Part 8

44 5 0
                                    

Suasana cafe ini sangat nyaman dan hangat. Mungkin pemilik cafe ini menyesuaikan keadaan karna cuaca diluar lumayan dingin.

"Mau rasa apa?"

"Matcha latte deh.."

Mata andre mendelik kearah ku "Ngikutin, jir"

"Elo yang ngikutin!" Aku menyikut andre

Yang disikut hanya memutar bola matanya lalu mengeluarkan uang pecahan lima puluh ribuan.

"Ehh eh gausah, nih gue bayar sendiri.. Tadi gue cuma bercanda" ujar ku sembari memberikan uang pecahan bernilai sama.

"Gak, yang namanya traktir ya traktir. Ga ada ganggu gugat." Ucap andre sambil membawa nampan berisi 2 mangkuk kecil es krim berasa matcha latte. Lalu kami pun berjalan menuju meja yang kosong setelah mendapat 1 mangkuk es krim di tangan kami masing masing.

***

Andre yang kulihat sekarang seperti bukan andre pada 3 minggu lalu. Yang jutek dan galak. Dia lebih suka bercerita dan sering tersenyum.

"Terus kan tadi pas si genta ngeliat pak dadi masukin lada kebanyak- Woi! Lu dengerin gue ga sih?" Andre tiba tiba mengetuk mangkuk ku dengan sendoknya dan mengasilkan bunyi TING!

"Denger kok.." Ucap ku sambil gundukan es krim berwarna hijau muda di mangkuk ku.

"Lo kenapa? Gasuka kesini ?"

"Ngga kok! Gapapa.. Aneh aja."

"Aneh kenapa?"

"Sikap lo berubah drastis.."

"Yailaa.. Sikap orang mah beda beda sesuai tempatnya.."

"Maksudnya??"

"Susah dijelasin.."

"Ish, kok gitu sih.."

"Udah gc makan terus kita cabut.."

"gue udah selesai.. Elo yang masih setengah tuh es krimnyà."

Selepas itu andre dengan cepat menyelesaikan makanannya ,dan kami berdua pun pulang.

***

Jam tangan ku sudah menunjukan pukul 7:35 pm. Itu berarti dirumah ku masih kosong. Belum ada orang. Yap, mama pasti masih sibuk di kantor, papa minggu ini sampai seminggu kedepan masih di Macau untuk urusan kantornya, dan ka ray mungkin sedang main sama teman temannya.

'Harus apa aku dirumah nanti?'

"Mikirin apa sih?" Andre bertanya padaku. Lagi lagi dia membaca pikiran ku.

"Nggak.."

"Ngga usah bohong.."

"Kok lo bisa nebak sih kalo gue lagi mikir??"

"Gue ada spion, ya muka lo keliatan lah dari situ.. Tampang tampang konyol gitu,hahaha, Ada apaan sih?"

"Ya dirumah ga ada orang aja.. Masih pada sibuk sama urusannya masing masing.."

"Ohh.."

'Sudah ku duga dia tidak akan berpikiran yang lain selain menjawab "oh" '

"Mau gue temenin? Sekalian ajarin gue matematika."

'APAH?!!'

"Nga-ngapain??!"

"Ajarin matematika.."

"Kok ke gue sih?? Temen sekelas lo emang gapada bisa?"

"Gue tau lo pinter mtk soalnya foto lo ada di lobby utama sekolah. Megang mendali perak buat kejuaraan matematika se-Nasional. Jadi lo harus ajarin gue.."

"Oh foto itu.."

"Lo keren. Gue dari sd benci banget sama matematika. Gue lebih suka ngerjain fisika daripada matematika."

"Heh! Fisika tuh sama aja kayak matematika tau" aku berujar sambil mengetuk belakang helmnya dengan punggung jariku.

"Aduh! Tapi seruan fisika."

"Terserah lo deh ,ndre.."

***
Akhirnya motor andre sampai di halaman rumah ku yang pagarnya tidak ditutup.

'Abis ada tamu ya?' Pikir ku

"Eh non tata udah pulang.. Tadi Ibu bilang, ibu mau nyusul bapak ke macau, soalnya ada pertemuan antar istri kantor disana non.." Ucap bi nah sambil berdiri didepan teras.

"Mama ke macau?seminggu?"

"Ngga tahu juga ya non, tapi ibu bawa koper buat 4-5 hari disana"

"Yaudah bi, thanks for your information bi!" Aku berucap sambil merangkul bi nah.

'Semakin sepi..'

"Gue jadi kesini ya nanti?"

"E-eh.. Iya.."

Andre meninggalkan halaman rumah ku sambil menuntun motor nya menuju rumahnya.

***

Hi! Jangan lupa VoMment nya ya!! Beri kritik dan saran juga! Agar aku bisa mengembangkan cerita ku! Terimakasih sudah membacaaa! ^„^

Eh ini ceritanya makin gajelas,pake acara ke macau wkwkw,tapi ikutin terua ya ceritanyaaa kali aja ada yg menarik wkwk

Salam dari
Semangkuk es krim anesta.

Among the MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang