa baby tanpa melepaskan genggaman tangan kami.

Kak muel pergi bersama dokter dan meninggalkan kami berdua dikamar, aku tidak berhenti bersyukur dan tak henti menciumi baby dan melihat baby. Sungguh sedih melihat baby sekarang badannya menjadi kecil, pipinya sangat tirus, mukanya pucet bahkan saat melihat matanya aku sangat tidak kuat untuk menahan air mataku ini, saat air mataku mengalir baby melepas genggaman tangannya dan dia mengahapus air mataku dengan menggeleng dengan cepat aku mengambil tangannya dan menciumi tangannya aku memperhatikan baby sampai baby tertidur dan saat dokter masuk bersama kak muel aku bangkit dan menukar posisi ku dengan kak muel dan aku keluar ke ruangan dokter.

"Bagaimana dok?" Tanya ku

"Sungguh tidak terduga boy, baby sangat kuat. Baby bisa pulang setelah 1 minggu lagi tapi aku ingin mengingatkan bahwa pendarahan di kepalanya sangat hebat dan bisa dibilang baby tidak punya waktu banyak dia hanya bisa bertahan 4bulan saja sisanya hanya tuhan yang mengetahuinya tapi tenang saja baby itu kuat kalau dia mau melakukan terapi mungkin bisa memperpanjang waktunya" mendengar penjelasan dokter seperti anak kecil yang baru mendapatkan balon dan tiba tiba balon itu pecah

"Jadi bagaimana dok? Baby harus apa?" Tanyaku

"Saya punya kenalan dokter di amerika yang hebat mungkin dia bisa membantu baby" ucap dokter yang lalu menyerahkan kartu nama

"Saya akan menghubunginya dan saya akan bilang 7 hari lagi kalian akan menemuinya"

"Baik dok terimakasih" ucapku dengan menyalami dokter

Saat aku ingin memasuki ruangan rawat baby terdengar suara tawa yang sangat aku rindukan, dan aku mengintip lewat jendela ternyata kak muel mambuat baby tertawa dan senyum itu yang sangat aku inginkan senyum yang terukir di wajahnya yang cantik.

Aku memasuki ruangan itu dan mereka berdua langsung melihat ku dan tiba tiba mereka tertawa lagi

"Pasti kalian sedang bicarain orang ganteng ini kan? Sudah jujur saja" ucap ku pede dan mereka langsung ketawa lagi dengan keras dan mereka mengacuhkan aku

"Oke kalau aku memang tidak di butuhkan disini lebih baik aku pulang saja" ucap ku sambil berjalan ke arah pintu

"Jangan disini aja gantiin kak muel" ucap baby dengan suara lemahnya dan aku langsung berbalik badan dan melihat baby tersenyum

"Oke kalo gitu aku pulang dulu ya baby ku sayang" ucap kak muel dan mencium kening baby langsung pergi gitu aja

Aku duduk di samping ranjang baby, menggenggam tangan baby dan sesekali mencium tangannya

"Baby kita mau jalan kemana?" Tanya ku memecahkan keheningan

"Emm aku mau ke amerika gimana?" Jawabnya

"Oke tak masalah, tapi kita kesana juga sekalian mengunjungi dokter jain ya" untung dia memilih ke amerika jadi aku tak susah susah menyusun rencana

"Oke tapi aku kan sudah sembuh" tanya baby

"Iya memang tapi kamu perlu kontrol juga, kalau kamu tidak mau kita jalan jalan di jakarta saja gimana?" Jawab ku dengan sedikit pemaksaan

"Oke lah tak masalah, dari pada disini iuhh gak banget" jawabnya dengan sifatnya yang dulu kembali

I Promise [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang