Part 28

35 3 1
                                    

Andre langsung berbalik kearah ku. matanya nampak berair. aku mengusapnya lalu memeluknya erat. Kini aku ingat semuanya, ingat saat terakhir aku bersama Kevin, Ingat siapa Andre yang sebenarnya, ingat kenapa aku lupa semua hal penting yang terjadi pada ku. 

Ini semua karna kecelakaan itu, kecelakaan 8 tahun lalu yang merenggut nyawa Kevin serta kedua orangtuanya. Namun tidak untuk Andre dan Aku karna selamat hanya saja aku harus mengalami Gegar otak Ringan yang membuat ku Amnesia sementara, sedangkan Andre Patah tulang kaki dan mengalami retak punggung yang lumayan parah. Aku mengetahui semuanya karna Andre baru saja selesai menceritakan semuanya. 

"Jadi lo udah inget kan?" Tanyanya sambil menatap ku dengan tatapan khasnya.

"Inget, banget.. Sorry ya gue nggak pernah inget lo, Dre, Eh kar," Ujar Ku lirih, ingin sekali menangis rasanya. mengetahui orang yang juga dekat dengan ku sewaktu kecil, berada di dekat ku.

"Kalo lo kangen kevin, lo bisa tatap gue sepuasnya karna kalau udah seumuran kita Kevin pasti sama persis kayak gue, karna kita kembar identik," Ujarnya lagi yang sukses membuat ku menangis. 

Terasa sekali pelukan hangat Andre padaku. Tangis ku tidak dapat terbendung lagi. Sungguh, aku tidak tahu harus apa. aku sekarang tahu Andre siapa, aku juga tahu kemana Kevin yang tiba-tiba pergi, aku juga tahu kalau semua mimpi yang terjadi padaku belakangan ini adalah sebuah pertanda dari kevin Bahwa dia dan orang tuanya sudah bahagia di Surga.

"Setelah kejadian itu, Kita semua dibawa kesini. gue inget banget dan saat itu gue sadar siapa dokter yang nanganin kita semua, ya, Dokter Hardjo," Ujar Andre masih memeluk ku dan terus bercerita. "Gue siuman 3 hari setelah kejadian, sedangkan lo sekitar 1 mingguan. Disitu Papa mama lo shock terutama Kak ray yang sangat amat nyesel karna dia nggak jadi ikut buat jagain lo saat itu karna lebih milih main bola sama teman-teman kompleknya." Cerita Andre mengingatkan ku saat dimana Kak ray menolak untuk Ikut perkemahan yang dijanjikan papanya kevin serta Andre.

"Terus kenapa dulu, lo nggak pernah mau main sama gue? sombong ya emang dari kecil," Aku melepaskan pelukan Andre dan menyeka Air mata yang masih mengalir sedikit menuruni pipiku. 

"Gue itu kutu-buku. gue lebih seneng baca buku di kamar, ngeliat bintang pakai teropong yang ada di dekat loteng rumah, sama kadang gue ikutan mama bikin kue, jadi itu kenapa gue bisa bikin kue sekarang," Ucapnya dengan bersemangat. 

"Pantes, gue cuma main sama Kevin, Terus kenapa lo patungan buat beli teddy bear buat gue? kan kita nggak pernah main kan?" Tanya ku lagi Pada Andre. Kini Raut wajahnya berubah. Tidak sebersemangat tadi. "Kenapa?" tanya ku lagi.

"Eh, Eh itu Kak ray sama Pak Man balik, pura-pura tidur! terus nanti kita kagetin." Suruh Andre Padaku, tangannya menyenderkan kepala ku pada pundaknya dan aku menuruti ajakannya.

Terdengar suara Pintu mobil terbuka. 

"Lah, ini kenapa pada tidur?" Tanya Kak Ray. Aroma Kopi mulai menyeruak keseisi mobil. Sepertinya mereka habis dari kantin rumah sakit.

Andre nampak menyenggol ku lalu,

"Waaaaa!!!!" Kami berdua terbangun tiba tiba dan mengaggetkan mereka berdua. 

Kak ray terlonjak sama seperti pak man yang kemudian mengelus dadanya. 

"Pada iseng ih kalian mah!" Ujar Pak man yang kemudian beralih ke bagian kemudi untuk segera mengantarkan kami pulang sekarang. Kak ray duduk di sebelah Pak Man dengan raut wajah kesal namun hilang setelah mendapatkan telpon dari seseorang.

"iya, Lisa, aku baru jemput Tata dari rumah sakit," Ujarnya dengan suara amat lembut. sepertinya Itu Kak Lisa, Pacar Kak ray yang lebih tua 2 tahun darinya. Mereka pacaran sudah cukup lama dan aku juga sudah mengenalnya begitu juga dengan papa mama. 

Among the MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang