1

11K 110 0
                                    

09 February 2009

"Oke kalian ingatkan rencananya?" Ucap laki laki kepada 8 orang temannya.

"Tenang kita semua inget kok. Lagi pula ini udah yang ke 10 kalinya lu nanya sama kita kevin." Ucap salah seorang temannya dengan cengengesan dan langsung di hadiahi tatapan tajam dari kevin

Ya yang sedang menatap temannya dengan tatapan tajan namanya Boy Kevin Candra ya dia otak dari rencana yang akan mereka laksanakan nanti malam.

"Oke guys gua balik dulu takut dia curiga, kita kumpul di tempat biasa" ucap kevin dengan segera memakai helm dan melajukan motornya.

Sesampainya di rumah

"Assalamualaikum bu boy pulang" ucap kevin setengah teriak. Ya kevin kalau sama orang terdekat di panggil boy karna itu panggilan kesayangan.

"Walaikumsalam" jawab perempuan yang sedang membawa teh dan mengampiri putra kesayangannya itu dengan cepat putranya menyalami tangan ibunya.

"Wah... parah lu... abis dari mana lu gak ngajak gua.. mana pesenan gua" teriak silvia dan menghampiri kevin dengan tangan terbuka meminta apa yang tadi dia pesan ke kevin.

Kalo ada yang nanya ngapain dia dirumah kevin? Dia itu sepupunya kevin dan dia juga udah dianggap anak bungsu di keluarganya kevin karna ibunya kevin ingin memiliki anak perempuan makanya silvia ada dirumah kevin.

Terus dia gimana sama keluarganya sendiri? Silvia itu tetep anaknya cahyo tapi dia bisa kapan aja tinggal di rumah kevin mau rumahnya karna dia itu punya 2 keluarga dan punya 2 rumah.

Silvia akan datang maupun pulang sesuai moodnya jadi semuanya sudah memahaminya.

"Kamu ini jawab dulu salamnya sayang" ucap ibunya kevin sambil mengusap rambut silvia.

"Iya ibu, waalaikumsalam. Nah sudah... mana pesenan gua..." tagihnya langsung

"Nih... apa sih yang enggak buat adik gua tersayang" ucap kevin sambil menyerahkan katong plastik ke silvia

Dengan sigap silvia mengambil dan lari ke dapur tapi langkahnya berhenti dan berbalik lagi.. "makasih ya... tau aja kalo gua lagi bm ini" ucapnya polos langsung mencium pipi kevin, kevin hanya terkekeh atas tingkah laku adiknya

"Bu ingetkan rencana kita?" Tanya kevin dan dijawab dengan anggukan oleh ibunya kevin

"Yaudah boy istirahat dulu ya bu, ibu juga istirahat biar rencana kita berhasil nanti bu" ucap kevin yang langsung menuju ke kamarnya

Sedangkan silvia lagi asik menunggu cookies nya yang hampir jadi.

"Oke jadi" silvia langsung menata cookiesnya di dua toples kesayangannya.

"Ibu liat cookies buatan aku, ini buat ibu cobain dong bu" ucapnya manja yang langsung menaruh satu toples ke meja depan ibunya dengan cepat ibunya mencoba cookies buatan silvia

"Kurang apa bu?" Tanya silvia penasaran karna ibunya asik mengunyah cookiesnya

"emm ternyata ini bener bener enak, ini buat ibu semua kan?" Ucap ibunya dengan senyum sambil memegang satu toples tadi

"Tuh... kan pasti enak buatan baby gak kalah deh sama farah quen haha" ucap silvia dengan bangga lalu memeluk ibunya.

Ya silvia lebih suka di panggil baby karna itu panggilnya sayang dari oarang terdekat baby.

"Yaudah baby kekamar dulu ya bu" ucap baby melepas pelukannya dan langsung lari ke kamarnya.

Ceklek

Pintu kamar terbuka "boy cicipin cookies gua dong" silvia langsung masuk kamarnya lebih tepat ini kamar kevin dan silvia karena boy selalu takut kalo silvia tidur sendiri karena waktu silvia pernah tidur sendiri dan pas esok paginya silvia kedinginan dan matanya sembab karena semalan hujan dan banyak petir membuat silvia takut dan kevin lupa karna dia lelah pulang larut malam.

"Mana coba sini satu aaaa" mintanya kepada silvia dengan mulut terbuka sambil asik main ps dan silvia langsung memasukkan cookies buatannya kemulut kevin.

"Emmm enak siapa yang bikin? Bi inah?" Ucap kevin yang langsung di hadiahi jitakan

Pletak

"Enak aja kalo ngomong buatan baby tau boy" jawab silvia dengan cemberut dan suara lembut.

Mendengar perubahan suara silvia kevin langsung menghentikan permainan ps nya langsung menghampiri silvia di sofa di balkon dan kevin langsung duduk di balkon

"Oh.. maaf tadi kan boy enggak tau baby maaf ya... baby jangan marah ya..." ucap kevin tulus karna dia bener bener gak tau

"Iya gak apa apa kok lagi emang baby gak bisa bikin cookies seenak ibu boy sama ibu baby makanya boy ngomong kayak gitu" ucap silvia sambil menahan air matanya

"Boy minta maaf ya boy gak bermaksud kayak gitu kok bener deh... cookiesnya enak kok bener bener enak malah" ucap kevin tulus

"Enggak apa apa boy, baby gak marah kok" ucap silvia sambil menunduk dan menutup toplesnya dan silvia sudah tidak bisa menahan air mata yang keluar

"Baby jangan nangis ya, baby tatap mata boy" ucap kevin dengan menaikan suaranya sedikit.

Langsung kevin menarik dagu silvia dan bertemulah mata kevin dan silvia "boy gak boong kan? Boy jujur baby, cookiesnya enak banget" ucap kevin sambil menatap mata silvia. Beberapa saat kemudian silvia mengangguk dan kevin langsung memeluk silvia dan pecahlah tangisan silvia di dada kevin.

"Bodoh... boy kau bodoh banget sih... mulut bisa gak sih di rem dikit aja... mulai sekarang nih mulut harus di rem jangan sampe kejadian ini keulang lagi jangan sampe baby ngeluarin air matanya untuk ke sekian kalinya karna lu boy.. dasar bodoh bodoh bodoh" ucap boy di hati

Sudah sangat lama silvia menangis dan kevin hanya memeluknya tanpa melonggarkan pelukannya sedikit pun sambil mengusap kepala silvia dan sekekali kevin mencium puncak kepala silvia.

Isak tangis silvia sudah hilang berganti dengan nafas yang teratur ternyata silvia sudah tidur langsung kevin merapikan rambut yang menutupi muka silvia di kecup kening silvia lalu kedua matanya dan kevin menggendong silvia kedalam kamar, menaruh silvia di tempat tidurnya dengan hati hati lalu kevin juga langsung menaiki tempat tidur buru buru kevin naruh kepala silvia di lengan kanannya sebagai ganti bantal dah tangan kiri kevin memeluk silvia dan kevin langsung menyusul silvia ke alam mimpi.

I Promise [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang