Part 23

11 2 0
                                    



Hubungan ku dengan Dito semakin dekat. Entah kenapa dia sangat amat baik sekarang. tidak cuek seperti dulu,orangnya juga lebih mudah bergaul. Seperti ada yang janggal, namun Audrey dan Meydra mengingatkan ku 1 hal 'Setiap orang pasti berubah'

Dito sudah menungguku di Lobby sekolah sejak 1 jam yang lalu, aku baru saja selesai latihan mingguan. Dia terlihat sedang memainkan ponselnya ketika aku menemuinya selepas ganti kostum di ruang ganti.

"Hai dit," aku langsung duduk di bangku panjang tepat disebelah dito.

"Eh, hai, udah latihannya?" Dito masih menatap layar ponselnya sebentar, lalu berbalik melihat ku. 

"Udah kok, lo mau langsung gue temenin beli sepatu apa gimana?" Aku bertanya lagi pada Dito. Wajahnya tidak menyiratkan dia akan setuju dengan rencana yang dia buat sendiri. 

"Ayo ta" Ujar Dito dengan lembut sambil menatap ku. sungguh, tatapan itu adalah tatapan terbaik setelah tatapan taylor lautner, percayalah. 

"yuk!" 

setelah itu kami berjalan ke parkiran mobil sambil mengobrol ringan. tepat beberapa langkah sebelum sampai menuju mobil Dito, terdengar bunyi klakson sepeda motor berkali kali.

TINN! TINN! TINN!

Ya, itu adalah Andre. motornya muncul dari gerbang sekolah lalu berhenti tepat didepan ku dan juga Dito.

"Ta, ayo balik bareng gue," Ujar Andre dari balim helm full face nya. dia mengenakan jaket kulit dan juga celana jeans pendek selutut, entah darimana. 

"Gue mau ngan-" belum sempat aku menyelesaikan omongan ku, sebuah helm sudah diberikan padaku. dan ketika melihat Andre gestur tubuhnya hanya menyuruh ku langsung naik ke jok belakang motor gedenya itu. 

"Ih apasih orang gue mau jalan sama Dito!" Aku langsung memberikan helmnya pada Andre. dan langsung berjalan masuk mobil Dito, Dito hanya melihat kami sebentar lalu berjalan mengikuti ku menuju mobil. 

Setelah masuk duluan ke mobil Dito aku hanya melihat Andre hanya berdiam diri menatap mobil ku lalu nampak mengambil ponsel yang ada di saku celananya. lalu berbalik melihat ku yang ada di mobil Dito sambil memeragakan gestur seperti nanti telpon aja. aku tidak mengerti kenapa Andre seperti itu, tidak lama setelah itu Aku dan Dito pergi meninggalkan parkiran sekolah menuju salah satu mall ibukota.

***

 Setelah mengelilingi banyak toko sepatu khusus lelaki aku dan Dito singgah di gerai Es krim tepat di lobby utama mall. 

"Rasa oreo buble gum nya 1 sama matcha nya 1 ya mbak," Dito yang memesankan es krim. kesukaan kami memang beda namun dia tetap mengingat kesukaan ku. 

Kemudian setelah mendapatkan es krim sesuai pesanan, kami langsung mencari tempat duduk untuk memakannya sebentar lalu melanjutkan perjalanan lagi mencari sepatu untuk Dito.

"Ta," dito tiba tiba memanggil ku disela sela kami memakan es krim kami.

"Iya ,Dit?"

"Nggak deh gajadi,hehe," 

Aku menatap dito heran. Dito hanya terkekeh pelan melihat perubahan wajah ku yang merengut secara tiba tiba.

"Nggak berubah ah, muka lo tetep jelek !" dito kemudian tertawa terbahak melihat perubahan muka ku yg konyol seperti tadi. aku hanya melanjutkan memakan es krim ku. 

setelah selesai aku dan Dito melanjutkan perjalanan untuk mencari sepatu. entah kenapa Dito tiba tiba mencari sepatu pantoefel ,aku sengaja tidak menanyakan nya dulu karna hati ku belum membolehkannya untuk bertanya seperti itu,entah kenapa. 

Among the MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang