Janji hati

76 11 2
                                    

Hati yang tulus slalu
Janji hati, hidup mati bersama
Kau kan slalu ada
Disetiap hembusan nafasku ini
Akan ku jaga akan ku bawa
Sampai mati...

( Budhila - janji hati )

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Naya menghampiri Rendra yang tengah duduk disebuah bangku taman tersebut. ia memandang lurus kearah anak anak yang sedang bermain disana. jaraknya cukup jauh dari sini. naya menyapa rendra yang tengah asyik memandang hal itu

" haii " ucap naya ceria. naya tau sikapnya sangat bertolak belakang untuk saat ini. hatinya tidak seceria tingkah lakunya. ia tau mengapa ia diminta oleh rendra datang menemuinya saat ini

" sini duduk " ajak rendra sembari menarik tangan mungil naya. nayapun menurut lalu duduk disampingnya. keadaan taman agak sepi karena mereka jauh dari jangkauan orang orang.

hening menghiasi kebersamaan mereka. angin yang berhembus perlahan membuat rambut naya berterbangan. mereka masih hening. tidak ada yang berniat membuka suara untuk mendahului pembicaraan diantara mereka

" boleh aku meminta kau berada didekapanku sebentar? " ucap rendra menatap naya. " mungkin untuk terakhir kalinya " cicit rendra. walaupun itu sangat kecil tapi naya masih bisa mendengar jelas hal itu. naya sudah tau. naya hanya mengangguk tanda mengiyakan lalu naya membaringkan kepalanya diatas dada bidang milik rendra.

Naya sudah tau. rendra akan pergi melanjutkan studynya diluar negeri untuk beberapa tahun kedepan. dan pastinya rendra akan meninggalkan naya sendirian disini setelah 2 tahun mereka bersama semenjak SMA. itulah mengapa rendra membawa naya kesini. ia akan membicarakan hal itu kepada naya.

rendra membelai rambut naya lembut. penuh kasih sayang. mereka masih berada dalam keheningan sambil menikmati senja yang sepertinya enggan untuk beranjak. biarlah seperti ini. kumohon jangan pernah akhiri hal ini, kau membuatku nyaman berada didekapanmu. batin naya berbicara. taklama kemudian rendra akhirnya mengeluarkan suara

" kamu sudah taukan? " ucapnya menunduk sembari menatap naya. nayapun mendongak lalu menatap wajah itu sekilas. lalu menatap kearah senja lagi

" ya, aku sudah tau " ucap naya tanpa melihat kearah rendra. rendra tau, ini sangat berat untuknya. meninggalkan naya sendirian tanpanya. yang akan melanjutkan studynya keluar negeri. yang sangat jauh dari naya. sama halnya dengan naya. naya pun sama beratnya dengan rendra, ditinggal sendirian tanpa orang yang menemaninya selama 2 tahun belakangan ini. berbeda benua. itu sangat jauh bagi naya.

" jaga dirimu baik baik " ucap rendra tersenyum kearah naya yang mengangkat pelan kepala naya agar duduk seperti semula. " maaf aku takbisa menjagamu untuk kedepannya " tambahnya lagi. naya menatap sekilas rendra. ia menatap rendra sendu. sama halnya dengan rendra. lalu naya berdiri dan disusul rendra. mereka berhadapan sampai tak disangka naya rendra mendekat lalu menenggelamkan wajahnya dibahu naya. naya hanya diam. menatap lurus kearah senja. entah mengapa naya merasa sesak ketika melepaskan rendra untuk pergi keluar negeri.

naya merasakan tubuh rendra yang bergetar. rendra menangis? hanya untuk kepergiannya dengan meninggalkanku? seketika saja air mata yang naya tahan sedari tadi luruh seketika bersamaan dengan isakan dari rendra. naya tidak kuat dengan semua ini. naya tidako rela berpisah jauh dengan rendra. Tuhan, bisakah kau perlambatkan waktu? agar masa masa ini bisa terasa lama. entah mengapa ketika aku bersamanya, aku merasa waktu terasa cepat berlalu.

Love Story [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang