Never Ending

43 5 0
                                    

Dimas dan Retha sedang berada diruang tamu rumahnya, mereka kini sedang mengadakan sebuah perjanjian

Dihadapan mereka kini, telah disediakan dua lembar kertas HVS dengan sebuah pena yang akan digunakan untuk menulis

" Perjanjian kita berbeda dari yang lain " ucap Dimas, dengan tatapan tajamnya yang membuat Retha mengernyit bingung

" apa maksudmu? " tanya Retha, Dimas tersenyum menyerigai

" perjanjian kita melibatkan hati " jawab Dimas enteng, tanpa memikirkan lagi perasaan Retha yang terkejut bukan main

" maksud kamu... " ucapan Retha menggantung di udara karena ia tak sanggup untuk melanjutkan perkataan itu

" ya, jika salah satu diantara kita jatuh cinta pada satu sama lain dan dia menyatakannya secara terang terangan didepan kau dan aku, orang tersebut harus meninggalkan rumah ini. Terlebih kau, sang pemilik rumah dan juga orang yang dicintainya " ucap Dimas lantang, tersenyum sinis penuh keyakinan seperti tanpa ingin menarik kata kata itu lagi dan berniat memikirkan hal tersebut sekali lagi.

Retha terkejut, ia membelalakkan matanya tanda tak percaya akan pernyataan dari Dimas.

" kau gila? Bagaimana bisa? Kau tidak memikirkan dampak kedepannya apa?! " sergah Retha tidak setuju, tetapi membuat Dimas semakin menyerigai lebih lebar

" kenapa? Kau takut? Kau takut akan hal itu? Jika kau... Akan jatuh cinta kepadaku hm " ucap Dimas santai, yang langsung dibalas dengan tatapan tajam dari Retha

" in your dream! " ucap Retha tegas. Mulutnya berkata tidak, Tapi hatinya tidak yakin jika... Ia tidak akan mencintai Dimas

" bagaimana huh? " tanya Dimas sekali lagi, berusaha meyakinkan Retha. Retha kini terdiam, memikirkan keputusannya. Ia terima atau ia tolak? Tapi ini juga demi kepentingan kelangsungan hidupnya demi mempertahankan harta benda satu satunya yang ia punya sepeninggalan kedua orang tuanya

Keterdiaman Retha yang agak lama malah membuat Dimas menjadi gemas. Entah itu disengaja atau refleks, Dimas mencubit kedua pipi gembul Retha gemas

Retha melotot kearah Dimas, membuat lelaki tersebut sejenak melupakan keangkuhan yang ada dan tergantikan dengan sifat konyol yang ia punya. Dimas tertawa terpingkal pingkal melihat reaksi yang diperlihatkan Retha kepadanya. Retha meringis kesakitan sambil mengusap usap bekas cubitan Dimas yang menambah tawa cowok tersebut semakin kencang

Retha mengerucutkan bibirnya, tanda ia kesal. Kini Dimas meredakan tawanya lalu kembali seperti keadaan semula

" jadi gimana? Tenang kok. Tugas kamu gak banyak disini. Dengan jaminan rumah kamu, aku cuma mau jadiin kamu pembantu aku. Dan diantara kita, tidak boleh ada yang berhubungan orang lain. Termasuk juga kau, kau tidak boleh berhubungan dengan lelaki lain diluar sana tanpa sepengetahuanku dan begitu juga aku, aku tidak akan berhubungan dengan wanita diluar sana karena saat ini i'm yours " ucap Dimas tersenyum tipis. Meyakinkan Retha yang kini tengah berusaha mencerna kalimat yang dibeberkan oleh Dimas

Retha mengangguk, lalu mengiyakan perjanjian itu " oke aku terima "

Dimas dan Retha sama sama tersenyum, kemudian, mereka menulis isi perjanjian yang terucap tadi dikertas masing masing yang telah mereka siapkan tadi. Setelah selesai, mereka hanya menandatangani surat tersebut lalu beralih dengan saling tatap menatap. Dimas menatap tepat dimanik mata Retha dan begitu juga Retha, akhirnya mereka saling mengulurkan tangan, saling menjabat tanda perjanjian mereka sudah deal

Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, Dimas mengambil sebuah map dan menyimpan dua lembar kertas tersebut didalam map bewarna biru tersebut lalu membawanya pergi. Entah akan dibawa kemana map tersebut Retha tidak tau. Karena Retha... Sibuk tenggelam dengan pemikirannya sendiri

Dan baru saja, tanpa ia sadari. Ia sudah melihat satu sisi Dimas yang baginya begitu hangat. Dan dihari pertama mereka bertemu, dihari pertama mereka berkenalan lalu menikah. Dan hari ini, untuk pertama kalinya mereka menuliskan sebuah perjanjian diatas kertas tanpa diketahui oleh kedua orang tua mereka, Dimas sudah membuat Retha jatuh kepadanya dengan sebuah cubitan dipipinya tadi

* * * * * * * * *

Baca cerita lanjutan dari sepenggal kisah ini yuk di Never Ending story author yang baru! Thankyou all dan alhamdulillah cerita ini udah end. Yeay! Sekarang author bisa focus nulis di A dan Safe and sound dengan sesekali di my prince, never ending dan rival abadiku. Yuhuuu thankyou thankyouuu

Love Story [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang