"Abeoji?"
"Mingyu?"
Bibi Park menggelengkan kepalanya tidak mengerti akan situasi yang baru saja terjadi didepan matanya. Dua lelaki itu saling menatap satu sama lain sedangkan Bibi Park yang tidak tau apa-apa hanya bisa menerka-nerka.
"Permisi... Dokter Kim... " panggil Bibi Park mencairkan suasana dengan sedikit hati-hati.
"Ah ye.. Maafkan aku tapi beri aku waktu 10 menit." Ucap Dokter Kim segera kembali keluar dari ruangan sambil memberi isyarat pada Mingyu untuk mengikutinya.
Bibi Park semakin kebingungan melihat betapa canggungnya cara bicara Dokter Kim barusan. Apalagi,ia dan anak muda yang baru saja dia temui terlihat saling mengenal bahkan Mingyu memanggilnya ayah. Detik selanjutnya,Bibi Park mencoba untuk tidak terlalu memikirkan hal ini.
Dari sisi lain,Mingyu terlihat menundukkan kepalanya dalam selagi ayahnya yang berada dihadapan dirinya terlihat mengatur nafasnya sambil melipatkan kedua tangannya didepan dada.
"Apa maksudnya semua ini?" Tanya Dokter Kim setenang mungkin.
Mingyu masih menundukkan kepala,"Dia temanku." Ucapnya lemas.
"Teman? Apa maksudmu teman?" Ayah Mingyu terlihat sudah mulai mengangkat suaranya.
Dia sama sekali tidak berubah,menurut Mingyu. Nada bicaranya tidak pernah bisa lembut saat berbicara dengannya. Entah dulu atau sekarang. Bahkan Mingyu kini merasa bahwa dirinya akan dengan ikhlas menerima kalau kalau ayahnya akan memukulnya.
"Apa aku salah memiliki seorang teman?" jawab Mingyu kini mulai mengangkat kepalanya.
"Nayeon? Dia? Temanmu? Yang benar saja,Kim Mingyu!" amuk Dokter Kim,tapi pria tua ini masih menahan diri untuk tidak melakukan kekerasan apapun pada anaknya ini dimuka umum. Ya walau nadanya sudah semakin meninggi.
Mingyu masih bersikap tenang. Ia sudah biasa,"Bisa tidak jangan campuri hidupku lagi? Kau sudah membuangku kan? Juga membuang Eomma."
PLAKKK
Tak tertahankan lagi,tamparan keras mendarat sempurna di pipi Mingyu,membekaskan rasa sakit yang bukan main. Jika saja Mingyu bukan seorang lelaki kuat,ia mungkin sudah menjerit dan menangis sesegukan.
Orang-orang yang mendengar suara tamparan itu seketika terkejut. Apalagi mereka melihat bahwa sosok yang menampar adalah dokter yang paling dermawan dirumah sakit ini. Para pasien juga beberapa suster langsung merasa benar-benar terkejut.
Beberapa dari orang yang terkejut melihat kejadian tadi,terlihat Taehyung,Jimin juga Jungkook yang baru saja datang dan secara tidak sengaja melihat sosok Mingyu ditampar oleh seorang dokter yang mereka tidak ketahui siapa. Karena posisi sang dokter membelakangi mereka.
Taehyung yang langsung mengetahui siapa sosok dokter tersebut dengan cepat lepaskan tas Mingyu yang sebelumnya ia bawa dan berlari secepat mungkin mendekat kearah saudara juga pamannya itu mencoba melerai mereka. Mingyu bahkan sudah terlihat panas dengan mata yang ia besarkan menatap kearah ayahnya.
"Mingyu-ya!!" teriak Taehyung menggenggam erat lengan Mingyu yang sudah terkepal keras.
Ayah Mingyu semakin terkejut melihat Taehyung tiba-tiba saja datang. Ia baru saja sadar bahwa ia sudah menampar Mingyu didepan banyak orang dan ditempat yang salah. Dokter Kim dengan panik mencoba mengatur ekspresinya sekaget mungkin dan sesedih mungkin seolah-olah ia tidak tau apa yang baru saja terjadi.
"Ming- Mingyu.. Kim Mingyu.."
Muak,Mingyu melepaskan genggaman Taehyung kasar lalu pergi meninggalkan ayah dan saudaranya itu dengan perasaan kesal. Tak lagi ia sempat mendorong tubuh Taehyung. Mingyu juga tak lupa menarik kasar tasnya yang ia lihat baru saja di angkat oleh Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Seventeen|Twice|BTS FanFiction] Falling for You
FanfictionNayeon mengidap suatu penyakit aneh. Entah bisa disebut penyakit atau tidak. Setiap kali dirinya merasakan suatu firasat tidak enak, Maka sesuatu yang buruk akan menimpanya. Firasatnya selalu memperingatinya. Bahkan menghancurkan hidupnya. Park Jimi...