Someday 2 [ end ]

18 6 0
                                    

Tak pernah ada kata siap untuk kehilangan, sekalipun memiliki kadang membuat kita jauh lebih terluka dibanding kehilangan itu sendiri. Itulah yang mungkin kini dirasakan oleh Adel

Pagi ini, ia duduk berhadapan dengan David disebuah kafe. Membicarakan tentang hubungan mereka. Anehnya, saat David menggenggam jemarinya, Adel tidak berniat menarik tangannya sama sekali

" aku benar benar minta maaf del, aku gak akan ulangin hal itu lagi " ucap David, yang membuat Adel menghela nafas panjang

" jadi benar? Kau selingkuh dengan perempuan itu? "

Naya mendengus geli kepada dirinya sendiri saat melontarkan pertanyaan bodoh itu. Pertanyaan yang sudah jelas jelas ia tau jawabannya apa

" aku minta maaf del, aku gak akan sakitin kamu lagi... " ucap David yang membuat Adel teringat akan ucapan ibunya semalam

Orang yang sayang sama kamu gak bakal buat kamu nangis dan sedih kayak gini

Adel masih diam, lalu David berseru lagi " Del please, maafin aku... Astrid hanya pelarianku, tempatku bersenang senang. Rumahku yang sebenarnya adalah kamu " ucap lelaki tersebut seraya mempererat genggaman tangannya kepada Adel

Jadi nama wanita itu adalah Astrid?

Tapi sayang, Adel kini tidak merasakan kehangatan yang sama seperti dulu saat genggaman itu mengerat. Ia merasa... Hampa

" aku? Rumahmu? " jawab Adel sambil tertawa lirih. Lagi, ucapan ibunya kembali terngiang dibenaknya

Nggak perlu cari pacar yang romantisnya seperti pangeran, cukup cari orang yang takut bikin kamu sedih. Dengan begitu, kamu akan bahagia sama dia seperti Cinderella yang bahagia sama Pangerannya

" kalau kamu bener bener sayang aku, kamu gak akan nyakitin aku dengan membawa perempuan itu diantara hubungan kita Dav. Seharusnya kamu tau, aku akan terluka karena sikap kamu ini... "

" aku gaj bener bener mencintai Astrid Del. Percaya sama aku, kalo aku itu cuma cinta sama kamu " ucap David yang membuat Adel semakin yakin dengan keputusannya

" kamu mengkhianati kita demi seseorang yang enggak kamu cintai? Tapi hanya untuk bersenang senang? Lalu, apalagi yang akan kamu lakukan setelah ini Dav? "

" Del, kamu gak percaya kalo aku cinta sama kamu? Kamu lupa sama bunga yanh selalu kubawakan setiap pagi? Dan juga telepon teleponku? "

Kini Adel menatap David lekat, akhirnya ia sadar bahwa ia baru saja menemukan alasan yang membuat hatinya mendadak hampa

" sangat ingat Dav, sangat ingat. Sampai membuatku sadar bahwa cintamu itu taklebih dari setangkai bunga dan telepon setiap paginya. Sayangnya, yang kubutuhkan bukanlah bunga atau telepon darimu. Aku cuma perlu seseorang yang mencintaiku dengan tulus. Seseorang yang setia denganku, yang mencintaiku tanpa alasan. Tanpa embel embel sepertimu "

Perlahan tapi pasti, Adel menarik tangannya melepas dari genggaman David, membuat keputusan untuk kebahagiaannya sendiri

" aku minta maaf, tapi aku rasa hubungan kita harus berakhir sampai disini " ucap Adel mantap

Adel bangkit, lalu meninggalkan David sendirian dikafe tersebut. Pandangan terkejut dari David selalu mengikuti punggung Adel yang perlahan menjauh, meninggalkannya sendirian

Adel tahu, saat ia melontarkan kata putus kepada David; sebetulnya ia tengah memberi dirinya sendiri kesempatan untuk menemukan seseorang yang lebih pantas menerima cintanya. Seseorang yang merasa takut untuk membuatnya bersedih. Seseorang yang akan membuatnya bahagia

And i'll find him, someday. Naya tersenyum meyakinkan dirinya sendiri

Love Story [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang