Part 12

27 4 0
                                    

Meydra memang sedikit tulalit dibidang wawasan sosial. Namun itu yang membuat ku senang didekatnya. Selalu bikin gemas.

Sambil menunggu laptop ku menyala sepenuhnya. Aku merapikan meja belajar yang sudah tidak berbentuk lagi.

tok.. tok!

Pintu kamar ku terketuk. Pasti..

"Ta.." kepala ka ray menyembul dari ambang pintu kamar ku.

"Apa lo!" Aku membalas tatapannya galak.

"Gebetan lo tuh nungguin diruang tamu!" Ka ray menggoda ku. "Ngga deng.. becanda. Temenin gue yuk beli pizza.." ucap ka ray sambil berjalan menuju meja belajar ku.

"Telpon aja sih.. ribet!" Aku masih bicara dengan nada keaal. Namun aku sudah tidak marah dengannya.

"Galak banget!!" Ka ray mendekati ku yang sekarang di kasur.

Namun belum sampai ia mendekati ku,ia berbelok ke arah meja belajar ku. Lalu mengambil bingkai foto kecil di balik tumpukan buku ku.

"Masih aja lo simpen ta.." Ujarnya sambil memandangi Bingkai berwarna merah dengan polkadot putih,aku ingat. Itu foto pertama dan terakhir ku bersama kevin.

Ya kevin,sahabat kecil ku.

"Ihh! Rese! Balikin!" Aku berusaha mengambil bingkai itu.

"Lo disini cute ta.. ompong.." ka ray terkekeh melihat ku sambil membanding bandingkan dengan foto masa kecil ku.

"Hih! Dasar jelek." Aku berhasil mendapatkan bingkai itu. Dan aku menyetujui permintaan ka ray untuk membeli pizza. Daripada ia terus meracau pikiran ku.

***
Ketika mobil ka ray sudah berada di jalan raya ,ponselnya berdering..

"Halo ma?"

"Ray! Mama masih di pecenongan.. Kamu mau Martabak ga?" Tanya mama dari sebrang telepon. Ka ray me loudspeaker ponselnya.

"Maa! Tata mau!" Aku langsung berteriak karna martabak pecenongan adalah favorit ku.

"Tuh mah denger sendiri kan anak perempuan paling berisiknya mau,aku juga mau lah!" Ka ray tidak mau kalah. Aku langsung membogen lengan atas ka ray .

"Ok.. ok.. kalian mau kemana sih? Lagi di mobil ya?"

"Ihh.. mama punya indra ke-6 atau gimana ? Kok tebakannya bener?" Aku bertanya pada mama penuh selidik.

"Soalnya ada suara radio, tata.. kalian kalo denger radio kan cuma di mobil. Gimana sih.." mama mendengus pelan. Terdengar suara ribut kendaraan dari sebrang telepon mama.

Aku dan ka ray saling bertatapan. Dan mata ku mengatakan kok-kita-bodoh-ya.

"Halo?? Kalian mau kemana anak anak ku yang berasal dari rahim ku?"

"Beli pizza mah.. "

"Ehh!! Mama mau! Ih kalian jahat banget ga ngajak mama!"

"Ini nanti mau kita bawa pulang.." aku menjawab dengan hati hati.

"Oh yaudah.. jangan banyak banyak,nanti martabaknya ga kemakan.. udah ya mama tutup ,pulsa mama sekarat. Byee"

Aku men-slide tombol hang-off di ponsel ka ray.

Dan kami berdua pun terhanyut oleh lagu Sewindu yang dibawakan oleh tulus lewat radio mobil.

***

"Ka ray! Gue punya film baru.. judulnya 500 days of summer! Yang main salah satu aktor di film inception kesukaan lo.. nih dia nih.." ujar ku sambil menunjuk ketika ka ray menghampiri ku.

"Kata temen gue ga seru lho ta filmnya. Gitu doang. Diputer puter.." ka ray duduk diatas sofa sambil memandang laptop ku ,tak lupa ia memasukan potongan pizza ke mulutnya.

"Yahh.. temen gue yang maniak film malah nyuruh gue nonton ini.. katanya bikin baper.." ujar ku yang meminum jus buah yang sudah kutuang ke gelas dari kulkas.

Setelah itu kami berdua menonton film tersebut. Bi inah karna pekerjaannya sudah selesai jadi ikut menonton bersama sambil ngemil rempeyek buatannya, karna ia tidak suka makanan sejenis pizza.

***

"Tuhkan ! Apa kata gue! Biasa aja filmnya ta.. temen lo yang maniak film boongin lo nih!" Ka ray menimpuk layar laptop

"Yah non ,kok udahan? Padahal bibi baru aja seneng pas cowoknya udah punya pacar baru.."

"Eng.. bi ,itu kayaknya baru mau jadi gebetan deh.."

Aku terkekeh mendengar penjelasan bi inah,begitu juga ka ray.

Jam menunjukan pukul 21:00 Aku segera merapikan laptop dan charger nya dari meja ruang tv. Dan segera membersihkan diri.

***

"Niceee ta!!" Suara teman teman sekelas ku menggelegar ketika aku baru saja me-smash bola voli dengan kuat yang berhasil membuahkan nilai.

"Satu point lagi! Yeyeye lalalala.." ucap beberapa anak perempuan dari pinggir lapangan.

Sekarang aku sedang bermain voli dengan kelas sebelah. Mereka menantangi kelas ku adu bola voli. Mereka tangguh kelas ku harus berjuang 2 set untuk mengalahkannya.

"Nih ta minum lo!" Meydra menyikutku sambil memberikan minuman yang kubawa dari rumah.

"Thanks ra!!" Aku mengambilnya dan memutar tutupnya. Tapi ternyata tidak cukup aku meneguk habis minuman ku. Terpaksa aku meminta meydra mengantarkan ku ke kantin untuk membeli air mineral.

Sesampainya di kantin aku melihat keramaian di ujung meja dekat penjual ketoprak. Aku dan meydra pun mencoba mendekatinya.

"Elo jangan kayak bangsat setan!" Sebuah suara terdengar memaki seseorang.

"Elo anjing yang nyari gara gara! Jalan tuh pake mata!!!" Ucap suara yang lain tidak kalah menakutkan.

Ah,itu cowok yang ku tabrak kemarin. Cowok dengan headphone yang melingkari setengah lehernya.

"Jalan tuh pake kaki tai!" Yang dicaci terdiam,namun wajahnya tidak dapat dibilang kalah. Cowo yang ku tabrak meninggalkan kantin dengan mendengus kesal.

"Anak setan dari mana coba itu!"

Orang yang di caci tadi nampak membersihkan sweater nya yang ketumpahan kuah bakso.

"Sialan. Gue kira ada yang abis tawuran rame banget. Taunya cuma cowo rumpi." Meydra mengelus dadanya pertanda di kantin masih baik baik saja.

'Haha,dia memakai kata kata ku..'

Aku sudah membeli air mineral dan bergegas kembali ke kelas untuk berganti pakaian.

***

Bantu vote & comment nya ya guys!! Ku tahu cerita ku masih ga jelas.. aku akan coba untuk menjelaskannya di part part selanjut nya!! Vote kalian sangat berartiii!! ^

Wkwk,ternyata cowok yang ditabrak anesta galak._. Jadi takutt,gadenggg.. Cerita makin meluas ya,bukannya menyempit,tapi kalian harus tetep baca yaa,kali aja ada yang seru..

Salam dari
Lelaki galak kantin

Among the MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang