8

1.6K 25 0
                                    

4 bulan kemudian

Samuel Pov

Setelah baby di perbolehkan pulang boy sangat sangat overprotektif, dimana ada baby disitu juga ada boy.

Sebenernya aku mengetahui apa yang dokter bilang ke boy, karna aku tak sanggup untuk menyampaikan ke boy aku meminta dokter yang menyampaikan ke boy. Sungguh di luar dugaan ku kalau boy bakal selalu tersenyum dan benar benar menjaga baby.

Ini bulan yang sangat menyeramkan bagiku. Bagaimana tidak ini bulan yang di predisikan dokter tentang kondisi baby.

Tapi selama kita disini, kita bahagia karna kondisi baby semakin membaik. Dan itu adalah kado bagi aku dan boy.

"Gimana kak? Aman kan?" Tanya baby yang hanya mengeluarkan kepalanya saja

"Aman sudah nih kamu makan dan minum obat dulu ya" jawab ku yang langsung menyerahkan nampan yang ku bawa

"Oke siap kak, ayo kakak masuk dulu" ajak baby sambil narik tangan aku

"Aduh pelan pelan dong ntar tumpah sayurnya baby" omel ku yang gak ditanggepin baby

"Kak yang lain kemana?" Tanya baby memecahkan keheningan sambil makan

"Pada pergi gak tau kemana, kamu sih pake ngambek sama boy kayak apaan tau aja deh" gerutu aku

"Lagian boy nyebelin masa selama sebulan aku gak boleh ngapa ngapain sih.. emang aku hidup cuma dijadiin patung doang huh nyebelin" oceh baby

"Oke tak masalah asal kamu sehat oke" ucap aku sambil ngusap kepala baby

"Ih.. aku ini udah sehat kak, mentang mentang dokter indonesia udah ngevonis sisa umur ku 4 bulan doang sampe aku harus lari kesini buat terapi tapi pas disini aku udah sehat kan? Pagi pula aku percaya kok kalo aku bakal hidup 1000 tahun lamanya kak muel ku sayang" ucap baby

"Apa.... jadi kamu udah tau baby? Kok bisa?" Tanya ku yang kaget denger omongan baby tentang faktanya

"Tau lah lagian kenapa sih kalian pada gak bilang aja sama aku, aku juga gak bakal marah maupun terpuruk. Liat kan buktinya aku sampe sekarang sehat sehat aja malah berat badan aku naik iyakan?" Tutur baby

"Sebernya kakak gak sanggup ngomong itu, ngomong ke boy aja kakak gak sanggup apa lagi ke kamu baby" jawab ku

"Jadi dokter itu bener ya, dia ngomong ke 3 orang dan itu kak muel boy sama aku. Ah.. syukurlah kalo ortu kita pada gak tau tentang ini kalo pada tau yang ada sekarang aku di rs dan gak bisa kemana mana huh menyebalkan" ucap baby

"Mereka gak ada yang tau kakak yang jamin asal kamu mau nepatin janji kamu gimana?"

"Janji apa kak? Jangan yang aneh deh" jawab baby dengan mata yang menyelidiki aku

"Janji untuk selalu kuat menghadapi setiap hari dari sekarang sampai 1000 tahun kemudian janji?" Ucap ku dengan sekali nafas sambil menatap mata baby dan tangan terulur

"Aku janji kak, tapi kakak harus janji sama aku juga. Janji untuk selalu bahagia apa pun yang terjadi dan kakak harus bisa membuat boy bahagia, karna kebahagian boy dan kakak adalah kebahagian aku juga. Janji" ucap baby dengab tangan menjabat tanganku yang terulur

"Kakak janji baby" ucapku dengan penuh keyakinan sambil mempererat jabat tangan dan menggoyangkannya sekali dan tersenyum bersama.

Kakak janji baby untuk selalu membuat kamu dan boy bahagia. Apa pun jalannya, bagaimanapun keadaannya kakak akan membuat kalian bahagia. Tidak ada air mata kesedihan selama kakak ada di dunia dan di sisi kalian. Kakak janji baby. Ini janji pertama kakak baby. Kakak janji baby. Janji.

"Udah selesai makannya dan minum obatnya?" Tanya ku

"Udah kakak, nih" ucap baby sambil menyodorkan nampan kosong ke aku

"Oke anak yang manis" ucap ku sambil mangambil nampan kosong tadi dan mengusap puncak kepalanya

"Yaudah kamu istirahat kakak akan keluar" ucap ku sambil beranjak dari tempat tidurnya

"Ntar aja kak temenin baby disini" tahan baby dengan menarik tangan ku

"Oke" aku langsung duduk bersender di tempat tidur baby

"Aku mau tidur dipelukan kakak" ucap baby dengan mata yang memohon

"Sini kemari anak manis" ucapku sambil merentangkan tangan ku

I Promise [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang