Mingyu akhirnya menemukan toko mainan yang ia cari. Ditemani Nayeon,ia mengelilingi toko tersebut mencari sebuah mainan.
"Untuk siapa?" tanya Nayeon.
"Hmm,untuk orang." jawab Mingyu masih sangat fokus mencari,"Haa ini dia."
Nayeon menoleh,ia melihat Mingyu terlihat tersenyuman senang karena akhirnya ia menemukan barang yang ia cari. Sebuah helikopter mainan yang bisa dikendalikan.
Nayeon mengernyitkan dahinya. Mainan itu lumayan mahal dan untuk apa Mingyu membelinya padahal sudah tidak pantas lagi untuk Mingyu bermain hal seperti itu.
"Itu bukan untukmu kan?" tanya Nayeon memastikan.
"Tentu saja bukan."
Oke kini Nayeon bersikap untuk tidak peduli. Mingyu terlihat tak ingin mengatakan apapun atau memberitahu Nayeon. Dan yah,Nayeon yang sudah penasaran memilih untuk diam.
Setelah membayar barang beliannya,Mingyu mengajak Nayeon keluar dari toko tersebut. "Kau ingin makan?" tawarnya.
"Tidak. Aku kenyang." tolak Nayeon malas.
"Tapi aku lapar," sahut Mingyu. "jadi kau temani aku makan,oke?"
Belum saja Nayeon membalas,lelaki itu sudah menarik tangan Nayeon lembut dan membawanya ke foodcourt. Nayeon tak bisa menolak. Ada sebuah kemauan dalam dirinya untuk menemani Mingyu. Ia juga tidak tau kenapa padahal Nayeon tak mengenal Mingyu dengan baik.
Kini Nayeon dan Mingyu duduk berhadapan setelah Mingyu mendapatkan makanan yang ia mau. Nayeon memperhatikan Mingyu yang makan dengan lahap tanpa meliriknya sedikit pun.
"Apa kau kemarin makan?" tanya Nayeon dengan nada sedikit mengejek.
"Lelaki memang selalu makan seperti ini." jelas Mingyu disela-sela kesibukannya mengunyah.
"Wonwoo tidak pernah makan seperti itu,aku bahkan jarang liat dia makan jika aku sedang bersama dia."
"Iya itu makannya dia jadi sangat kurus dan- Hey tunggu,apa maksudmu membicarakan Wonwoo?"
Nayeon tersentak. Ia sendiri tidak sadar ia membicarakan Wonwoo. Nayeon menutup mulutnya seketika dan Mingyu menatapnya serius. Tatapan yang lumayan menyeramkan. Ada sekitar 5 detik mereka diam dengan posisi tersebut.
"M-Maaf,jujur aku juga tidak sadar aku mengatakan namanya."
Karena tak lagi mood,Mingyu menyelesaikan makannya dan segera meminum segelas air lalu menarik nafas berat.
"Kim Mingyu." panggil Nayoen tiba-tiba,"Kau punya cinta pertama?"
Mingyu menatap Nayeon bingung,"Punya lah."
Nayeon mengangguk mengerti lalu seketika hening menerpa. Nayeon larut pada fikirannya sedangkan Mingyu anteng memperhatikannya.
"Kau.." ucap Mingyu menggantung.
"Eum?"
"Jangan bilang Wonwoo adalah cinta pertamamu?"
Diam. Mingyu dan Nayeon menatap satu sama lain tanpa berkedip. Tatapan mata Nayeon terlihat tidak ingin menjawab pertanyaan dari Mingyu sedangkan lelaki itu melemparkan pandangan memaksa.
"Aku tidak ingin membahas Wonwoo." balas Nayeon kini membuang pandangannya.
"Jadi benar?" ucap Mingyu dengan nada yakin. "Jadi ternyata Wonwoo itu cinta pertamamu? Jadi itu alasan kenapa kau begitu merindukannya?"
Nayeon terlihat terganggu. Ia kesal mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Mingyu barusan. "Kau ini apa sih? Kau bukan siapa-siapa jadi kau tak perlu ikut-ikut urusan hidupku." kata Nayeon dengan nada kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Seventeen|Twice|BTS FanFiction] Falling for You
FanficNayeon mengidap suatu penyakit aneh. Entah bisa disebut penyakit atau tidak. Setiap kali dirinya merasakan suatu firasat tidak enak, Maka sesuatu yang buruk akan menimpanya. Firasatnya selalu memperingatinya. Bahkan menghancurkan hidupnya. Park Jimi...